"Lagi ngobrolin apa nih kalian?" tanya Farel kemudian duduk di dekat Muara.
"Ngobrol biasa aja kok, Kak," jawab Muara.
Lagi-lagi Rahma mendapati Farel sedang mengobrol dengan Muara.
"Farel? Ngapain lagi dia deketin anak kelas X itu?" tanya Rahma kesal.
Tak lama bel masuk pun berbunyi. Farel terpaksa kembali ke kelasnya.
"Raka, lo kemaren nggak ikut ke Festival di Pantai Kuala? Ceweknya Novan ikut tampil loh!" tanya Muara saat Raka dan Novan menghampiri bangkunya.
"Gue pergi sama ortu gue," jawab Raka.
"Uh... sayang banget. Padahal rame banget di sana," sahut Muara.
"Lo sih, makanya jadi pacar gue. Kan, gue ada alasan buat nggak ikut mereka," goda Raka.
Novan yang berada di sebelah Raka, langsung menendang kaki kiri Raka. "Woy!" bentak Novan.
"Awww!!" Raka berteriak kesakitan.
"Di hajar Rega mampus lo. Ngomong asal jeplak aja!" sentak Novan.
"Iya, iya. Gue cuma becanda." Raka mengelus-elus kaki kirinya sehabis di tendang oleh Novan.
Muara kemudian tertawa.
*******
Muara, Tia, Novan, dan Raka pergi ke kantin bersama.
"Lo mau makan apa, Muara? Gue pesenin sekalian," tawar Raka.
"Bakso aja," jawab Muara.
"Gue juga sekalian!" sahut Tia.
"Gue juga kale," sahut Novan juga.
"Iya-iya," sungut Raka.
"Muara, gimana? Udah lo tanyain sama Rega tentang Fino?" tanya Tia.
"Udah sih. Rega bilang, Fino itu cowok yang baik kok, dan ... informasi yang paling penting adalah ... Fino belum punya cewek, yey..." jawab Muara semringah seraya bertepuk tangan.
"Wah... bener nih?"
"Beneran."
"Woy...!! Kalian para ciwi-ciwi yang dibahas pasti cowok!" tegur Novan.
"Ye... sirik aja lo!" sahut Tia.
"Tapi, Muara. Kasih tau sama Rega, jangan bilang-bilang ke Fino kalo gue suka sama dia. Malu gue," pinta Tia.
Raka kemudian duduk setelah memesan empat mangkuk bakso.
"Ngapain malu sih, Tia. Emang salah kalo lo suka sama Fino duluan?" tanya Muara.
"Gue takut aja, si Fino ntar ngira gue cewek agresif, yang suka ngejer-ngejer cowok," jawab Tia merasa tidak percaya diri.
Raka dan Novan sengaja menyimak obrolan para cewek-cewek di hadapan mereka itu.
"Suka sama cowok duluan itu nggak dilarang kali. Nggak ada salahnya kok, siapa tau dia juga suka sama lo, kalo lo emang berani ungkapin perasaan lo sama dia," sela Novan.
"Kan kesannya gimana gituh, kalo cewek nembak duluan," jawab Tia.
"Eh, lo tau nggak?" tanya Novan.
"Nggak!" sahut Tia.
"Gue belum selesai ngomong tauk! Main nyahut aja," sentak Novan, "Cewek gue, Arum, dia yang nembak gue duluan," ungkap Novan.
"Ah... yang bener lo? Padahal gue liat cewek lo tomboy gitu?"
"Itu dia yang gue suka dari dia. Arum itu termasuk cewek yang to the point, nggak suka berbelit-belit," jawab Novan.
Empat mangkuk bakso pun datang ke meja mereka. Mereka pun menghentikan obrolan, lalu makan bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of The Teen ( Love, Friendship, And Trouble At School) [SEGERA TERBIT]
Teen FictionMuara tiba-tiba diminta oleh Raya untuk berkenalan dengan cowok, yang notabene adalah tetangga dari Raya sekaligus teman sekelas mereka. Namun Muara malah bertanya siapa cowok tersebut. Secara, Muara nggak pernah tahu siapa saja teman cowok di kelas...