Malam setelah makan malam, Naya mengerjakan pr. Berhubung dia besok akan sekolah untuk terakhir di kelas 11.
Sebenarnya itu bukan pr, hanya sebuah pertanyaan yang berisi pendapat dan saran saat berada di kelas 11 oleh wali kelas nya.
Saat sedang fokus. Jayden yang melewati ruang tengah pun berhenti.
"Besok terakhir masuk, masa ada peer?" celetuk Jayden.
"Bukan peer." balas Naya singkat.
Deg..
Jayden tiba tiba merasa bersalah, aku salah apa lagi ya.
"Mau dibantu?"
"Gak usah."
Singkat, padat, jelas. Naya yang biasanya membalas dengan seru, sekarang singkat dan jelas.
Saat Jayden melanjutkan niatnya ingin keluar, Naya melihat itu langsung bertanya.
"Mau kemana?"
"Main."
"Main sama siapa?"
Jayden terhenti saat ingin membuka pintu. Lah, emang harus tau ya si Naya? Batinnya.
"Sama temen," balas Jayden.
"Temen apa temen."
Jayden melirik Naya sekilas yang sedang menulis.
"Y-ya temen lah, cowok kok."
"Yaudah."
Jayden tidak perduli dan langsung gas keluar mencari angin.
Di tongkrongan kopi. Trian dan Jovan tampak sibuk sekali memikirkan hari esok bagaimana, padahal mau datang terserah, mau tidak datang juga tidak apa-apa.
"Kenapa kerupuk enak?" celetuk Jovan sambil mengunyah kerupuk yang juga di pesan bersamaan saat membeli mie kuah.
"Karena kerupuk tidak sehat. Sesuatu yang tidak sehat itu enak, sebaliknya kalau sehat itu tidak enak." balas Trian.
"Teori macam apa itu, jadi maksud lo masakan emak gue gak sehat?!"
"Gue cuman ngomong, bukan berarti bener tulul." Trian menendang kaki Jovan. Jovan menertawai tingkah Trian itu.
"Keknya lo harus ketemu abang gue deh, jokes bareng." tutur Jovan mengingat kakak nya suka membagikan jokes yang tidak dia mengerti.
"Ih paan, bapak bapak."
"Jayden kok asem banget dah, ngapa lo? Gak di kasih ijin istri gak boleh main?" tanya Jovan baru menyadari Jayden terus terusan menatap layar hape.
"Ohiya punya istri ya," Trian melirik Jayden. "Bete kayaknya kelamaan dirumah."
"Males anjir, punya istri hatinya lembut pisan." ucap Jayden terusan mengeluh soal Naya. Otewe jadi bapak bapak semuanya.
"Yang kayak gitu lo harus jaga dia sih, langka soalnya." kata Jovan. Nyaris dia tidak menemukan perempuan selembut itu seperti Naya.
"Kenapa kok langka?" tanya Trian.
"Lo liat cewek jaman sekarang, pada nakal, tomboy, kasar karena salah pergaulan."
"Jamet, lo juga jamet pan."
"Woah bro, jamet ganteng iya kan?"
"Heuh." Trian geli.
"Nggak nggak. Ayang nya Mina Twice gak jamet." sela Jovan.
"Dih, Mina aja kagak tau lo hidup atau engga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta ; naykook
Fanfiction----NAYKOOK LOKAL STORY---- Jayden awalnya sangat cuek yang namanya perempuan. Ayah nya menjodohkan Jayden dengan Naya, Naya adalah putri Teman Ayah yang sudah meninggal. Dengan pesan menitipkan Naya pada keluarga Jayden. Sebagai sama-sama bersekola...