00027

65 8 0
                                    


Di hari sabtu yang terik. Naya membersihkan kamar nya seminggu sekali, tak ada aura kebahagiaan terpancar. Semalam penuh dia menangis di depan kamar Jayden kemudian baru kembali ke kamarnya jam 12 malam.

Saat asik merapikan buku belajar nya, ketukan pintu kamar terdengar. Cepat cepat dia membuka pintu.

"Oh, kenapa bi?"

Itu asisten rumah tangga.

"M-maaf, Non. Ada tamu di depan." ucap nya.

Naya terdiam. "Tamu? Jihan? Atau mama?"

"Siapa bi?"

"Saya gak tau, non. Tapi katanya nyariin non Naya, gitu."

"Oh yaudah kalau gitu makasih ya suruh masuk dulu, nanti saya kesana abis beresin ini."

Si asisten menurut. Naya merapikan buku nya cepat cepat. Merapikan pakaian dan rambut nya lalu turun kebawah melihat tamu.

Dari belakang, terlihat seperti sosok yang dia kenal.

"Siapa?" tanya Naya. Orang itu menoleh. Naya terkejut dalam diam.

"Ini Emma itu kan? Ngapain dia dirumah gue, kayak gak ada waktu lain aja."

"Ada perlu apa ya, kak?" Naya mencoba duduk dengan tenang.

Wanita itu tersenyum tipis. Menatap lamat-lamat kearahnya. "Kamu sudah tau semua nya kan?"

"T-tau apa?"

"Foto itu, kamu pasti udah lihat. Benar?"

Jantung nya serasa berdetak begitu lambat, sesak di dada mulai terasa. ketakutannya mulai menggelap.

"Maksudnya----"

"Iya, aku hamil. Anak suami mu."

Naya meremat bawah baju nya kuat, tidak boleh langsung percaya. Langsung ke intinya saja!

"Apa buktinya kalau kandungan mu hasil dari kak Jay?" tanya Naya dengan tenang.

Emma tersenyum simpul. "Dua hari yang lalu, kamu ingat waktu dia tidak pulang semalam?"



Naya terdiam. Jangan bilang..

"Dia melakukan itu padaku, di malam itu, yang dia kira itu kamu."

"Nggak mungkin!" Ia berdiri. "Kamu jangan macem macem, Kak Jay gak mungkin ngelakuin itu. Kamu itu cuman mantan nya!" marah Naya mulai melunjak.

Emma membalas tatapan sinis. "Aku gak mau ribut sama anak SMA. Jadi," dia berdiri dari duduk nya, menatap Naya seolah tak bersalah. "Tugasku berkunjung selesai."

"Eh, lo jangan sembarang main cabut ya?!" Naya menarik lengan Emma yang ingin pergi hingga sedikit tertarik menghadapnya.

"Akh---- Anak kurang ajar!" bentak Emma tidak suka perlakuan Naya.

"Itu pasti ulah lo, lo mainin gue kan?"

"Enggak!"

"Cewek murahan!" hina Naya. Emma benar benar terpancing emosi.

"Lo cewek murahan yang gak berstatus apapun sama kak Jay. Lo pikir gue bocah SMA yang gatau apa apa?!" teriak Naya. Air mata nya sudah banjir tak menghalangi keberanian nya.

Emma mencengkram pundak Naya kencang. "Lo salah milih lawan, naya. Liat aja, Jayden tetep milik gue. Camkan itu!" bentak nya kemudian melepaskan cengkraman tersebut.

Naya meringis saat kuku panjang Emma mencengkram pundak nya.

"Gak takut!" Ia memegangi pundak nya. Emma terkekeh sinis lalu pergi dari sana.
















Amerta ; naykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang