3 : Lo anabelle?

2K 435 100
                                        

Happy reading!!!

Arava menghentikan motornya di depan warung mie ayam, tempat ini sangat jauh dari rumah Vella. Vella sendiri yang meminta arava untuk mencari warung jualan mie ayam yang jauh dari rumahnya, katanya si untuk memakan waktu yang lama karena Vella tidak betah di rumah terus.

Vella segera turun dari motor arava dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan nya untuk mencari tempat duduk yang kosong. Sementara arava sedang memarkirkan motornya.

Arava menyusul Vella setelah memarkirkan motornya. "Kita ngapain disini?" Tanya Arava menatap bingung kearah Vella.

"Ya makan lah va!" Vella menatap arava setelah itu mengalihkan pandangan nya ke penjual mie ayam

"Pak mie ayamnya 2 ya, satunya pake sambel satunya gak usah." Ucap Vella kepada penjual mie ayam itu.

"Siap neng." Penjual mie ayam tersebut berlalu untuk menyiapkan pesanan Vella.

"Maksud gue ngapain beli mie ayam? kan lo udah makan tadi sama tante diana!" Tanya Arava sekali lagi.

Vella memutar kursinya yang semula menghadap ke meja menjadi menghadap ke arava. "gue laper va, tadi gue yang makan ga kenyang. soalnya dari tadi mama gue natap sinis terus ke gue, kan guenya risih."

Arava menganggukkan kepalanya "oh"

Setelah itu pak penjual mie ayam datang membawa pesanan Vella. "Ini neng pesanannya, selamat menikmati!"

"Iya Pak makasi ya." Jawab Vella lalu segera memakannya.

•••••

Lamuel sedang berada di markas xardark saat ini. Yang berlokasi di tengah hutan, jauh dari permukiman warga dan melewati jalan yang sepi.

Di markas suasananya sangat mencekam, karena lamuel sedang murka. Buktinya sekarang ini dia sudah membunuh tiga anak buahnya sekaligus. Lamuel membunuhnya karena anak buahnya itu manatapnya, tidak menunduk seperti yang lain.

"Kalo sampe ada kejadian kayak gini lagi-" Lamuel memberi jeda sembari menatap nyalang seluruh anak buahnya. "Gue bunuh kalian semua."

Baru saja lamuel menyelesaikan kata katanya, ada seorang anak buahnya yang terbatuk. Lamuel menolehkan kepalanya dengan cekatan dan segera menodongkan pistol kepada orang tersebut.

Lantas orang tadi yang terbatuk langsung membulatkan matanya, dia langsung memegang dadanya karena kaget.

"Lam udah lam, kasian anak orang masih muda udah jantungan." Zergan segera menghampiri lamuel dan menahannya untuk tidak menarik pelatuk.

"Lo semua urus ni mayat, jangan di buang atau disimpen di gudang. kuburin mereka semua dengan layak. sama satu lagi, bacain mereka surat yasin!" Perintah Ayaz dengan nada tegas sembari menunjuk beberapa orang.

Zergan segera menggandeng lamuel ke dalam kamar yang tersedia di markas ini diikuti oleh ayaz dan fathan.

"Ni anak udah kayak orang lumpuh aja pake digandeng, nyusahin aja." Zergan menggerutu sembari menatap lamuel sebal dari samping.

Sementara lamuel yang mendengar gerutuan zergan langsung mentapnya tajam yang membuat zergan langsung cengengesan.

"Lo itu sebenernya kenapa si Lam, sensi amat dari tadi?" Tanya zergan

"Tadi-" Lamuel memberi jeda sejenak, "tadi yang ke bk itu gue di skors sama bu ayu." Jelas lamuel berusaha tanang.

"Lah kenapa?" Tanya fathan.

LAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang