5 : Prasangka Buruk

1.4K 294 48
                                    

Lamuel, Zergan, Ayaz dan Fathan sedang berada di markas xardark. Mereka bersama anggota xardark yang lain sedang berdiskusi untuk menyerang geng omorfos.

"Lo tau dari mana, kalo semua kejadian yang menimpa gue itu ulah omorfos?" Lamuel menatap tajam seseorang yang kurang lebih berumur 35 an berada di depannya. Karena lamuel baru mendapatkan kabar bahwa orang ini tau semua kebenarannya.

"Iya bos, saya tahu karena saya adalah mata mata dari omorfos. Tapi, karena saya sudah dicampakkan oleh omorfos dan tidak dianggap lagi. Dari situ saya pindah haluan ke xardark." Jelas orang itu menunduk tidak berani menatap lamuel.

Lamuel yang mendengar itu langsung saja melirik Fathan dengan tatapan mengintimidasi. Fathan yang ditatap pun tampak bingung. Fathan seolah olah mengucapkan Lah salah gue apa?!

Lamuel maju selangkah mendekati pria yang sebelumnya memberi informasi kepadanya. Lamuel mengeluarkan pistol dari saku celananya, dan berjalan perlahan mengitari pria itu dengan menodongkan pistol dikepalanya.

"Jadi lo kesini cuma karena pelampiasan. Lo ga niat mihak ke xardark hm?!" Suara berat lamuel memenuhi ruangan yang sunyi di markas xardark.

Disisi lain, ayaz hanya menatap nanar kepada pria itu yang sebentar lagi akan kehilangan nyawanya atau bisa dibilang isdet.

Fathan yang mengetahui gerak gerik bahwa lamuel akan membunuh pria itu. Dia segera menahan lamuel dengan ucapannya. "Lam, orang itu emang bener. Ga bohong dia!" Ucap Fathan

Pria itu yang mendapat pembelaan dari Fathan, segera memanfaatkan kesempatan untuk membuka suara. "I- iya saya gak boho-"

DORR

Pria itu langsung saja jatuh dengan darah yang bercucuran di kepalanya. Lamuel melirik ke arah anak buahnya untuk memberi isyarat. Anak buahnya yang langsung mengerti pun dengan segera membawa mayat itu di gudang.

"Lam, kasian tu bapak bapak. Kan gue udah bilang dia gak bohong!" Fathan merasa bersalah kepada bapak tadi.

Poor bapak bapak.

"Lo diem than. Udah berapa kali gue kasi tau. Jangan cepet percaya sama orang baru" Ucap lamuel mengingatkan.

"Lo gatau tadi kenapa gue bunuh dia kan?" Tanya lamuel sarkas.

"Dilehernya ada tato omorfos!" Lamuel menekan kan suaranya.

Fathan dan Zergan dan Ayaz langsung saja saling beradu pandang. Mereka mengetahui kalo semua anggota omorfos akan memakai tato di lehernya untuk mengenali bahwa mereka adalah anggota omorfos. Dan jika ada yang dicampakkan atau dikeluarkan dari omorfos, maka orang itu harus menghapus tatonya dulu dengan pisau.

"Wow" Kagum zergan setelah mengetahui apa yang dimaksud lamuel. Ternyata lamuel orang nya pekaan gess.

Setelah itu lamuel langsung keluar dari markas tanpa pamit kepada yang lain.

•••••

Saat ini Vella, Lisa, Amel dan Lea sedang berada di rumah lea. Biasa, mereka semua pulang sekolah langsung mampir ke rumah lea mah ada maunya. Karena jika kerumah lea mereka akan bertemu dengan ibu lea yang sangat baik dan ramah. Berbeda dengan lea yang amat cuek seperti kulkas, sekalinya bicara mengeluarkan kata kata mutiara.

Titisan bang agus nih.

Mereka sangat betah di rumah lea karena disana ibu lea akan menyuguhkan mereka banyak makanan dan mereka semua memakannya tanpa rasa malu sedikitpun. Apalagi lisa, bukan gak malu lagi. Malu maluin yang ada. Sudah putus urat malunya.

"Aduh ni kacanya lea kayaknya punya dendam pribadi deh sama gue. Setiap gue ngaca di sini, kena mental gue" Suara amel menggema di kamar lea. Dia sedang ngomong sendiri sekarang di depan cermin. Kayak ibu tirinya cinderella aja.

LAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang