Say hai dulu!Apa kabar?
Udah follow akun aku?
Oke happy reading 💗
•ALUNARKA•
•••
Aluna tersenyum melihat Kaina yang sangat gagah dengan almamater OSIS yang berada di badan nya.
Aluna. gadis itu berada diantara sepuluh siswa yang melanggar peraturan hari ini karena tidak memakai atribut sekolah.
"Mana dasi lo?" Tanya Kaina lantang pada seorang siswa. Kewibawaan Kaina sebagai wakil OSIS memang tiada tanding.
"Lo juga mana topi upacara, lo tau kan kalo setiap hari Senin itu upacara dan pemeriksaan atribut"
Siswa itu hanya menganggukkan kepalanya, kalo sudah berurusan dengan OSIS semua siswa nakal kelas kakap pun menjadi diam, ya mereka memilih itu daripada harus berakhir di ruang BK.
"Mana dasi lo Luna?" Tanya Kaina kepada teman nya itu, Aluna. gadis yang menjadi lawan bicara Kaina hanya tersenyum sambil menampakkan deretan giginya.
"Ga usah senyam senyum, dasi lo mana?"
"tadi kan gue buru-buru tuh jadi_"
"Nanti aja curhat nya, sekarang nama lo udah ada di kertas sebagai siswa yang melanggar peraturan hari ini"
"Ya elah Kai tega bener lo sama gue, beri gue keringanan ya" Aluna memohon sambil menyatukan kedua tangannya, ia berharap kali ini bisa meluluhkan hati seorang Kaina.
"Gada keringanan, dalam bulan ini nama lo udah tiga puluh kali masuk ruang BK, gimana mau lulus kalo lo selalu buat masalah" hardik Kaina yang merasa kesal dengan Aluna, gadis itu memang sangat nakal ada saja masalah yang ia perbuat, kalo tidak tidur di kelas maka kantin yang menjadi tempat Aluna bolos di saat jam pelajaran matematika.
"Kai, Lo teman gue kan? Kali ini kasihani gue" Aluna kembali memohon, namun itu sama saja tidak berpengaruh terhadap Kaina.
"Untuk saat ini lupain dulu kalo kita temanan, gue harus lakuin tugas gue sebagai wakil OSIS yang bijaksana" ujar Kaina dengan nada lembut namun mengejek.
"Jahat bener lo ya"
Kaina memilih untuk tidak meladeni Aluna lagi, entah hukuman apalagi yang harus Kaina berikan agar gadis itu berubah.
"Imam" panggil Kaina.
Lelaki itu menoleh mengangkat alisnya "ada apa?".
"Nih nama-nama yang melanggar peraturan hari ini" ujar Kaina sambil memberikan kertas yang sudah tertulis beberapa nama siswa termasuk Aluna.
Imam-ketua OSIS SMA Putra Bangsa menerima kertas itu untuk di lihat pelanggaran apa yang mereka lakukan dan hukuman apa yang pantas di berikan.
Setelah membaca satu persatu nama mereka dan mendapat hukuman yang pantas Imam dan Kaina berjalan berdampingan menghampiri siswa yang berjejer rapi.
"Hukuman lo, bersihin toilet cowok" ujar Imam sambil menunjuk Tino adik kelasnya.
"Dan lo" Imam menunjuk Boby "bersihin lapangan dari depan sampai belakang" sambungnya.
Boby membulatkan matanya hukuman seperti apa ini bisa remuk tulang nya kalo harus menyapu dari depan sampai belakang SMA Putra Bangsa.
"Ini nggak berlebihan kak?" Tanya Bobby berusaha sopan kepada Imam selaku kakak kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNARKA
Teen FictionBagaimana rasanya di saat lo jatuh cinta sama sahabat lo sendiri? Bagaimana rasanya orang yang lo cintai, hatinya sudah di tepati oleh orang lain? Mengalah? Berjuang? Atau mengikhlaskan? Menceritakan tentang Aluna Azryla Putri gadis pencinta Boba ra...