Besok nya..
Saat istirahat, dia berjalan di koridor bersama Jihan. Semuanya tampak baik-baik saja setelah semalam. Tidak ada yang mengatai nya lagi. Jihan yang melihat itu kagum.
"Nama baik lo udah bersih ya nay, cepet banget."
Naya tersenyum. "Ya syukur deh."
"Kira kira siapa ya yang nyebarin tentang pengakuan lo, baik banget. Tadi malem mimin bagiin info kalau lo bukan bully Liana. Untung warga antro pada mengerti dan konek, lagian lo juga sebenernya gak ada sesuatu yang menggemparkan."
"Kecuali soal pernikahan lo sama Jayden." bisik Jihan.
"Gue cuman murid biasa, ada aja musuhnya." keluh Naya merasa pusing, sebenarnya ada apa dengan jalan pikiran Liana.
"Udah jangan dipikirin, mending makan!" Jihan menyuruh duduk di kursi kantin, dan menawarkan Naya ingin makan apa.
"Mau apa nay?"
"Gue nasi lauk deh, sama es teh ya! Nih uangnya."
"Tumben istirahat makan nasi."
"Gak papa laper."
"Siap siap!" Jihan pergi membeli pesanan untuk mereka berdua.
Sembari menunggu, Naya asik melihat seisi kantin. Dia menjadi terfokus pada Jayden yang tertawa bersama teman temannya. Sesekali ada perempuan datang ke meja dan memberikan gift.
Naya kembali mengingat kejadian dimana Jayden menampar nya.
"Uh, sakit banget nih pipi. Ya sebenernya gak seberapa, hati gue yang sakit." gerutu Naya.
Saat asik melamun, tiba tiba Liana berjalan di sampingnya dan sengaja menumpahkan es jeruk pada seragam Naya.
"Ups! Maaf, gak sengaja." sinis Liana.
Naya menepuk jas seragam nya yang basah, lalu berdiri menantang Liana.
"Maksud kamu apaan sih, Liana?" kecam Naya.
"Mau jadi jagoan? Yah, gue bilangin sekali lagi kalau lo termasuk manusia rendahan."
Naya ingin membalas tetapi Jihan datang dan langsung meneriaki Liana sampai seisi kantin menatap kearah mereka.
"Woi! Apa apaan tadi? Ngomong sekali lagi!" seru Jihan setelah menaruh pesanan nya dan Naya.
Liana merasa semua penghuni kantin sedang menatap ke arahnya.
Dan pastinya Jayden menatap nya juga.
"Gue bilang, Naya fans Jayden paling rendah. Kenapa? Masalah?"
Jihan berdiri di depan dan membelakangi Naya. "Ya masalah lah, lo manusia murahan yang caper sama Jayden."
Seketika semua siswa bersorak dan saling berbisik-bisik.
"Hah? Caper? Pantesan gatel."
"Ah liana apaan sih ribut mulu."
"Liana drama is back."
"Kegatelan, mau gue siram kuah bakso gak? Biar gak gatel lagi."
"Apaan sih lo!"
"Lo yang apa apaan!" seru Jihan. "Denger, gue bakal bisa berbuat lebih kalau lo masih gangguin sahabat gue."
"Gak takut!" tantang Liana semakin menjadi jadi.
Naya menahan Jihan yang ingin melontarkan kata kata lagi. "Udah Ji, diliatin orang."
Jihan melirik sekilas pada jas sekolah Naya yang basah, dia mengambil es teh dan melemparkan air nya pada wajah dan baju Liana.
"Aww!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerta ; naykook
Fanfiction----NAYKOOK LOKAL STORY---- Jayden awalnya sangat cuek yang namanya perempuan. Ayah nya menjodohkan Jayden dengan Naya, Naya adalah putri Teman Ayah yang sudah meninggal. Dengan pesan menitipkan Naya pada keluarga Jayden. Sebagai sama-sama bersekola...