𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 37

3.5K 357 13
                                    


Li ruirui sibuk menemani kedua anak-anak. Di lain sisi di tempat pelatihan militer yu jie sibuk berlatih

" komandan ada surat untuk mu "

Seorang pemuda datang menghampiri yu jie yang sedang berlatih dengan pasukan
" surat? "

" iya " pemuda itu bernama baijie menyerahkan surat yang dibawa

Menerima surat itu yu jie melihat nama pengirim langsung mengerutkan kening

Membaca surat itu yu jie melihat tulisan tangan yang jelek dengan jijik , dari awal hingga akhir surat itu hanya menceritakan kakak kedua membutuhkan uang untuk membeli pekerjaan dikota jadi ibu meminta dia untuk mengeluarkan uang membayar jika tidak di akan datang ke are militer

Menatap dengan jijik dia meremas surat itu dan membuangnya seakan surat itu bukan dari siapa-siapa.

Menatap pemuda yang membawa surat itu "baijie lain kali jika ada surat dengan nama ini langsung buang saja "

Baijie yang tidak tau apa-apa hanya mengangguk, dia binggung kenapa komandqwan membaca surat sambil mengerutkan kening.

Yu jie yang dalam suasana tidak senang
Berjalan kembali ruangan dia sudah tidak mood.

" kawan yu jie " suara lesbian memanggil yu jie dengan lembut

"...... " yu jie menatap lesbian di depannya dengan raut biasa-biasa aja

" kawan yu jie aku membuatkan ku kue " ucapnya dengan nada malu

" kamerad tolong jangan panggil saya seperti itu kita tidak akrab " yu jie dingin

" ah maaf kamerad aku tidak bermaksud " ucapnya sedih

Yu jie menatap dingin dia paling benci wanita yang pura-pura .

Mayleen menatap yu jie dengan mata berkaca-kaca
" kamerad aku membuatkan mu kue sihlakan cicipin " dengan genit

" tidak "

" kamerad tolong lah aku membuatnya dengan susah payah "

" tidak peduli "

Jawaban singkat dan dingin yu jie membuat mayleen tidak menyerah membayangkan dia menjadi istri militer membuatnya semangat

" kamerad _ " terpotong oleh teriakan kawan seperjuangan yu jie

" yu jie " panggilnya

" ada apa? "

" ada paket dari rumah mu "

" paket? "

" iya "

Yu jie bingung tidak mungkin keluarga kandungannya mengirimkan paket untuknya pasti li ruirui mengingat kekasihnya moodnya jauh lebih baik, yu jie langsung bergegas mengambil paketnya tidak ingat dengan gadis yang menghentikannya

Mayleen tertegun melihat reaksi yu jie

" kamerad siapa yang mengirim paket untuk kamerad yu jie " tanyanya

Pemuda itu menatap mayleen dengan tidak suka dia sering melihat wanita seperti mayleen.

Dengan ketus dia menjawab " objek dari kamerad yu jie " langsung pergi tidak berniat berbicara dengan mayleen

Mayleen seperti tersambar petir
" tidak mungkin " gumamnya mengeretak gigi

Menghentakkan kaki dia langsung pergi dari sana

Yu jie yang sudah mengambil paket langsung bergegas kembali ke rumah keluarga yang sudah yu jie dapat saat di promosikan.
Dengan senang hati yu jie membaca surat dari li ruirui yang menceritakan segalanya dan kedua anaknya memenangkan lomba dia merasa bahagia dan bangga terhadap keluarganya puas yu jie meletakkan surat itu di laci dengan rapi. Membuka paket yu jie merasa hangat melihat menantu kecilnya menyiapkan begitu banyak makanan untuknya ada juga sweater yang di buat oleh menantunya

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang