𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 17

6.9K 723 23
                                    


Yu jie kambali ke rumahnya dengan saudara seperjuangannya.

Saat dia masuk dia melihat ayahnya duduk di pojok sambil membuat keranjang sedangkan ibunya duduk di meja menunggu nya pulang.

Wanita tua itu melihat yu jie pulang langsung mencibirnya.

" kau tau untuk pulang "

Yu jie males berbicara dengannya tatapan kepada keluarga ini semakin menjadi dingin

Wanita tua kesal dengan anak ke-tigannya karena dulu saat mengandungnya dia mengalami banyak hal tidak beruntung membuatnya merasa anak ketiga adalah pembawa sial untuknya. Tapi dia hanya bisa menahan amarah jika tidak akan mendapatkan tunjangan dari anak ketiga.

" yu jie apa kau tidak mendengar ibu dasar anak tidak berbakti "

Yu jie merasa habis kesabaran dengan wanita yang melahirkannya.

" anak tidak berbakti ah, aku sudah memberikan semuanya nyawa uang apalagi yang kau inginkan "

" aku pergi ke tentara mengantikan anak kedua mempertaruhkan nyawa ku apakah itu tidak cukup " teriak yu jie tidak tahan lagi.

Wanita itu tertegun melihat anak ketiga benar-benar sangat marah padanya bahkan anak kedua dan istrinya bersembunyi saat mendengar teriakan yu jie.

Ayah yu jie hanya menatap dengan tenang menurutnya yu jie pantas marah atas perbuatan istrinya.

" adik kedua mu membiarkan kau ke tentara karena gaji yang bagus " wanita tua yu berbicara tidak mau salah.

" jangan membual tentang gaji nya bahkan semua orang di keluarga ini tau anak kedua tidak mau pergi karena dia pengecut " yu jie menatap dingin

Wanita tua itu tidak senang saat mendengar anak kesayangannya di hina

" cukup aku bisa saja mempenjarakan anak kedua jika aku ingin semua bukti ada di tangan ku " yu jie menatap dengan momentum yang tegas

Wanita tua yu mengeretak giginya dengan keras " kau tidak akan berani "

" kau yakin ibu " yu jie menekan kata yakin

Membuat wanita tua itu berfikir dua kali. Anak kedua tidak mau di penjara langsung keluar " ibu jangan seperti itu aku tidak ingin dipenjara "

" bah dia tidak akan berani "

" ibu tolong lah aku tidak ingin masuk penjara " anak kedua meminta ibunya diam.

" cukup diam semua " . Ayah yu jie membuat semua orang diam.

" yu jie terus apa yang kau inginkan " ayah yu jie bertanya tentang keputusannya untuk pertama kali

" aku ingin perpisahan  " yu jie tegas

Wanita tua itu tegas menolak jika perpisahan keluarga terjadi dia tidak akan bisa memegang keuangan dari ketiga anaknya.

" diam lah " ayah yu jie memberikan tatapan tajam ke arah istrinya membuat wanita tua itu menangis dengan histeris

" liat lah anak-anak ku tidak berbakti ke pada wanita tua ini " teriaknya

Tetangga yang mendengar hanya bisa meludah dengan tidak senang siapa yang tidak tau sifat dari wanita tua itu.

Mengabaikan wanita tua itu ayah yu jie setuju dan bertanya kepada kedua anak lainnya dan ternyata anak pertama dengan tegas juga meminta perpisahan hanya anak kedua yang tidak ingin pisah. Berfikir lama ayah yu jie mengangguk menyetujui perpisahan dan mereka akan tinggal dengan anak kedua.

Menantu pertama merasa lega dia tidak ingin ibu mertua tinggal dengan keluarganya dia pasti akan membawa semua barang miliknya ke rumah anak kedua.

" ayah aku juga sekarang akan bercerai " kata-kata yu jie seperti petir yang menghantam kepala wanita tua

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang