𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 22

5.9K 484 7
                                    


Yu jie cukup rileks melihat kejadian tadi tidak terlalu bertampak pada li Ruirui tapi dia masih kesal bagaimana seorang kakak bisa bermain tangan dengan mudah seperti itu.

Yu jie merasakan ada yang aneh tapi untung saat ini dia fokus menatap li Ruirui

Tidak sengaja mata kedua orang itu saling bertatapan membuat keduanya memalingkan wajah dengan rona merah di wajah mereka.

" kakak sepertinya ibu depan " bisik miao agak khawatir

Meng Hu yang lebih dewasa cukup paham apa yang terjadi.

" suttt diam lah "

Miao mengembangkan pipi kesal.

Walaupun miao berbisik tapi tetap bisa didengar kedua orang itu

" aku akan ke kamar dulu " li Ruirui kabur

Yu jie cukup terkekeh lucu melihat tingkat li Ruirui yang malu dan memilih kabur.

Didalam kamar

Li Ruirui menenangkan detak jantungnya yang berdetak tidak karuan

" kenapa ini " li Ruirui merasa bodoh.

Mengingat kejadian saat dia memeluk yu jie dia semakin memerah

Menenangkan diri li Ruirui mengambil beberapa cemilan buah kering dari lemari membawa keluar

Melihat mereka duduk di meja makan menunggu dirinya hati li Ruirui cukup hangat diperlakukan istimewa dia cukup suka itu.

Meletakkan buah kering itu di meja li Ruirui menyantap makanan bersama mereka, sesekali yu jie memberikan beberapa potong entah itu daging, ikan, atau sayuran.

Li Ruirui tersenyum lebar menyantap dengan lahap

Bersandar di kursi Li Ruirui merasakan hidupnya cukup menyenangkan di era ini.

Yu jie merasa kasihan bangkit dari kursi mengambil piring kotor

" eh biarkan aku saja " respon li Ruirui tidak mau merepotkan yu jie

Sebelum yu jie dapat menjawab kedua anak itu berdiri di depan Li Ruirui

" ibu duduk biar ayah yang melakukannya " miao berkata dengan polos

" iya ibu duduk lah "

Yu jie melihat kedua anak itu lebih suka dia berkerja dari pada ibu nya bekerja tidak tau harus menagis apa senang.

Jika diliat oleh orang lain pasti mereka akan mengatakan dia adalah ayah tiri nya

Mengambil semua piring yu jie pergi ke dapur membersihkan semuanya.

Tidak merasa bersalah sama sekali kedua anak itu menarik li Ruirui ke kamar karena yu jie akan mengajak mereka pergi ke kota

Dengan lembut li Ruirui membantu memilihkan pakaian yang paling lucu

" ibu bagaimana penampilan ku ? " meng bertanya

Detak jantung li Ruirui bergetar hebat

" imut sekali " li Ruirui mencium pipi meng dan miao

" anak ibu lucu sekali "

Dari luar kamar yu jie melihat interaksi mereka hanya masam

' kapan dia bisa dipeluk juga '

Li Ruirui tidak tau tapi malah sibuk mendandani kedua anaknya sekarang mereka tampak lebih imut saat dia Mengemukkan badan mereka .

' ah aku ingin sekali  merekam mereka ' batin li Ruirui meronta-ronta

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang