𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 48

3K 290 3
                                    


Dipasar gelap li ruirui saat ini berada melihat sekitar dengan waspada berjalan lebih dalam mencari tempat sepi li ruirui berganti baju dan mengubah sedikit gaya rambut serta menambahkan beberapa warna di kulitnya agar terlihat gelap.

Puas melihat hasil nya li ruirui menjual buah dan biji-bijian tidak usah terlalu banyak karena takut menjadi sasaran.m duduk seperti biasa li ruirui melihat seorang wanita dengan muka cemas melihat sekeliling.

" bibi " panggil li ruirui tersenyum wanita itu menghampiri li ruirui dengan penuh harapan
" anak muda ,apa kau menjual makanan " matanya penuh harapan.

Li ruirui mengangguk sontak bibi itu girang " bibi aku punya yang kau butuhkan " bisik pelan li ruirui mengajak bibi itu ketempat lebih sepi.

" jadi bibi apa yang kau mau " dengan sopan membuka kain yang menghalangi keranjang bambu itu agar tidak di liat orang lain.

Wanita itu melongo menatap buah segar, dan biji-bijian yang dapat dia liat berkualitas.

" nak apakah kau punya telur atau daging " penuh harapan walaupun dia tau saat ini daging langka.

Li ruirui tersenyum mengangguk " bibi aku punya tapi agak sedikit mahal apa kau mau? " bibi itu langsung mengangguk tidak peduli dengan berapa uang yang dia keluarkan asalkan anaknya dapat makan.

" tidak apa, beri aku masing-masing 5 kati" ujar dengan gembira yang terpancar.li ruirui tersenyum tidak salah pilih mangsa

" bibi ini semua 5 kati jika kau ingin menimbang lagi sihlakan ke stan yang lain " li ruirui dengan sopan .
" tidak, tidak bibi percaya Terima kasih " ujarnya dengan air mata menyerahkan uang dan tiket.

Li ruirui berkemas akan berjualan lagi tapi bibi itu tiba-tiba memberikan li ruirui gelang giok bisa dibilang pasti mahal saat tahun depan nanti

" bibi ini "

" nak ini untuk mu, bibi berterima kasih kau akan selalu menjadi anugrah penyelamat keluarga kami " jelas bibi itu penuh sukur bertemu dengan li ruirui. Li ruirui tersentuh " bibi tidak apa, ini terlalu mahal  " tidak enak menerima barang mahal.

" barang itu tidak berguna pada era ini " ujar bibi itu tersenyum menepuk pelan tangan li ruirui dan berbalik pergi memegang erat makanan itu seperti harta karun.

Li ruirui menghela nafas melanjutkan penjualannya di beberapa titik melihat waktu makan malam li ruirui bangkit merubah kembali penampilan ke awal lalu pergi ke hotel memasak tak lupa mengeluarkan ikan gurcian dan daging babi.seperti pada siang hari li ruirui memasak sup dan ikan goreng gurcian serta daging tumis dan sup iga babi. Membayar biaya pemakaian dapur li ruirui ke kamar hotel menganti baju dan membawa beberapa selimut.

Baru kemudian dia pergi ke rumah sakit tapi tidak terlalu terburu-buru Dia merasa pasti wanita itu akan datang. Dan benar saja li ruirui baru berdiri didepan pintu melihat wanita itu membawa makanan itu yu jie.

Li ruirui mendengus kesal dengan tenang masuk kedalam, yu jie langsung gugup saat melihat li ruirui ada di bangsal.

Li ruirui tidak peduli dengan tatapan yu jie " meng / miao ayo makan dulu " dengan lembut memanggil mereka.

Kedua anak itu dengan patut turun dari kasur menghampiri li ruirui " ibu apa itu, wangi " miao ngiler " dasar kucing serakah " li ruirui mencubit pipi chubby anaknya.

Duduk di kursi li ruirui mengeluarkan hidangan yang dia masak menyuapi anak-anaknya dengan lembut, yu jie menelan ludah " rui untuk mana? " dengan lembut bertanya , li ruirui tersenyum " kamerad yu jie seorang lesbian mengantarkan makanan kau harus memakannya  pasti kau tidak akan bisa memakan semuannya " li ruirui tersenyum lembut tapi yu jue membeku di udara.

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang