ALUNARKA 24

906 58 1
                                    

Happy reading

•ALUNARKA•

•••
Aluna dan Algerian tiba di tempat mereka makan malam. Tidak terlihat seperti cafe atau restoran melainkan dipinggir danau yang di hias secantik rupa.

Aluna menatap Algerian yang berdiri disampingnya "Lo yang nyiapin ini semua?". Algerian mengangguk, memegang bahu Aluna lalu mengajak gadis itu untuk duduk di meja yang sudah ia siapkan. "Khusus buat lo".

Aluna masih menatap takjub disekelilingnya, benar-benar indah. Ditengah-tengah danau terdapat sebuah perahu yang dihias menggunakan lampu LED berwarna warm white.

"Lo suka?" Tanya Algerian yang sedang menuang minuman ke gelas Aluna. Gadis itu menatap Algerian lalu tersenyum "suka banget. Tapi kenapa lo niat banget nyiapin semua ini?".

Algerian duduk didepan Aluna, lelaki itu menatap sejenak sekelilingnya, lalu tatapannya beralih ke gadis cantik yang duduk didepannya "biar kesan nya lebih romantis" kekeh Algerian.

Aluna hanya berdehem pelan lantaran dirinya sedang salting saat ini. "Tapi lo nyaman kan?" Algerian bertanya saat suasana menjadi hening.

Aluna yang sedang menyuapkan dessert ke mulutnya mengangguk "nyaman banget kok". Algerian kembali tersenyum memamerkan gingsulnya. Lelaki itu terlihat sangat manis dengan setelan jas berwarna cream.

Tak lama setelah menghabiskan makanan, Aluna bangkit dari duduknya. Gadis itu berjalan mendekati danau. Melihat sekelilingnya.

Aluna merentangkan kedua tangannya menyambut dinginnya udara malam. Sejenak pikirannya terasa tenang.

Aluna memejamkan matanya menghirup udara segar. Tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan suara ledakan.

Namun tak lama senyum indah itu kembali mengembang saat melihat kembang api yang meledak dengan warna-warni diatas langit hitam.

Algerian berjalan mendekati Aluna, berdiri disamping gadis. Saat ini ia tidak ingin berbicara atau mengganggu gadis itu. Ia hanya menatap senyum yang begitu indah.

"Al" panggil Aluna. Kali ini kedua iris mata itu bertemu. Jantung Algerian saat ini berdegup sangat kencang. "Makasi" ujar Aluna sembari tersenyum manis.

Algerian berjalan mendekati Aluna, saat ini wajah mereka hanya berjarak satu centi. Bukan jantung Algerian saja yang berdegup sangat kencang tapi Aluna juga. Gadis itu dapat merasakan hembusan nafas hangat Algerian.

Tangan Algerian terulur merapikan anak rambut Aluna yang terbang karena angin. "Jangan senyum kayak tadi, gue nggak kuat". Aluna mundur beberapa langkah dari Algerian, gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam. Membenarkan rambutnya sendiri.

Algerian mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil dari saku celananya. Lalu berjalan mendekati Aluna kembali. Lalu berjongkok didepan Aluna sembari menyodorkan kotak yang sudah dibukanya. Terlihat sebuah kalung yang sangat indah dengan liontin berbentuk bulat namun terlihat berkilau.

Aluna dibuat kaget dengan sikap Algerian yang tiba-tiba berjongkok didepannya. Gadis itu mengernyit heran.

"Gue nyaman sama lo" kalimat yang diucapkan Algerian membuat Aluna semakin heran. "Gue suka sama lo" kalimat selanjutnya membuat Aluna membekap mulutnya sendiri. Gadis itu mundur beberapa langkah sedikit menjauh dari Algerian, melihat reaksi Aluna yang seperti itu membuat Algeria bangkit. Lelaki itu menatap Aluna "gue ngga minta lo buat jawab perasaan gue, tapi setidaknya gue udah jujur sama lo" kali ini Aluna yang berjalan mendekati Algerian sangat dekat. Gadis itu memegang kedua pundak Algerian menatap iris berwarna coklat didepannya.

ALUNARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang