𝘊𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 46

2.7K 244 0
                                    

Selama dua hari diperjalanan li Ruirui makan-makan enak tidak seperti penumpang lain yang makan bakpao keras. Li Ruirui semakin bersukur dengan adanya ruang di bisa memberi makan orang-orang tersayangnya di dunia ini. Meng dan miao juga  selama dua hari selalu berperilaku baik dan membuat Ruirui melipat selimut serta meletakkan piring saat akan makan.

Li Ruirui tampak santai kehidupan kecil ini sungguh nikmat. Apalagi Ruirui dapat lihat bagaimana jika dia salah mengasuh anak akan seperti keluarga beranggotakan 4 orang di ranjang atas, ribut entah karena makanan atau hal-hal sepele lainnya.

S
K
I
P

Keesokan harinya  kereta telah tiba di stasiun. Li Ruirui dan doyeng tidak terlalu terburu-buru keluar takut meng dan miao berdesak-desakan.melihat agak sepi li Ruirui dibantu ke dua anaknya serta doyeng turun dari kereta.

" ibu gedong " anak perempuan yang satu gerbong dengan li Ruirui Merengek manja.pria atau tak lain ayahnya berwajah gelap menatap anak-anak dari keluarga lain dewasa dan peka tapi melihat kedua anaknya yang sangat manja.

" apa yang kau katakan ah! Cepat bawa tas mu sendiri, tidak lihat kah ayah dan ibu membawa banyak barang " suara pria itu tinggi membuat kedau anak itu bersembunyi di belakang ibunya.

" apa yang kau lakukan kau membuat takut mereka " wanita itu tidak suka  pria itu menatap istrinya dengan marah langsung melayangkan tamparan

Plakk

" kau menampar ku " wanita itu tidak percaya matanya berkaca-kaca. Pria itu sudah males melihat sifat istrinya
" diam atau aku akan membalikan mu ke keluarga kelahiran mu " pria itu tegas raut wajahnya terlihat siap memukul lagi, wanita itu ketakutan tidak berani membuat masalah lagi.

Pria itu menatap kedua anaknya dengan datar " bawa tas kalian sendiri " perintahnya langsung di anggukan kedua anak itu mereka sangat takut. Melihat itu raut wajah puas terpampang jelas di wajah pria itu.

Sedangkan li Ruirui dan kedua anaknya sudah dalam perjalanan menuju hotel awalnya doyeng memberi ide untuk ke rumah yu jie tapi langsung di tolak dengan sopan oleh li Ruirui walaupun mereka kekasih tapi mereka belum menikah.

Doyeng yang tidak bisa membujuk li Ruirui membantu Ruirui mendaftar. Selesai itu li Ruirui dan doyeng berjanji akan ketemu dalam 1 jam lagi untuk ke rumah sakit melihat yu jie.

Dengan dibantu pelayan li Ruirui masuk kedalam kamar hotel melihat interior li Ruirui tampak frustasi tidak ada barang-barang elektronik lainnya.

" ibu " panggil miao dengan manja " iya sayang " dengan lembut menjawab panggilan putra bungsunya.
" ibu kapan kita bertemu ayah? " memiringkan kepala ke kiri tampak sangat mengemaskan mau tidak mau li Ruirui mencubit pipi chubby miao.
" setelah kita membersihkan diri " masih mencubit pipi miao
" ibu " miao cemberut dia heran kenapa semua sangat ingin mencubit pipi nya Mengosok-gosok pipi yang dicubit. Li Ruirui terkekeh geli melihat itu.

Kemudia beralih ke meng " ayo mandi dulu " ucap li Ruirui membawa kedua anak itu ke kamar mandi. Li Ruirui baru saja menyiapkan handuk mendapati anaknya di pintu dengan ragu-ragu masuk.

" meng mau mandi sendiri apa ibu mandikan " tanya li Ruirui menatap anak tertuanya dengan lembut. Dapat Ruirui lihat meng merona malu " ibu aku sendiri " cicitnya seketika li Ruirui terkekeh mengangguk. meng langsung kabur masuk kekamar mandi tak butuh waktu lama meng keluar beralih ke putra bungsunya " miao mah mandi sendiri apa ibu mandiin " tanya Ruirui sama.

" sama ibu " dengan nada senang .Ruirui mengangguk membawa miao masuk kedalam memandikan dengan lembut takut miao ke gores.

Selesai mandi li Ruirui puas melihat penampilan kedua putranya yang melebihi anak-anak di kota besar.
" ayo kita makan " ujar li Ruirui menggandeng keduanya tentu saja setelah dia selesai mandi juga.

𝐋𝐢 𝐑𝐮𝐢𝐫𝐮𝐢  ❦ [ End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang