.
.
.
.
.
.
.
."Oy nanti mukbang bakso yok dikantin" bisik aidan "Diem deh Cok, ntar di marah pak sur" balas Cakra sambil melihat ke arah pak Suratman.
"Alah takut-takut amat sama pak sur, nih gini nih" kata Aidan sambil menunjukkan jari tengah, tanpa di duga pak sur berbalik dan melihat apa yang di lakukan Aidan.
"HEH, NGAPAIN KAMU?!" Bentak pak sur, sambil melihat kearah Aidan.
"Anu pak itu sebenernya saya apaya? oh iya ini ngupil" balas Aidan gelagapan.
"Hahahahah mampos loh" batin Cakra tawanya pecah disaat melihat ekspresi muka Aidan yang masam karena ketahuan.
Disaat Aidan dibentak pak sur, Alldric, Albyan, Galen dan Dylan, mereka merutuki kebodohan yang Aidan buat. Hampir seisi kelas tertawa jika tidak di lerai oleh pak sur yang jengah melihat tingkah absurd Aidan dan Cakra.
"Makanya, kalo mau bertingkah itu mikir dulu, dongo. Biar hasilnya natural no epek-epek" bisik Cakra.
Aidan menatap tajam Cakra,"awas aje Lo ntar di kantin " batin Aidan dengan senyum miringnya.
Pelajaran akhirnya di mulai kembali dengan nyaman tenang dan sejahtera tanpa gangguan suatu apapun.
Kring!
Bell berbunyi tanda kelas telah selesai menandakan bahwa sudah saatnya istirahat, seisi kelas yang awalnya ngantuk menjadi segar bugar dan semangat.
"Baik bell istirahat sudah berbunyi kita lanjut lagi Minggu depan, Aidan saya tandai wajah kamu" setelah mengatakan itu pak Suratman pun keluar dari kelas.
Seisi kelas berusaha sekuat tenaga menahan tawanya, mereka beranjak berdiri dari bangkunya menuju tempat yang sangat di rindukan.
"Ape apean barusan, wahh di tandain muka gua" Aidan memegang wajahnya.
"HAHAHAHA" anggota inti Crave hanya tertawa terbahak bahak.
"Jahat Lo pada, liat ni gara - gara Lo Cak ah malesin di tandain coba berasa ga suci lagi, apa gua harus oplas" Aidan menunjuk Cakra lalu memegang mukanya kembali.
Albyan, Alldric, serta Galen hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman ajaibnya ini.
"Ga bakal mampu Lo yang ada bukan operasi plastik malah operasi amplas" sindir Dylan.
"Kebayang komuk Lo pas Dateng ke dokter amplas" ujar Cakra mengejek.
"Mending si nyendang gelar dokter, lah ini tukang amplas " mereka semua tertawa terpingkal-pingkal.
"SENENG LO HAH SENENG! GUA GA NGAPA NGAPAIN EMANG JELEK ATIK LO SEMUA" teriakan dramatis Aidan.
Mereka semua menambah volume tertawanya, Aidan memasang wajah masamnya.
"Kantin" Alldric berdiri dan pergi di susul oleh Albyan yang memasang headset di telinganya.
"Si paling cool" sindir Aidan.
Mereka langsung mengikuti Alldric dari belakang, tujuan mereka kelas Cusia pastinya.
Sesampainya di depan kelas Cusia, mereka melihat ke dalam dan mengernyit " ngga ada orang ini mah ngapain kita di sini" ujar Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBYAN
Ngẫu nhiênupdate sesuai mood bisa 3 bulan 1 kali, 1 tahun 1 kali hahaahhahah!!!!!