Dika terbangun dari tidur nya setelah merasakan tubuh nya di peluk oleh seseorang.
Cowok itu langsung berteriak setelah menyadari wajah Juan begitu dekat dengan wajah nya. Dika mendorong tubuh Juan agar menjauh darinya.
BRUKK!!
Juan yang tertidur pulas terjatuh dari atas kasur membuat bokong nya terasa sakit. Cowok itu bangkit dari lantai dan meringis kesakitan.
Dika yang masih shock sama sekali tidak merasa bersalah setelah mendorong kakak nya itu hingga terjatuh.
"What's wrong with you?." Tanya Juan yang masih meringis.
"Lagian lo ngapain di kamar gue?."
"Kamar gue banyak nyamuk, jadi gue numpang bentar di sini."
"Siapa suruh gak di bersihin." Celetuk Dika sembari turun dari kasur nya.
Cowok dengan kaos putih dan boxer bercorak beruang itu mengambil handuk yang dia gantung di belakang pintu. Kemudian Dika memasuki kamar mandi.
"Dika, do you see my handphone?." Teriak Juan.
Juan menurunkan bantal dan selimut ke lantai untuk mencari handphone nya. Dia kebingungan di mana dia menyimpan barang yang sangat berharga bagi nya itu.
"I don't know!." Balas Dika sambil berteriak.
Juan mengetok pintu kamar mandi. "Dika!." Panggil nya.
"Gue bilang gue gak liat!."
"Bukan itu maksud gue," Juan menjeda sebentar karena kesusahan menahan sesuatu, "Gue mau pipis."
Dika meraih handuk dan langsung memakai nya. Cowok itu membuka pintu kamar mandi. Juan pun langsung berlari memasuki kamar mandi.
Dika berdecak singkat karena shampo masih ada di rambut nya.
"Cepetan!." Ujar Dika.
°°°
"Kak, Lihat kaos kaki Eca gak?." Tanya Eca pada Mahesa yang sedang sarapan.
"Gak, coba tanya bunda."
"Lah, kata bunda tanya kakak."
"Kakak gak tahu."
Eca berdecak singkat lalu pergi keluar dari rumah. Cewek yang sudah rapi dengan seragam sekolah dan tas di bahu nya itu kini sedang kesusahan mencari kaos kaki nya yang hilang sebelah.
Ya!, kaos kaki putih nya sebelah nya hilang gak tahu kemana. Padahal kemarin sepulang sekolah, Eca sudah menyimpan nya baik-baik.
"Ni kaos kaki pas gak di cariin ada, pas di cariin gak ada." Gerutu Eca.
Eca menendang kursi di teras rumah karena merasa kesal. "Teman lo dimana sih?." Eca memarahi kaos kaki yang ada di tangan nya.
"Eca!." Panggil Kak Hesa dari dalam rumah.
"Apaan?." Balas Eca.
"Sini dulu."
"Gak mau!."
"Nahesya!!!." Teriak Mahesa.
Eca mendengus malas, dia terpaksa memasuki rumah dan menghampiri Mahesa. "Apa?." Tanya nya dengan wajah yang masam.
Mahesa menunjuk kaos kaki yang ada di samping kompor. Iya, itu adalah kaos kaki yang Eca cari-cari dari tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/290032723-288-k26114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Dika [Tahap Revisi]
Fanfic"Es saja bisa mencair, masa Dika enggak?" -Eca. ©bluujell 7 november 2021