Setelah Jeno menemukan berkas pribadi tentang kelahiran Jaemin. Mereka menemukan fakta yang mengejutkan disana.
Ternyata guru besar yang menyatakan Jaemin seorang Beta, adalah kakeknya sendiri.
Fakta ini sungguh membuatnya gila, selama tinggal dikastil neneknya, Marchioness Margareth. Wanita tua itu selalu bercerita tentang suaminya yang gagah perkasa. Setiap hari, tidak kenal waktu, pasti suaminya menjadi pusat obrolan.
Itu semua membuat Jaemin sangat mengenal kakeknya, walaupun dirinya sendiri melupakan kenangannya bersama sang kakek.
Namun, neneknya sama sekali tidak pernah bercerita tentang ini. Bahkan jika dipikir, hal ini sangat membanggakan dan patut diceritakan ke anak cucunya. Mengapa sang nenek menutupi cerita ini dari Jaemin?
Tanda tanya semakin membesar dan menggebu dihati Jaemin. Hanya nenek yang mengetahui kebenarannya sekarang.
Jaemin sudah memutuskan, dirinya akan pergi ke Adjoorman, kampung halaman yang ia tinggalkan. Ia akan langsung mengetahui kebenarannya jika pergi kesana.
Namun yang jadi pertimbangannya adalah Renjun, pemuda itu mengalami demam dan flu ringan. Jaemin tidak tega meninggalkannya, namun akan menyulitkan bagi Renjun jika ikut pergi bersama nya.
Adjoorman bukan lah kota yang dekat, paling tidak mereka harus menempuh dua puluh hari perjalanan, untuk sampai kesana. Dan Renjun akan kesusahan dengan itu. Tidak akan ada pelayan yang dapat merawatnya, ataupun bak air panas yang dapat menghangatkan badannya.
Bisa-bisa pemuda kecil itu merengek pulang, sebelum sampai ke kota tujuan.
Jaemin sangat dilema memikirkan ini. Kakinya melangkah ke kamar tidur Renjun yang berada diseberang kamarnya.
Tanpa mengetuk Jaemin masuk ke dalam, tidak menghiraukan delikan tajam yang ditujukan omega itu padanya.
Pantatnya duduk diujung kasur, menatap Renjun yang tengah dibaluti handuk hanya sebatas pinggang. Sepertinya pemuda itu habis berendam air hangat lagi.
"Aku tau ini menggoda, tapi tolong jangan memberiku tatapan mesum begitu. Menjijikan." gumam Renjun, masih dengan rutinitasnya yang sedang mengeringkan rambut di depan meja hias.
b
Jaemin terbahak atas candaan garing tersebut, demi tuhan, bahkan dirinya tidak berpikir kesana. Bisa-bisanya Renjun menuduhnya demikian."Aku hanya ingin melihat keadaanmu, apa demam mu sudah turun?" Jaemin bangkit kembali, berdiri dibelakang Omega itu sambil menatapnya dari cermin.
"Periksa saja sendiri." jawabnya singkat. Dirinya kembali sibuk mengoleskan lotion disekitar tubuhnya.
Jaemin menempatkan telapak tangannya pada dahi Omega itu. Suhunya lumayan dari pada saat semalam, sekarang sudah mendekati suhu normal.
"Apa kau masih Flu?" Jaemin bertanya sambil melarikan tangannya pada hidung mancung Renjun. Memencetnya pelan, sudah tidak ada lagi air kental yang keluar. Baru lah Jaemin merasa lega.
Sedangkan Renjun yang diperlakukan seperti itu, mengernyit jijik. Jika Jaemin yang mengalami Flu, dirinya tidak akan berpikir untuk memegang hidung pria itu, bahkan mendekatpun ia tak sudi.
Entah dimana akal sehat Jaemin.
"Aku akan pergi ke Adjoorman, kau mau ikut?" mata mereka bertatapan melalui cermin. Renjun menghentikan kegiatannya sejenak.
"Tugas apalagi yang diberikan Raja sialan itu padamu?"
Jaemin terbahak, lalu mendekatkan bibirnya pada telinga si mungil.
"Hey, hati-hati dengan perkataanmu. Ada pelayan mata-mata ayahku disini." bisik Jaemin. Sedangkan yang dibisiki hanya mengedik tak peduli.
"Ini bukan atas perintah Raja, aku ingin mengunjungi nenek ku disana."
Ah, Renjun baru ingat jika Jaemin tinggal bersama dengan neneknya, Marchioness Margareth. Pantas saja ia mengajak Renjun untuk ikut, pasti ini seperti sapaan setelah pernikahan kan?
Mengingat pernikahan mereka yang tak banyak dihadiri oleh bangsawan lain, Renjun jadi tidak pernah melihat nenek tersayang Jaemin secara langsung.
Tapi perjalanan kesana pasti sangat melelahkan, Adjoorman adalah kota perbatasan dengan kerajaan Soraria. Sudah pasti akan memakan waktu yang panjang.
Setidaknya Renjun harus pergi kesana walau untuk yang pertama dan terakhir kalinya kan?
![](https://img.wattpad.com/cover/302104566-288-k179284.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Citrus can't hold me
FantasiRenjun tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima pernikahannya dengan Beta yang tak pernah dia harapkan. #bxb: jaemren omegaverse © copyright Langit