Entah bagaimana caranya Renjun tahu kalau Jaemin membenci bau feromonenya. Lebih tepatnya, beta itu membenci bau jeruk.
Dan Renjun bertekad untuk memanfaatkan kelemahan Jaemin dengan sebaik-baiknya.
Jika Jaemin membenci jeruk maka Renjun akan membuat seluruh rumahnya menjadi kebun jeruk! atau bila perlu dia akan mengeluarkan feromonenya seharian.
Dan Renjun memulainya dari–
"Kemana kau sembunyikan sabun ku?" Jaemin bertolak pinggang dihadapan Renjun dengan muka dongkolnya.
"Sudah ku buang." enteng Renjun, tangannya sibuk memasukkan jeruk ke mulutnya.
Mata Jaemin melotot tak percaya, kesabarannya sangat di uji oleh mahluk mungil didepan nya. Jaemin tak pernah menjumpai omega semenyebalkan Renjun ini.
"Kau?! bagaimana bisa kau membuangnya? isinya bahkan belum berkurang banyak!"
"Ya bisa saja, aku tidak suka bau mu,"
"Kau–"
"Pakai saja sabun ku, baunya lebih menyegarkan dari bau laut mu itu." potong Renjun sebelum Jaemin sempat melanjutkan protesannya.
"Aku tak menyukai bau citrus, apa kau belum sadar?"
"Kenapa?"
"Bau nya menyebalkan, seperti mu."
Renjun mendelik murka, apa-apaan pikirnya. Detik selanjutnya, kaki Renjun melayang menendang lutut Jaemin. Dan menikmati kesengsaraan Beta didepannya dengan puas.
Setelah membuang sabun milik Jaemin, Renjun melanjutkan aksinya dengan mengeluarkan feromon-nya sepanjang hari, hingga Jaemin harus menutup hidungnya sendiri.
Renjun sangat menikmati penderitaan Jaemin. Rasanya begitu menyenangkan melihat Beta angkuh itu tersiksa dengan feromon-nya.
"Ohh ... aku akan mati jika terus hidup begini," keluh Jaemin disuatu hari.
Saat itu ia baru saja pulang dari pekerjaannya dipusat kota. Jaemin yang lelah rasanya bertambah lelah ketika melihat Renjun dengan ceria menyapanya sambil menyiram pohon jeruknya.
"Jaem! aku tadi membuatkan teh untukmu!" seru Renjun yang tak dipedulikan oleh Jaemin.
Karena, sudah dapat dipastikan teh buatan Renjun terdapat irisan lemon diatasnya. Dan itu cuma hanya akan membuat Jaemin semakin lelah, lebih baik dirinya membersihkan diri saja.
"Jaem, kau menyia-nyiakan perhatian ku," rajuk Renjun ketika mendapati Jaemin membiarkan tehnya dingin begitu saja.
Sedang Jaemin hanya meliriknya malas, lalu memakai bajunya dengan santai.
"Kau harusnya tau bagaimana menghargai seseorang." racau Renjun lagi, ntah benar-benar merasa terluka atau sedang memainkan perannya lagi sekarang.
"Perhatikan dirimu sendiri kalau begitu," Jaemin berlalu santai, lebih baik dia bermalam diruang kerjanya dari pada harus menahan penciumannya setiap saat.
"Kau benar-benar menyebalkan!"
"Jaemin!!"
"Dasar Beta angkuh!"
Renjun tak dapat menahan tawa ketika melihat bahu lebar Jaemin menghilang dibalik pintu kayunya.
Setiap urat dileher Jaemin menonjol disaat itulah Renjun ingin terus membuatnya dongkol. Rasanya sangat menyenangkan, Renjun ingin melakukannya setiap saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Citrus can't hold me
FantasiRenjun tidak bisa berbuat apa-apa, selain menerima pernikahannya dengan Beta yang tak pernah dia harapkan. #bxb: jaemren omegaverse © copyright Langit
