Jhonny berdiri taut ditengah ruangan. Keringat dingin membasahi punggungnya. Jantung berdegub kencang ditambah semua lukanya terasa sangat sakit.
Dia berusaha menutupi ketakutannya melihat pria yang menjadi trauma terbesarnya.
Sosok yang menjadi mimpi buruknya.
Dia duduk disana dengan senyum diwajah seolah ingin menutup iblis yang ada dalam dirinya.
Namun kenyataannya dia lah iblis itu sendiri.
" Jhonny, kehormatan bagiku mendapatkan kunjungan darimu." Mendengar 'Deep Voice' itu yang mampu memikat siapa pun yang mendengarnya namun tidak dengan Jhonny, suara itu hanya membuat pria pirang itu panik.
Ia bisa merasakan kakinya gemetar hebat. Kalau saja Lee tidak ada dibelakangnya sekarang, ia yakin ia sudah kabur keluar ruangan.
" Mau sampai kapan kau berdiri disana. Duduklah untuk tidak memperparah luka lukamu. "
" Kau yang membuat luka luka ini." Desis Jhonny berusaha menekan rasa takutnya. Tak tertipu dengan ucapannya yang penuh rayu.
" Kau tidak bisa menyalahkan ku yang membela diri Jhonny. " Ucap Ares dengan membuat raut wajah menyesal melihat Jhonny. " Sekarang duduklah. Thena bisa siapkan minuman dan makanan kecil untuk tamu kita. "
" Baik, Ares. "
Jhonny melihat wanita itu yang mereka culik beberapa waktu lalu ( wanita yang dia sangka sebagai kekasih Ares tapi ternyata bukan! ), berjalan kearah pintu keluar, membukanya dan kembali menutup rapat pintu ruangan yang kemudian dua pria berjalan mendekat pada pintu untuk berdiri, Tidak!, lebih tepatnya berjaga didepannya.
Pandangan Jhonny menyapu seluruh ruangan. Menyadari posisi setiap orang yang ada dalam ruangan. Dua diantara mereka berdiri disamping kiri dan kanan Ares, salah satunya Si pengkhianat Damon. Dan dua lagi berdiri berjaga di pintu. Dua lainnya duduk di sofa yang diletakan disudut ruangan dengan mata awas melihat mereka berdua.
Dia terjebak didalam ruangan dengan orang paling berbahaya!.
" Ini ide buruk. Harusnya aku mendengarkan Lee."
Penyesalan tentu saja selalu datang terlambat. Kepercayaan diri yang yang dia rasakan sesaat tadi seketika menghilang tergantikan dengan bayangan brutal bagaimana hanya dengan satu perintah, pria yang duduk di kursi kerja dihadapannya ini bisa mengambil nyawanya dengan mudah.
" Maaf aku menyambutmu saat gedungngku masih berantakan. Sekarang bisa kau katakan apa yang membuatmu datang?. "
" Jangan basa basi. Kau sudah tau apa alasanku datang!." Jawab Jhonny menggunakan sedikit kepercayaan dirinya yang tersisa.
" Mana mungkin aku tau kalau kau tidak mengatakan nya. "
Jhonny rapat mengatupkan bibirnya. Otot otot menegang karena menahan marah yang hanya memancing rasa sakit dari luka di leher juga rahangnya.
Dia sama sekali tidak ingin mengatakannya. Mengatakannya sama saja mengakui kebodohannya yang percaya dengan ucapan seorang pengkhianat. Percaya ucapan seorang pembunuh yang membunuh kakaknya.
Harusnya dia lebih tau jika kakaknya tak pernah terlibat dengan kematian Saros.
Tewasnya Saros murni karena kecelakaan.
Semua ucapan Ares hanyalah bualan!.
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semua sudah terlambat. Seumur hidupnya dia tidak pernah berfikir sebelum bertindak. Mendahulukan perasaan sebelum logika. Dan hasilnya selalu membuat keputusan bodoh dan dalam prosesnya membahayakan orang orang terpenting dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HITMAN BL STORY
ActionMAFIA X HITMAN. PEMBUNUH BAYARAN YANG JATUH CINTA DENGAN TARGET NYA. ' WHAT WE HAVE IS NOT LOVE, BUT OBSESSION '