14 : School

1.1K 62 0
                                    

Happy reading!

Jangan lupa komen and follow.

Untuk pertama kalinya lamuel dan Vella berangkat bersama ke sekolah. Mereka sengaja berangkat lebih pagi agar tidak ada seorang pun yang melihat mereka, kecuali anak rajin sih.

Motor lamuel berhenti tepat di parkiran dan Vella yang tidak kunjung turun membuat lamuel jengkel. "Cepet turun gue mau ke kelas!" Ujar lamuel dingin.

Vella yang mendengar itu sangat heran, tidak biasanya lamuel bersikap seperti ini. Biasanya dia dirumah sangat random kenapa disini jadi kulkas?

Setelah itu Vella segera turun dari motor lamuel dan menunggu lamuel. Lalu mereka berjalan bersama menuju kelas mereka masing-masing.

"Jangan barengan, lo lewat koridor lain aja." Dingin lamuel menghentikan langkah Vella.

"Dih suka-suka gue lah, orang kelas gue deket dari sini." Sewot Vella tidak mau kalah.

Tanpa berbicara sepatah katapun lamuel langsung saja membelokkan arah jalannya menuju koridor sebelah yang sangat jauh dari kelas lamuel. Bisa dibilang jika lamuel lewat sana sama saja dengan muter.

Padahal jika lamuel tetap dijalan yang sama malah itu lebih dekat menuju kelasnya. Jarak antara kelas Vella dengan lamuel hanya melompati 3 kelas.

"Demen banget olahraga." Vella menatap kepergian lamuel yang sudah menjauh menuju kelasnya lewat jalan yang bisa dibilang tidak praktis.

Saat diperjalanan Vella bertemu dengan lisa yang juga baru datang sepertinya. Untung saja lisa tidak melihat dirinya dan lamuel tadi.

"Vella.." Lisa menghampiri Vella yang berjalan sendirian menuju kelasnya. Vella hanya membalas dengan senyuman.

"Lo kemana kok ga sekolah dua hari?" Tanya lisa kepo.

"Gue ada hajatan." Jawab Vella singkat tidak gugup.

"Ada hajatan sampe dua hari begitu, lama amat." Cerocos lisa curiga.

"Ya kan- "

"Yang." Panggil fathan dari arah belakang dan langsung berjalan di samping lisa. Vella hanya memutar bola mata malas saat fathan datang kesini.

"Kenapa?" Tanya lisa, semua perhatian nya sekarang hanya memusat pada fathan.

"Emm." Fathan terlihat sungkan untuk mengucapkan sesuatu dikarenakan ada Vella. Dilihat dari gerak-gerik nya fathan selalu melirik ke arah vella.

"Temen kamu suru duluan aja." Ujar fathan mengusir Vella secara halus.

Vella hanya bisa memutar bola matanya malas, ngenes amat dirinya ini. Malesin banget kalo punya bestie yang punya pacar.

Eh tapi kan Vella udah punya suami?!

Vella segera berlalu tanpa menoleh ke arah lisa dan fathan sedikitpun. "Tuh kan karena kamu." Lisa menyalahkan fathan.

"Yah kok aku sih yang."

Vella masuk ke dalam kelasnya dan mendapati kelasnya yang sangat sepi. Jarang sekali Vella berangkat sepagi ini. Vella biasanya berangkat dengan waktu yang mepet dengan bel sekolah. Namun tidak pernah terlambat.

Karena Vella hanya malas mendengar semua ocehan temannya ini yang jika sudah bergosip malah menjadi seperti jamet tidak bisa terselamatkan. Karena akan heboh satu kelas.

Vella meluangkan waktu sejenak untuk merenung, merenungkan nasibnya. Hingga tidak tersadar bahwa kelasnya kini sudah dipenuhi dengan para beban orang tua. Semua temannya kini sudah menjalankan perannya masing-masing.

Ada yang bergosip, berlatih adzan, bernyanyi, bermain, halu jadi idol, bahkan yang nolep pun ada. Vella jadi heran sendiri, kelasnya ini memang sangat berbeda dibandingkan dengan kelas lain.

Biasanya kelas lain akan berisik disaat istirahat tiba karena ya memang waktu istirahat. Karena jika waktu pagi pasti kelas lain masih sunyi alias masih lemes atau bisa dibilang masih ngantuk.

Sedangkan dikelas Vella malah sebaliknya. Di kelas Vella pagi-pagi sudah heboh dengan kerandoman karena nanti jika istirahat kelas Vella akan sunyi, karena jika istirahat semuanya akan menghabiskan waktu istirahat dengan belajar tidak dengan istirahat.

Sungguh hal yang sangat different.

Suara bel dibunyikan seketika membuat semuanya terdiam dan kembali di tempatnya masing-masing. Seorang guru cantik masuk di dalam kelasnya, Guru matematika.

Ada hal yang membuatnya aneh, di belakang nya ada empat murid berandalan yang mengikuti ibu dewi dengan menundukkan kepalanya. Vella segera membulatkan matanya saat tau mereka adalah geng nya lamuel. Sedang apa juga mereka mengikuti ibu Dewi di kelasnya.

"Anak-anak disini kita akan kedatangan murid baru, murid pindahan dari MIPA 5 lebih tepatnya." Setelah bu Dewi berbicara, sontak bisik-bisik mulai terdengar dikarenakan apa yang diucapkan Bu Dewi.

Oh ayolah, semua orang juga tau bahwa empat orang ini adalah berandalan sekolah SMA flamboyan. Lantas mengapa mereka tiba-tiba nyasar di MIPA 1? Ini membuat anak MIPA 1 ketar-ketir.

Karena mereka tidak bisa bebas dikarenakan ada geng berandalan disini. Mereka takut ada yang dibully ataupun tidak nyaman.

Jangankan mereka, Vella saja merasa tidak nyaman karena ada ayaz disini. Bayangkan masak Vella akan salting melulu? Tidak kan. Dia harus fokus belajar. Vella takut dengan adanya lamuel and the geng disini malah membuatnya tambah down dan tidak konsentrasi.

Vella memikirkan semua itu hingga tidak sadar bahwa lamuel sekarang adalah suaminya. Suami di real live nya.

"Kalian bisa memilih tempat yang kosong, silahkan!" Ujar bu Dewi.

"Saya mau duduk di sebelah istri saya bu!" Ujar lamuel keceplosan sembari tatapannya menuju ke arah Vella yang membuat Vella panas dingin.

"Memangnya siapa istri kamu?" Bu Dewi lansung saja menoleh dengan heran ke arah lamuel. Tidak hanya Bu Dewi bahkan semua orang yang ada disini juga menoleh ke arah lamuel.

"Ah ga bu, saya tadi cuma halu." Lamuel menggaruk tengkuknya yang tak gatal berusaha menghilangkan kegugupan nya.

"Dasar korban halusinasi." Gumam bu Dewi yang masih bisa didengar oleh lamuel.

Tak lama setelah itu ada seseorang yang ingin ke kamar mandi. Dia segera ijin ke bu Dewi dan berjalan melewati lamuel.

Lamuel yang mempunyai kepribadian sangat iseng pun mengulurkan kakinya dengan sengaja yang membuat cowok tadi yang ingin ke kamar mandi terjatuh akibat segalan dari kaki lamuel.

Cowok yang jatuh pun lantas menatap lamuel, lamuel yang ditatap pun segera melotot pada cowok itu.

"Apa liat-liat? Mau gue congkel tuh mata?!" Sewot lamuel membesarkan matanya.

Dasar baru saja beberapa jam yang lalu lamuel masuk ke kelas MIPA 1 sudah membuat onar.

•••

Bersambung

Btw ini jam 00 ya gais pergantian hari.

Next?

Terima kasih

2 Juli 2022

LAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang