Hi hi dah lama ga up nih
Apa kabar semuanya?Spam hi dulu dong disini👉
Pliss jangan jadi silent reader dong!!
•ALUNARKA•
Happy reading
"Sebuah hubungan yang hancur ibaratkan kaca yang pecah. Meski sehebat apapun kau berusaha untuk menyatukan kembali percihan kaca itu ia tak akan sama lagi dan akan selalu membekas "
•••
Aluna melangkahkan kakinya malas saat memasuki gerbang sekolah, ia malas harus menghadapi desas-desus siswa SMA Putra Bangsa. Dengan muka yang di tekuk Aluna berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju kelasnya.Saat berjalan menuju kelasnya, Aluna melihat banyak siswa yang berkumpul di depan mading. Karena rasa penasaran Aluna berjalan mendekati mading.
"Na" panggil seseorang, suara itu tidak asing di telinganya . Ia tau siapa yang baru saja memanggilnya, Kaina. Gadis itulah yang memanggilnya.
"Kenapa rame-rame" tanya Aluna berusaha menerobos kerumunan. Namun belum sempat Aluna mendekati mading, Kaina menarik tangan Aluna. Gadis itu mengerutkan kening nya, seolah iya bertanya mengapa Kaina menghentikannya.
"Kita ke kelas aja yuk" ujar Kaina menarik tangan Aluna untuk masuk ke kelas.
Kaina membalikkan badannya ketika tangan Aluna terlepas dari genggamannya.
"Tentang gue?" tanya Aluna. Dan seluruh siswa yang berada di depan mading membalikkan badannya menatap Aluna.
"Na" kini suara Kaina memelas, ia merasa kasihan. Dirinya takut Aluna merasakan kembali rasa sakit yang kemarin.
Aluna tak menghiraukan Kaina, ia berjalan mendekati dinding mading. Siswa yang berada disitu memberi Aluna jalan. Tepat saat dirinya berada di depan mading, ia merasakan kembali sakit itu. Gambar yang tertempel di mading kembali membangunkan rasa sakit itu, ya gambar saat Arka menamparnya.
Dadanya terasa sesak saat memori tentang kemarin kembali mengganggu pikirannya. Perlahan air mata yang berusaha ia tahan agar tidak jatuh membasahi pipinya.
Kaina bejalan mendekati Aluna, menggenggam erat bahu sahabatnya, berusaha memberikan kekuatan. "Siapa yang udah nempel gambar sampah kayak gini?" tanya Kaina, gadis itu berusaha merobek kertas itu.
Seluruh siswa yang berada disana menatap Aluna kasihan. Pasalnya hal yang kemarin Arka lakukan diluar ekspetasi mereka semua. Bagaimana lelaki itu bisa melakukan hal menjijikkan itu kepada Aluna, sahabatnya sedari kecil.
"Kita juga ngga tau siapa yang udah nempel gambar itu kak" ujar salah seorang siswi yang berada disitu.
"Iya kak, kami ngga tau siapa yang udah nempel gambar itu" Naina siswi kelas X.
"Siapapun yang nempel gambar ini, gue yakin dia ngga suka sama Aluna" ujar Gita.
Aluna berlari menjauhi mading dan seluruh siswa yang berada disitu termasuk Kaina. Gadis itu berlari sangat kencang, air matanya mengalir membasahi pipinya.
BRUKK
Suara itu mengundang tatapan seluruh siswa, saat Aluna terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.
Kaina yang melihat itu berlari mendekati Aluna yang tersungkur. "Na! lo gapapa" tanya Kaina. Gadis itu memilih tidak menjawab, ia menatap Kaina dengan tatapan yang sulit diartikan. "Lutut lo berdarah Na".
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNARKA
Teen FictionBagaimana rasanya di saat lo jatuh cinta sama sahabat lo sendiri? Bagaimana rasanya orang yang lo cintai, hatinya sudah di tepati oleh orang lain? Mengalah? Berjuang? Atau mengikhlaskan? Menceritakan tentang Aluna Azryla Putri gadis pencinta Boba ra...