36:Date

257 43 4
                                    

Malam. Iya, ini adalah hari dimana Dika, Eca, Samudra, dan Alya double date. Mereka berempat janjian akan bertemu di sebuah pameran yang baru saja di adakan di bogor.

Sebenarnya Dika yang menyarankan tempat ini.

"Mereka di mana sih?." Keluh samudra pada Dika, karena sedari tadi Eca dan Alya belum juga datang.

Mereka janjian datang pukul 10:00, namun sekarang sudah pukul 10:12. Tentu saja Samudra kesal.

"Biasalah, cewek-cewek pasti sibuk milih baju." Balas Dika sembari mengecek jam tangan nya.

"Ck, ribet banget sih, tinggal pake aja baju yang ada, lihat nih gue pake baju yang udah 2 hari di mesin cuci."

Dika menjauhi Samudra sambil menutup hidung nya.

"Anjir, gue udah pakein parfum." Ujar Samudra mendekati Dika.

Akhirnya yang mereka tunggu-tunggu datang. Eca dan Alya. Tunggu, ekspetasi Dika dan Samudra terlalu berlebihan. Iya, kedua cowok itu berpikir Eca dan Alya akan memakai dress yang feminim namun nyata nya... Kedua cewek itu hanya memakai kaos putih biasa serta cardigan couple dengan celana panjang.

"Lo berdua 12 menit milih baju, dan ini hasil nya?." Ujar Samudra sambil berkacak tangan.

"Kata siapa kita lambat karena milih baju?, ini nihh si Eca lama banget." Balas Alya.

Eca cengengesan, sesekali dia menggaruk tengkuk nya. "Maaf guys, soalnya sepupu gue hari ini datang dari Jakarta."

Dika hanya bisa geleng-geleng. "Terus di sini yang couple siapa sih? Lo berdua?." Tanya Dika.

Eca dan Alya langsung saling menatap. Mereka berdua terkekeh. "Ohh, hahaha kita gak sengaja pakai cardigan ini barengan, udahlah biarin aja." Jawab Alya.

Dika dan Samudra berdecak kesal secara serentak.

Eca dan Alya tertawa melihat kedua cowok di hadapan mereka itu.

"Ayoo.." Seru Eca sambil menarik tangan Alya. Mereka berdua memasuki area pameran mendahului Dika dan Samudra.

"Double date apa nya kayak gini?." Gumam Samudra kesal.

Dika menoleh pada Samudra. "Emang double date konsep nya kayak gini?, perasaan gue baca di google gak kayak gini deh."

"Dika lo lupa cewek kita setengah alien?."

Dika tertawa kikuk. "Iya juga yaa."

Eca dan Alya sibuk berjalan berdua melupakan bahwa mereka memiliki seorang pacar yang sedari tadi mengekori mereka.

"Alay lo lihat lukisan tadi gak? Bagus banget!!." Seru Eca sambil mengandeng lengan Alya.

Alya membalas ucapan Eca dengan anggukan yang semangat.

"Misi mbak, pacar kalian ada di sini?." Ujar Samudra dari belakang mereka.

Mendengarnya, Alya dan Samudra membalikan badan mereka secara bersamaan.

Dika tersenyum kikuk pada Eca. "Ayo kita ke sana.." cowok itu langsung menarik tangan Eca, berjalan ke arah yang berlawanan dengan Samudra dan Alya.

"Ehh.. Kita mau kemana?." Tanya Eca.

"Nanti lo tahu."

Kedua nya berhenti di tempat pameran bertemakan musik. Ada banyak sekali jenis alat musik. Namun.. Ada salah satu gitar yang membuat Eca menghentikan langkah nya.

"Bentar Dika." Katanya. Eca mendekati gitar itu.

Dika menyusuli nya, "Kenapa?." Tanya Dika.

"Gitar ini... Mirip banget sama Arvin punya." Jawab Eca.

Untuk Dika [Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang