Setelah lama berbincang bincang. Haris pamit harus pulang agar tidak dicari oleh kedua orang tuanya, padahal dia hanya beli barang didepan komplek sana, kalau kelamaan kan nanti curiga.
"Kakak kalau butuh apa-apa dateng ke rumah ku aja ya, gak jauh itu di sana doang." Haris menunjuk ke arah kiri, depan rumah namun jarak tiga rumah.
"Oh iya iya, makasih ya."
"Iya, mari kak."
Naya mengangguk sambil tersenyum, kemudian berbalik terkejut mendapati Jayden ada di depan pintu rumah. Sebentar, sejak kapan? Naya berjalan menghampiri Jayden.
"Kamu ngapain disitu?"
"Lo kalo ilang, kenapa gak ada wujudnya sih?"
"Aku gak ilang, didepan situ doang." ujar Naya lalu masuk kedalam rumah diikuti Jayden.
Naya hanya diam. Jayden dibelakangnya tampak was was, soalnya tadi..
"Gue besok mulai kerja."
Langkah Naya terhenti, lalu melirik Jayden yang tampak was was akan respon Naya.
"Besok ya?"
"Heem."
"Yaudah." Naya duduk di sofa dan membuka saluran televisi.
"Lo kenapa deh?"
Jayden heran, Naya tidak seceria kemarin kemarin.
"Nggak papa."
"Boong."
"Kenapa sih?!"
"Lah kok jadi galakan elu?" Jayden melempar bantal sofa ke Naya dan duduk disamping Naya.
Naya mendapati bantal itu terlempar mengenai wajahnya jadi kesal.
"Gabut." gumam Naya.
Seketika mereka berdua sadar bahwa pagi ini belum sarapan, duh bisa ya begini.
"Udah mau siang nay,"
"Emang udah siang."
"Lo gak ngerasa sesuatu gitu?"
"Nggak."
"Kayak.. perut mu gak keisi sesuatu daritadi."
"Lho iya.."
Dan mereka berdua berakhir di dapur.
"Karena udah mau siang juga, bikin makan siang sekalian."
"Kakak mau buat apa?" tanya Naya. Dilihat dari isi kulkas sih banyak bahan makanan.
Jayden terdiam berpikir. Lalu mengambil sayur sayur dan daging ayam, ditaruh semua di meja.
Naya hanya sibuk menyimak.
"Sayur sup ayam aja, nasi nya udah masak kan?"
Naya mengangguk. Tadi pagi dia memang sudah memasak nasi. Kemudian Jayden mulai memotongi sayur sayuran yang biasa dimasak untuk sup. Naya disamping Jayden hanya menyimak, tidak berniat juga memotongi sayuran.
Dia tertegun melihat Jayden tampak telaten memasak seperti ini.
"Ini cowok pinter masak juga, gue aja gak serapi itu motong wortel." batin Naya.
"Siapin panci dong."
Naya langsung membuka lemari untuk alat alat peralatan masak dan tempat, satu panci dia letakan di atas kompor.
Jayden langsung menghidupkan kompor, dan memberikan sedikit minyak pada panci, memasukan bumbu utama seperti bawang, merica, dan lain lain.
Ya seperti membuat sup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta ; naykook
Fanfiction----NAYKOOK LOKAL STORY---- Jayden awalnya sangat cuek yang namanya perempuan. Ayah nya menjodohkan Jayden dengan Naya, Naya adalah putri Teman Ayah yang sudah meninggal. Dengan pesan menitipkan Naya pada keluarga Jayden. Sebagai sama-sama bersekola...