𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 15

6.9K 747 8
                                    


Dibawah tekanan menantu ketiga kembali kerumah kelahirannya , wanita keluarga yu tidak memperdulikannya dan sibuk memikirkan bagaimana dia mendapatkan manfaat dari bocah bocah bau itu.

Disisi lain li Ruirui tidak mengetahui pertengkaran keluarga yu karenanya. Dia malah asikk bercanda dengan beberapa guru

Guru aming tertegun sejenak kemudian berbicara " guru Ruirui "

" baik ?"

" boleh kah aku berbicara "

Li Ruirui tersenyum" tentu saja guru
Aming "

Guru aming tersenyum " objek seperti apa yang kamu sukai? Tinggi ? Tampan? Tempramen?atau pekerjaannya mungkin? "

Li Ruirui tertegun sejenak dan tersenyum lembut di wajahnya " aku suka seseorang yang tinggi terlihat bagus dan bisa melindungiku dari bahaya "

" karakter yang baik itu sangat cocok dengan keponakan jauh ku "

Li Ruirui mengatakan itu karena merupakan tipenya di dunia modern.

Guru aming semakin tidak nyaman.

Deskripsi serta gosip tentang keponakannya hanya pekerja pabrik dan tidak cocok .

Karakter yang sangat unik yang disukai oleh pemuda pelajar seperti li Ruirui.

Para guru yang mendengar langsung mengangguk dan bertekad akan memberi kamar keluarga siapa tau ada yang cocok dengan kamerand li Ruirui.

Li Ruirui sama sekali tidak tau karena ucapnya dia akan mendapatkan lamaran yang banyak dari orang-orang.

Punggung li Ruirui merinding ' sepertinya ada yang membicarakan ku ' batinnya.

Kembali mengobrol dengan li Ruirui para guru semakin terkesan dengan cara berfikir serta cara berbicara li Ruirui. Tidak seperti pemuda pelajar wanita lainnya yang berbicara tanpa berfikir keadaan.

Guru pria masuk ke ruang guru mencari li Ruirui

" kamerand Rui " panggilnya

" ah iya "

" ini surat dari orangtua mu " guru itu menyerahkan suratnya.

Li Ruirui mengerutkan kening mengambil surat itu.

" kamerand jangan salah paham aku pergi mengambil surat dari keluarga ku kebetulan bertemu paman Jiancheng  yang akan mengirim surat ke rumah mu " jelas tidak ingin ada salah paham

Li Ruirui tersenyum mengangguk mengerti .guru pria itu langsung kembali ke kursinya.

Li Ruirui melihat surat itu dia tidak punya kesana terhadap keluarga pemilik asli tubuh ini, menurutnya orang Tua pemilik asli sangat egois yang tidak pernah mengirim surat walapun anaknya sakit bahkan membohongi putrinya yang polos itu sungguh keterlaluan.

Menghelas nafas li Ruirui memasukan surat itu ' aku akan membaca dirumah saja '

Li Ruirui duduk kembali menunggu bell berbunyi dan membawa kedua anaknya ke kota.

Bell berbunyi lewat dari jam biasanya li Ruirui tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi dia juga harus menjual beberapa barang untuk mendapatkan uang. Tapi dia tidak bisa terus-terusan pergi ke pasar gelap untuk menjual sesuatu itu terlalu memiliki resiko besar.

Menjemput anak-anak itu pulang li Ruirui berusaha memikirkan ide untuk menghasilkan uang di era ini.

' ah,ini sangat merepotkan aku akan memikirkannya lain kali '

Menghentikan pikiran yang rumit itu li Ruirui pulang makan serta Menganti pakaian yang lebih simpel untuk pergi ke kota.

Dibawah antusias kedua anak itu perjalanan lebih hangat dan tawa terus bergema.mengunakan bus untuk pergi kota besar anak-anak itu cukup semangat melihat sekeliling walapun rasa kantuk mengalahkan mereka .

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang