15 HMFL

162 7 10
                                    


Setelah jalan jalan tadi, Alara dan Arfa kembali ke apart.

Alara langsung menjatuhkan dirinya di atas sofa, ia benar benar capek setelah jalan jalan di taman yang cukup luas, apalagi beberapa putaran.

"Capek?" Tanya Arfa.

"Capek, pake banget," Jawab Alara seraya mengambil bantalnya dan membaringkan badannya.

Arfa duduk di dekat kaki Alara yang sedang berbaring dan menutup matanya. Arfa tersenyum, lalu memijat pelan kaki Alara.

Alara yang matanya tadi terpejam kembali terbuka setelah merasakan ada pijatan di kakinya.

"Ngapain?" Tanya Alara

"Mijit lah, kamu pasti capek," Jawab Arfa masih memijat.

"Gak usah, kaki Alara gak papa."

"Bener?" Tanya Arfa dan dijawab anggukan oleh Alara.

"A, aah.. Sakit bang!" Ringis Alara karena Arfa menekan kakinya cukup keras.

"Tuh kan sakit, tadinya bilang gak sakit?"

"Ish, kakinya sakit karena diteken sama bang Arfa!"

"Nggak tuh, aku mijitnya pelan" Elak Arfa terus memijit kaki Alara.

"Terserah abang aja deh," Pasrah Alara kembali menenggelamkan kepalanya di bantal dan memejamkan matanya.

Setelah cukup lama Arfa terus memijit kaki Alara, ia melihat wajah damai Alara yang ketiduran.

Arfa menggeleng kepalanya pelan, karena kecapean Alara sampai tertidur seperti ini.

Arfa menggendong Alara menuju kamar, takutnya Alara tak akan enak tertidur di sofa.

- HMFL-

Alara membuka matanya perlahan, lalu ia bangun dari tidurannya. Alara mengucek matanya dan menyipit matanya untuk melihat jam yang tertera di dinding, menunjukkan jam 13.30.

Ia membuka kerudung yang belum sempat ia buka tadi karena langsung membaringkan dirinya di sofa.

Lalu ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sekalian mengambil wudhu untuk solat dzuhur.

Setelah solat dzuhur, Alara melipat mukena dan sejadahnya. Alara baru ingat jika ia belum bertemu Arfa, kemana ia pergi?

Alara pergi keluar kamar dan hendak mencari Arfa. Ternyata Arfa sedang duduk di sofa dengan TV menyala.

Alara pergi menghampiri Arfa, dan menepuk pelan bahunya dari belakang, namun orangnya tak menyahut.

Alara berjalan kedepan Arfa dan duduk disebelahnya, ternyata Arfa tertidur sambil terduduk seperti itu.

"Pantesan ditepuk gak nyaut, lagi tidur ternyata," Kekeh Alara pelan.

"Bang, Bang Arfa.. Bangun.. Kok tidur disini? Kalau mau tidur dikamar," Ujar Alara sambil membangunkan Arfa.

Arfa tidak bangun, justru ia malah menjatuhkan kepalanya di leher Alara, Alara sendiri terkejut.

"Ba, bang Arfa.."

Alara merasa bahwa Arfa akan terjatuh, Alara dengan cepat mendekat lagi agar kepalanya tak jatuh.

Alara menghela nafas, sepertinya Arfa juga kecapean, biarkanlah seperti ini dulu.

- HMFL-

Perlahan Arfa terbangun, ia membuka matanya pelan pelan, dan merasakan ada yang aneh dengan posisi kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello My First Love ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang