00017

78 19 0
                                    

Naya melirik jam dinding, menunjukan pukul 18.30. dia melirik ke arah pintu, membayangkan pintu itu terbuka dan memperlihatkan Jayden keadaan pulang ke rumah.

Masalahnya, dia merasa sendiri. Walaupun ada beberapa ART, mereka tampak sibuk dengan pekerjaan sendiri sendiri.

"Dia kemana sih, emang biasanya pulang jam berapa? Kalau Papa sih pulangnya suka sore." gerutu Naya bingung.

Siswa ini bosan. Tidak ada yang di ajak mengobrol, apa mungkin seterusnya akan seperti ini? Ya tentu. Semoga saja tidak ada hal apapun yang terlalu berat.

"Maaf, Nona. Sudah waktunya makan malam." ujar Bibi setelah selesai memasak, sepertinya.

Naya menoleh. "Nanti aja, bi. Mau nunggu kak Jay pulang."

"Baik nona."

"Bibi sama yang lainnya jangan lupa makan, ya."

"Terima kasih non. Kalau gitu bibi balik lagi, permisi."

"Iya."

Bibi Haru pergi meninggalkan Naya. Naya menghela nafas panjang.

"Ternyata gini ya yang dirasain Mama waktu Papa pulang telat, khawatirnya minta ampun."


Sudah setengah jam tidak kunjung mendapatkan tanda tanda bahwa Jayden pulang. Akhirnya Naya makan sendirian, setelah makan, dia naik ke atas untuk berkutat dengan selimut.

Namun, langkahnya terhenti saat mendengar pintu rumah terbuka. Suara derap kaki sepatu terdengar. Naya menoleh, oh ternyata baru saja pulang.

Naya menyusul dan langsung bertanya.

"Kak jay capek ya? Naya bantu ya---"

"Nggak usah. Bawa ini aja." ucap Jayden menyerahkan tas nya pada Naya dan pergi begitu saja, niatnya mau mandi.

Naya menangkap tas berat itu, lalu membawanya ke dalam kamar.





Setelah meletakan tas kerja nya kembali ketempat, dia terdiam sambil menatap tas kerja tersebut.

Wajah Jayden nampak suram. Apa, ada masalah ya dihari pertama? Naya mau membantu, tapi kalau kata kata Jayden seperti itu membuatnya takut.

Cukup lama. Jayden masuk kedalam kamar membuat Naya terkejut dan berhenti melamun.

"Kakak udah makan belum?"

"Udah tadi sama ayah."

Naya melemas, padahal dirinya hampir satu setengah jam menunggu Jayden untuk makan bersama.

"Kok gak ngasih tau?"

"Emang penting?"

"Iya, soalnya Naya juga nungguin kakak pulang buat makan bareng." kata Naya sukses membuat hati Jayden mencelos. Bodoh.

"Yaudah kalau gitu, Naya tidur dulu." Naya merangkak ke kasur dan bergelut dengan selimut. Jayden langsung merasa bersalah, dia pun berusaha menjawab.

"Maaf---"

"Gapapa kak, tapi besok-besok kasih tau ya? Biar Naya gak nungguin." balas Naya memunggungi Jayden.

Jayden menepuk keningnya merutuki kesalahan yang membuatnya tidak mengingat seseorang di rumah. Mendadak lupa kalau dia sudah beristri.

Jayden duduk di tepi kasur, membuka ponsel nya berusaha meminta saran di grup teman teman nya.





Jayden duduk di tepi kasur, membuka ponsel nya berusaha meminta saran di grup teman teman nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Amerta ; naykookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang