Keesokan harinya li Ruirui telah bersiap untuk berangkat ke sekolah." ibu kami siap "
Li Ruirui mengangguk menggandeng mereka ke sekolah
Saat keluar li Ruirui melihat sekeliling seakan mencari seseorang
' apakah dia sudah kembali ke tentara ' pikir li Ruirui belum sadar akan perasaannya.
' eh kenapa aku memikirkannya ' li Ruirui menyadarkan diri.
Dalam perjalanan miao dan meng menceritakan kejadian lucu saat di sekolah bersama teman-teman li Ruirui terkekeh melihat kedua anak itu ternyata memiliki sikap jahil terhadap temanya.
Setelah mengatarkan mereka li Ruirui pergi ke ruang guru hari ini dia jadwal nya di Shift kedua jadi dia hanya harus menunggu.
Li Ruirui membaca beberapa buku belajar tidak menyadarai sedang ditatap oleh seseorang
" kamerad rui " panggilnya
Li Ruirui kaget
" eh iya maaf ada apa ? "
Pria itu meminta maaf karena mengagetkannya
" tidak apa " li Ruirui juga merasa bersalah karena dia terlalu fokus tadi.
" ini surat mu " pria itu menyerahkan suratnya
Li Ruirui menaikan alis bingung
" ini dari orang tua mu, paman shi tadi mengantarkan surat ini ke sekolah " jelasnya tersenyum ramah
Li Ruirui mengangguk berterimakasih lagi karena sering merepotkannya
" tidak apa aku pergi dulu " ucapnya berbalik pergi
Li Ruirui melihat guru pria itu pergi langsung membuka surat
Menatap surat itu li Ruirui semakin mengerutkan kening jijik, kesal dan marah menjadi satu. Pasalnya orang tua dari pemilik tubuh ini memaksanya untuk pulang karena dia akan di jodohkan bukan hanya itu pesan itu mendeskripsikan ciri-ciri pria itu sekitar 40 an, direktur pabrik, seorang duda yang di tinggal pabrik. Membaca setiap kata li Ruirui semakin tidak ingin kembali ke rumah itu.
Melihat tulisan dibawahnya yang terdapat ancaman dari saudara laki-laki li Ruirui hanya menatap dingin
" cih "
Meremas surat itu li Ruirui memasukannya ke tas
Ting ting
Bangkit dari kursi li Ruirui pergi ke kelas untuk mengajar tapi dia di hentikan kepala sekolah saat di Koridor
" kepala sekolah "
Kepala sekolah mengangguk ramah
" kamerad rui ada yang ingin saya sampaikan "
Li Ruirui tertegun " iya kepala sekolah "
Kepala sekolah dengan ramah menjelaskan lomba seni yang akan di adakan di kota setiap desa akan berpartisipasi jadi dia ingin li Ruirui dan beberapa guru mendidik anak-anak untuk lomba.
Li Ruirui bersemangat " benarkah "
Kepala sekolah mengangguk tersenyum
Tanpa fikir panjang li Ruirui setuju
Selesai berbincang dengan kepala sekolah li Ruirui pergi ke kelasnya dengan senyum yang mengembangkan di wajahnya
Bahkan dapat dirasakan murid-murid yang di ajar li Ruirui .
Pelajaran di mulai semua orang gembira sampai tak terasa bahwa sudah jam bergantian, mereka cukup enggan li Ruirui keluar karena kasihan li Ruirui memberikan masing-masing dua permen.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢 ❦ [ End]
أدب تاريخي𝓛𝓲 𝓡𝓾𝓲𝓻𝓾𝓲 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘦𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘧𝘪𝘬𝘴𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘭 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘶 𝘻𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘭𝘶, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 " �...