Selama tinggal dalam satu atap bersama, sedikit banyak dapat merubah pandangan Renjun tehadap Jaemin.
Bahwa ternyata, mempunyai pasangan seorang Beta tidak seburuk apa yang dia bayangkan.
Jaemin adalah patner yang cukup baik dalam berbagai hal. Renjun mengakuinya diam diam.
Dulu, saat ayahnya membuat keputusan mutlak, Renjun berpikir dia pasti akan tidak kerasan tinggal bersama Jaemin. Apalagi mengingat kejadian menyebalkan saat mereka pertama kali bertemu tiga bulan lalu. Renjun rasanya ingin lari dimalam pertama pernikahan mereka.
Tapi anehnya bayangan-bayangan buruk yang Renjun bayangkan dulu, tidak pernah terjadi sampai sekarang. Bahkan dia merasa nyaman tinggal dirumahnya walaupun mereka tidak memiliki satupun pelayan.
Karena walaupun menyebalkan, Jaemin tetap peduli padanya. Pemuda itu tidak pernah meninggalkan rumah sebelum memastikan ada makanan yang bisa Renjun makan nanti. Atau terkadang menyiapkan air hangat setelah dirinya mandi untuk Renjun.
Mereka juga sepakat untuk membagi pekerjaan rumah bersama, saat Jaemin bekerja Renjun lah yang akan merawat rumah mereka. Dan ketika pemuda itu pulang tugasnya adalah menyiapkan makan malam.
Terlihat begitu manis, 'kan?
Selain sifat Jaemin yang bisa diandalkan, Renjun juga menyukai bau tubuhnya yang memabukan. Entah apa yang digunakan pemuda itu, dia bahkan tidak memiliki feromone seperti Renjun, tapi bau tubuhnya tidak pernah mengecewakan penciuman.
Wangi garam laut dan tembakau seringkali singgah dihidung setiap kali mereka berpapasan. Renjun membenci bau itu, karena selalu membuat dirinya hilang akal.
Karena setelah menyadari wangi tubuh Jaemin yang menyebalkan, Renjun mulai mendapati dirinya menghabiskan waktu menatap Jaemin dari jauh. Tubuh tegap, bahu bidang, hidung yang sama panjangnya dengan jari kelingking Renjun sendiri, mata bulat besarnya, bibirnya yang tipis namun begitu menggoda, lalu berakhir dijakunnya.
Sejak kapan Jaemin begitu mempesona?
Renjun rasanya ingin mencicipi jakun itu walau sekali saja dalam seumur hidupnya.
Bagaimana rasanya? apa seperti permen jeli yang biasa dia makan ketika bosan? atau seperti–
"Hahaha kau konyol, Jaemin!"
Teriakan diselingi tertawaan dua orang masuk ke telinga Renjun, pemuda itu buru-buru mengintip lewat jendela kamarnya, penasaran.
Terlihat dua orang yang terbahak diteras rumah, salah satunya sudah pasti Jaemin. Tapi Renjun tidak pernah melihat pemuda yang disamping Jaemin itu sebelumnya.
Padahal jika dipikir-pikir, Renjun sudah pasti mengenal seluruh pemuda yang ada dikerajaan. Tapi wajah ini sungguh asing.
Lamunan Renjun buyar begitu saja ketika pandangannya berbenturan dengan pria yang dari tadi ditatap lekat. Pria itu tersenyum tipis dengan anggukan kepala, menyapa nya.
Lalu tak lama beralih ke tatapan Jaemin yang memandangnya dengan raut malas, Renjun mendengus tak suka. 'Tidak bisakah dia tersenyum sedikit saja?!' geram Renjun dalam hati.
Kakinya dia bawa melangkah, mendekati perkumpulan pemuda dengan riang.
"Hai! aku baru melihat mu disini."
Pemuda yang disapa melirik Jaemin sekilas, lalu kembali menatap Renjun dengan senyuman manisnya.
"Ah ya ... saya memang baru pindah ke kota ini," jawabnya sopan.
Renjun mengangguk paham, pantas saja wajah tampan itu tidak pernah Renjun lihat. Sayang sekali, pikirnya.
"Hey, kalau sudah tau ada tamu begini, kenapa kau tak membawa teh?" Jaemin bertanya sinis, dengan sorot matanya yang menajam menatap Renjun yang masih tersenyum-senyum aneh menatap sahabatnya.
Renjun mendesis malas, beta menyebalkan ini selalu saja mengganggu kebahagiannya.
"Ya, tuan." jawabnya singkat, lalu beralih kepada pemuda yang daritadi menatap mereka dengan senyum kikuknya. "Ah siapa nama mu? aku harus tau, siapa nama tamu ku bukan?"
"Saya Lee Jeno, Young Master." Jeno mengambil tangan Renjun lembut, lalu mengecupnya dipunggung tangan, sesuai etika kerajaan.
Setelahnya ada dua reaksi yang didapati Jeno, yang membuatnya ingin mati karena menyesal.
Pipi merah Renjun yang tersipu, bersanding dengan wajah memerah Jaemin kerna terlalu kesal.
_________________________________________
Halo semuanya, saya minta maaf kerna menggantung cerita ini terlalu lama. Semoga waktu yang kalian habiskan untuk membaca cerita ini, tidak sia-sia ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Citrus can't hold me
FantasyRenjun tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima pernikahannya dengan Beta yang tak pernah dia harapkan. #bxb: jaemren omegaverse © copyright Langit
