THE LEADER'SEros segera lari menuruni anak anak tangga dibalik pintu itu namun dia tidak pernah mengira apa yang menyambutnya dibawah tangga itu pemandangan mengerikan yang tak terbayangkan.
" A..res..."
Eros terlambat....
.....
Bau anyir darah menusuk hebat ke dalam indra pencium nya. Matanya terpantul merah oleh genangan darah yang mengalir di atas lantai yang dia injak.
Berdiri ditengah ruangan diatas tumpukan mayat bagai dewa kematian.
Kepalan tangan yang terbasuh merah.
Wajah tampan yang kotor oleh cipratan darah.
Eros terlambat...!
Terlambat melihat kematian yang tercipta oleh Ares. Menyesal tidak datang lebih awal untuk menyaksikan keberutalannya.
Eros tahu Ares bukanlah pria biasa.
Dia pria yang berbahaya!.
Sangat berbahaya!.
Mungkin itu sebabnya dia memiliki rasa ketertarikan yang kuat pada Ares. Bukan hanya karena wajah mempesona nya, namun juga aura yang penuh kepercayaan diri seolah dia mampu mengendalikan dunia di ujung jemarinya.
Sejak pertama kali matanya tertuju pada Ares malam itu, Eros sadar hidupnya akan selamanya hanya untuk Ares.
Tidak seperti targetnya yang lain yang menatapnya dengan ketakutan, Ares menatapnya seolah memanggilnya.
Membuainya dengan ucapan manis untuk melakukan apapun yang menjadi hasratnya.
Menjadi budaknya yang tunduk pada setiap perintahanya.
Menanti setiap pujian manis yang keluar dari bibir tersenyum itu setiap kali Eros berhasil menjalankan perintahya.
" Good baby, kau berhasil membuka pintunya."
Eros mengatup kelopak matanya, menikmati bagaimana 'deep voice' itu yang tidak hanya menyapu semua ketakutan namun juga membangkitkan gairahnya untuk pria berbahaya itu.
Saat dia kembali membuka mata biru itu, apa yang terlihat di depannya hanya membuat jantung nya menggila.
Ares dengan keagungannya berjalan mendekati nya.
Eros berdiri taut dengan jantung berdegub kencang dengan setiap langkah yang di buat pria kekar itu. Berusaha menyembunyikan ke perasaan nya namun mata biru nya tak mampu merahasiakannya.
Ares merasakan gelitikan lembut di tubuhnya ketika kelopak mata itu terbuka memperlihat mata sebiru kristal yang berbinar indah tertuju pada nya.
Bagaimana mata biru itu menjadi satu satunya hal yang memenuhi kepalanya sesaat tadi.
Seolah memancingnya untuk mendekat, Ares berjalan ke arah pemilik mata seakan terhipnotis.
Ares berhenti di depan Eros. Mata kelam itu melihat dengan jelas semua semua luka dan bercak darah di wajah juga bau anyir yang keluar dari tubuh Eros.
Ares mengeryitkan dahinya. Dia akan membuka mulutnya untuk mempertanyakan apa yang terjadi, namun ucapannya terhenti di ujung lidahnya.
Karena faktanya dia sendiri lah yang memberikan misi berbahaya ini pada Eros.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITMAN BL STORY
ActionMAFIA X HITMAN. PEMBUNUH BAYARAN YANG JATUH CINTA DENGAN TARGET NYA. ' WHAT WE HAVE IS NOT LOVE, BUT OBSESSION '