Happy reading all!
Albyan datang dan diikuti oleh Alldric, Galen serta cusia. Mereka bertiga duduk di kursi kosong yang telah di sediakan.
"Kak Aidan kayanya enak itu makanannya" ucap cia menatap minat makanan Aidan.
"Oh pastinya lah, mau?" Tawarnya.
"Mau dong" Cia dengan antusias.
"ini, nih aaaaa" Aidan akan menyuapi Cia tapi "etss beli sendiri" lanjutnya dan malah menyupkan ke mulutnya sendiri.
"ih kok nyebelin" kesalnya.
"Pesen gih sana apa yang kamu mau" Alldric menyuruh adik kesayangannya untuk membeli apa yang di inginkan.
"Siap bos" jawab Cia dan mulai berlari menuju tempat pesan kantin, setelahnya dia berjalan menuju mejanya dan teman abangnya.
Bruk!
"AAAA PANAS!" Triak cusia.
Belum sempat sampai di bangkunya tadi cia malah di tabrak dan tersiram kuah bakso yang masih panas.
"CIA" Triak Alldric dkk secara bersamaan.
Mereka semua bangkit dari duduknya dan berjalan terburu buru menghampiri cusia yang duduk dengan tangan memerah.
"Lo gapapa sorry gue ga sengaja" ucap lembut seorang gadis.
"Panas, hiks Abang " rintihan cusia terdengar lirih.
Alldric berlari dan mulai berjongkok menyamakan tubuhnya dengan sang adik yang terduduk di lantai.
"Sayang are you oke?" Tanya Alldric dengan khawatir.
"P,panas" lirihnya.
"Bacot! Lo urus tu cewe biar gua yang bawa dia, ga ada guna Lo nanya kenapa" Albyan menatap tajam gadis yang menabrak cusia tadi lalu menggendong cusia ala bridal style menuju ke UKS.
"Kalo jalan pake mata, emang si buntut sekecil itu apa sampe matalo kagak liat" sinis Cakra.
"Lo berurusan sama gua" ucap Alldric tajam.
"Gue ga sengaja" jawab gadis itu.
"Mungkin dia emang ga sengaja Al" ucap Galen.
"ARELIA LO LAMA BANGET SI" Triak gadis lain yang berada di kantin.
"Gue cabut, sekali lagi gue minta maaf" gadis itu lantas melenggang pergi menuju ke suara yang memanggilnya.
Alldric dan yang lain menatap gadis itu, mereka meringis saat mendapati gadis tersebut di tampar oleh gadis lain.
"Gua rasa dia babu?" Ucap Dylan asal.
"Mulutlo di filter dikit bisa kagak si ah" geram Cakra.
"Ya Lo liat aja baru Dateng begitu dah di tampar, plak!" Dramatisnya.
"Berasa nonton Indosiar, udah lah cabut" ajak Aidan.
Alldric mulai berjalan keluar kantin, dan di ikuti keempat temannya.
***
Cusia and Albyan POV!
Albyan lantas lari menuju UKS, menatap tajam orang yang menghalangi jalannya.
"Jangan nangis" ucapnya menenangkan cusia.
Cusia mengangguk dan meringis karena perih dan panas masih menjadi satu di tangannya.
Sesampainya di depan ruang UKS, Albyan langsung membawa cusia kearas wastafel yang telah di sediakan, mulai menyiram tangan cusia dengan air dingin.
"Sthh perih kak" rintihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBYAN
Randomupdate sesuai mood bisa 3 bulan 1 kali, 1 tahun 1 kali hahaahhahah!!!!!