0005

122 19 2
                                    

Naya berjalan menuju keluar kelas, keadaan nya sudah sepi. Naya sengaja pulang terakhir karena tidak ingin siswa lain datang melihatnya dan memberikan hujatan seperti tadi pagi.

Dia sengaja piket karena ingin pulang terakhir.

Jihan sudah pulang saat mendengar kabar orang tua nya meminta dia pulang karena ada acara keluarga.

Naya berjalan menuruni tangga, tidak ada siapapun.

Pandangannya teralih kepada seorang pria muda tengah berhadapan dengan gadis di lapangan.

Naya menyipitkan matanya melihat siapa orang itu.

Itu Jayden. Dan Liana.

"Kak jay? Kenapa dia." gerutu Naya berniat mendatangi Jayden.

Namun langkah nya terhenti melihat Jayden dan Liana berpelukan.

Apa maksud nya?

Naya menghentakan kedua kaki nya kesal, panas dan tidak suka. Dia pun beralih pulang saja naik bus, tidak menunggu Jayden.

"Bohong banget sih, mau pacaran atau jam pelajaran tambahan hah?"

Naya berjalan di atas trotoar sendirian, hari sudah sore. Halte tampak sepi. Naya pun duduk sambil menunggu datang bus selanjutnya.

Di tengah-tengah keheningan. Seorang siswa sepertinya datang berlari dan duduk di bangku.

"Satu sekolah ya!"

Naya menoleh. Benar sih, seragam nya sama.

"Kenapa?"

"Gak papa. Eh.. lo cewek yang kemarin kan? Yang dateng ke lapangan basket nyariin Jayden?" tebak nya sangat benar. Naya mengangguk.

"Iya, kenapa memangnya?"

"Wah kebetulan nih, boleh kenalan?"

Naya menerima jabatan tangan dia. "Naya,"

Dia tercengang, kemudian membalas. "Jovan."

Kedua nya saling menarik tangan mereka kembali. Jovan terkejut, ini kah yang dimaksud Trian tadi pagi? Si Naya pembully itu.

"Lo yang ada di akun fanbase sekolah ya?"

Naya menunduk dan langsung menjaga jarak antara Jovan. Jovan mengetahui itupun semakin ingin tahu.

"Gak mau ngaku sesuatu soal rumor itu?"

"B-buat apa? Aku jelas gak bully dia." balas Naya gemetar.

"Aku gak kenal cewek itu, cewek itu sengaja bikin rumor jelek. Kalau gak percaya ya sudah." lanjut Naya masih menunduk, genggaman tangan nya menguat.

Jovan malah bingung, rumor jelek? Jadi rumor itu tidak benar? Tapi kenapa cewek itu ngaku dengan rasa tidak berdosa nya ya.

"Jadi bukan lo? Itu rekayasa aja ya?"

"I-iya."

"Ooh! Duh dasar! Lagian kenapa sih dia bikin rumor kayak gitu, padahal dia gak di bully sama sekali." ucap Jovan tidak terima.

Naya hanya diam, entah dia harus merespon apa.

"Kok gak pulang sama Jayden?"

"Dia kan ada jam pelajaran tambahan,"

Jovan terdiam. "Hah? Jam pelajaran tambahan apaan?" Naya seketika tercengang, jantungnya berdegub kencang.

Jadi itu bukan ya?

"Gue satu kelas sama dia, gak ada jam pelajaran tambahan."

"Jadi---"

"Dikibulin lo sama Jayden, mau ngapel cewek kali ya."

Amerta ; naykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang