tsunderella

EPILOG

#Latar tempat ruang osis

#Latar waktu dua hari setelah kise selesai membacakan naskah dramanya di hadapan teman temannya

°°°°°°°°°°°

Diruang osis terdapat atau mungkin terlihat empat ekor makhluk berbagai warna dan ukuran yang sepertinya sedang sibuk menggelar rapat untuk kegiatan pentas drama yang akan segera digelar di sekolah mereka, yang diikuti oleh wakil osis yang memiliki julukan si pendek berwajah datar tukang ghosting berambut biru bernama lengkap kuroko tetsuya, yang kedua adalah ketua komite kedisiplinan yang merupakan seorang pria kurang tinggi berambut merah yang dijuluki titisan iblis gunting bermata belang tukang paksa-paksa bernama akashi seijuro, yang ketiga merupakan wakil dari komite kedisiplinan yang berupa seorang pria tinggi berkacamata yang memiliki kecenderungan tinggi untuk menolak serta menentang hal apapun yang dirumuskan oleh perasaannya sendiri yang di juluki cosplay wortel berkacamata (mungkin karena rambutnya yang berwarna hijau plus suka pakai baju warna oren) bernama midorima shintarou, dan yang terakhir adalah pria tinggi berambut navy, sang pemilik ruangan sekaligus ketua osis kita yang merupakan orang paling gelap (kulitnya maksudnya, bukan hatinya atau pikirannya) tapi tetep seksi, paling kaya, plus paling menderita karena paling sering dibully oleh teman teman terdekatnya, alias orang orang yang kini ada di ruangan yang sama dengannya plus kagami taiga yang keberadaannya entah dimana bernama aomine daiki.

"Brengsek, bagaimana bisa kise membuat cerita drama aneh seperti ini tentangku dan si bakagami" Ucap pria berambut biru navy siapa lagi kalau bukan aomin daiki sang ketua osis sambil menatap sebuah buku bersampul kuning bergambar sponge dan bintang jatuh berwarna pink di hadapannya dengan tatapan penuh iritasi dan dengki

"Apa maksudmu daiki?, menurutku ceritanya agak menghibur dan cukup lucu, alur ceritanya juga bagus dan anti mainstream, bukankah begitu shintarou" Ucap pria berambut merah siapa lagi kalau bukan ketua komite kedisiplinan kita yang mulia akashi seijuro-sama, yang kini tengah duduk di sofa dengan secangkir teh earl grey ditangannya, sambil menatap ke arah pemuda berambut hijau bernama midorima yang duduk dengan kaku di sampingnya

"A..aku ti..dak tau nanodayo" Jawab midorima gelagapan sambil menaikan kacamata di hidungnya yang tidak turun sama sekali dengan wajah memerah

"Ah betapa imutnya kau shin" Ucap akashi sambil mengelus pipi kemerahan midorima, yang sukses membuat sang empunya pipi diam mematung entah karena malu, shock atau ketakutan

"Berhenti bermesraan di depanku, aku sedang krisis disini" Ucap aomin keki setengah mati pada tingkah duo merah hijau yang terus menerus bermesraan di hadapannya bak dua burung lovebird yang tengah dimabuk cinta

"Kalau kau iri bilang saja daiki, kalau tidak panggil saja taiga kesini supaya kau bisa melakukan hal yang aku lakukan pada sintarou ke taiga, atau kau ingin aku yang memanggilkan taiga kesini untuk mewakilimu hmm? " Goda akashi dengan entengnya yang sukses membuat aomin berblusing-blusing ria

"Siapa juga yang mau melakukan hal menggelikan yang kau lakukan, serius akashi apa yang harus aku lakukan sekarang, jika apa yang dikatakan satsuki benar, ada kemungkinan kalau cerita ini sudah tersebar di seluruh sekolah, dan berita buruknya orang orang mungkin salah paham pada hubungan kita karena cerita brengsek ini, dan kau tau sendiri aku tidak suka dijadikan objek gosip serta objek fantasi para gadis fujo yang ganasnya bahkan menyaingi ikan-ikan piranha"ucap aomin yang hanya di beri tatapan tidak terkesan oleh akashi

"Memangnya hanya kau saja yang ada di cerita itu, aku dan shintarou juga ada di sana" Ucap akashi masih dengan kalemnya

"Itu sebabnya aku bertanya padamu, apa yang harus kita lakukan" Ucap aomin sambil mencoba memperpanjang kesabarannya pada tingkah laku akashi yang seakan-akan tidak peduli pada reputasinya sendiri