CHAPTER 2

207 15 0
                                    

Happy reading!

Seorang gadis cantik duduk dengan bosan, dia menunggu jemputannya yang tak kunjung datang.

"Abang kemana si? kemaren katanya mau jemput, ih lama banget. Mana ga bisa di hubungi lagi ga tau apa ini panas" ujar cusia.

Flashback on!

Drtt drtt

"Siapa si ganggu bobo cia aja"

"Hallo"

"halo sayang udah bangun?" Tanya orang yang berada di seberang telpon.

"Daddy di sini masih tengah malem buta cia aja baru bobo ih"jawab cusia sebal.

Orang yang berada di seberang telpon pun hanya terkekeh, cusia yang mendengar kekehan itu langsung berniat mematikan telpon tapi.

"Jangan coba - coba matiin telpon Daddy babe"

"His Daddy kok nyebelin si!" Triak cusia.

"Besok pulang dan sekolah di sini babe, kamu ga kangen udara Indonesia?" Ucap Daddy cusia.

"I really really really miss Indonesia, okay tomorrow I'll go pick me up Daddy"
Ujar cusia dengan gembiranya.

"Telfon abangmu sayang Daddy tidak bisa menjemput mu"

"Oke bisa bye"seru cusia lalu mematikan sambungan telepon.

Tut..

1 menit setelah telepon di matikan, pesan masuk ke hp cusia.

My brother

Besok balik? Tunggu di bandara gua jemput

Me.
Okkie Abang, gercep ya padahal baru aja Daddy matiin telpon😏

My brother

Karna aku merindukan princess yang cengeng

Me.
Jangan buat emosi.

My brother

Hm

Setelah pesan terakhir itu cia langsung bangun dan bergegas packing semua barang yang perlu ia bawa, setelah selesai ia langsung merebahkan diri dan memejamkan matanya.

***

Pagi tiba, cusia terbangun lalu mandi. Dia bersiap berangkat ke area helikopter milik keluarganya.

Setelah sampai dia di sambut hangat oleh beberapa orang yang berada di sana, dan di perkenankan masuk ke dalam helikopter. Lalu helikopter pun lepas landas, cusia memandang keluar jendela.

Setelah kurang lebih 6 jam menempuh perjalanan udara akhirnya dia sampai di tempat tujuan, ia turun dari helikopternya dan berjalan kluar sesekali membaca tempat mendaratnya. Bandara Soekarno Hatta, dia menganggukkan kepala lalu menghirup udara dalam dalam.

"Lama ga ke sini ternyata suasananya masih sama" kekehan kluar dari bibir mungilnya.

Ia mengeluarkan hpnya lalu memencet nomor abangnya, beberapa kali ia coba menghubungi tapi tidak di angkat. Tidak ada pula chat masuk, cusia memberenggut kesal.

"Apa si ini cia ga di jemput maksudnya, kok tega" ucapnya

Cia berjalan kluar area bandara lalu berencana menunggu di luar, dia duduk di dengan tenang sambil memainkan ponselnya.

ALBYAN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang