REVENGE

796 84 16
                                    

Dinginnya semilir angin membawa tajamnya anyir darah.

Saros hanya berdiri diam menghadap jendela. Berdiri diantara tubuh tubuh yang tergeletak tak bernyawa membawa keheningan yang membuatnya mampu mendengar deru detak jantungnya.

Tetes tetes darah dari ujung buton sticknya terjatuh di atas lantai di bawah kakinya.

Tik. Tik. Tik.

Saros tetap berdiri tak bergerak.

Matanya tak teralih dari sosok itu dengan ujung senapannya terarah padanya. Sorot laser merah menanda tepat ditengah keningnya. Hanya dengan satu kaitan jarinya dia mampu mengambil nyawa Saros dengan mudahnya.

Saros tidak tau siapa dia.

Dia, apa dia akan membunuh Saros juga seperti yang dia lakukan pada sampah sampah ini?.

Saros tak tahu apa motifnya. Sesaat tadi dia membantu Saros menghabisi orang orang ini. Menolongnya disaat situasi semakin berbahaya.

Namun sesaat kemudian dia menjadikan Saros targetnya.

Saros sekalipun tidak pernah takut dengan kematian.

Namun aura suram kematian yang menyeruak keluar dari sosok itu benar benar menyesakan dada.

Bernafas pun serasa tercekat.

Saros berdiri taut. Keringat dingin mengguyur tubuhnya. Otot otot tubuhnya menegang. Matanya tak teralih dari sosok itu.

Namun kemudian dia melihat sosok itu yang menarik moncong senapannya. Tanda merah dikeningnya telah menghilang.

Dan orang itu pergi.

Begitu saja!.

Waktu yang seolah berhenti kembali bergerak dengan perginya orang itu.

Kelegaan seketika membasuh seluruh tubuhnya. Deru jantungnya perlahan tenang. Taut otot tubuhnya kembali normal. Hela an  nafasnya terdengar perlahan.

Namun belum sempat memikirkan apa yang sebenarnya terjadi Saros mendengar sayup suara sirine polisi yang mendekat kearah gedung dimana dia berada sekarang.

Cepat dia bergerak pergi dari tempatnya sebelum polisi polisi itu datang.

Dalam pelariannya Saros sekilas melihat ke luar jendela ke arah atap gedung dimana sosok tadi berada.

' Siapa dia?. '

Saros yakin sosok itu memiliki niat untuk membunuhnya. Aura membunuh yang pekat dia keluarkan saat moncong senjatanya terarah pada Saros.

Namun apa yang menghentikannya?.

Apa yang membuatnya untuk tidak menarik pelatuk senjatanya.

Apa karena Saros bukan bagian dari mereka karena itu juga dia menolong Saros.

Saros sama sekali tidak menemukan alasan untuk menjelaskan apa motif dan tujuan sosok misterius itu.

Namun yang jelas sekarang bukan saatnya untuk Saros memikirkan hal itu. Tujuan utama Saros sekarang adalah membalas kematian Jess dengan menghancurkan Lawless Family!.

Menyedihkan ketika mengetahui bahwa dibalik kematian temanmu adalah keluargamu sendiri.

Keluarga yang sampai mati ingin Saros tinggalkan.

Keluarga yang tetap mengejar meski Saros lepas dengan mengorbankan orang tercinta.

Keluarga yang masih menjulurkan cakar cakar tajamnya, meraih orang orang berharga disekitarnya meski sejauh apapun Dia berlari.

Saros sama sekali tidak berniat membahayakan mereka. Orang orang yang tanpa dia sadari telah berdiri terlalu dekat dengan nya dan mendapatkan petaka yang tak seharusnya.

Jess hanya teman kerja yang tanpa dia sadari kehadirannya menjadi suatu hal yang wajar baginya.

Dan alasan kematiannya karena ingin menolong seseorang dari manusia manusia sampah yang mengira merekalah penguasa dunia karena nama Lawless ada dibelakang mereka.

Bagaimana Saros tahu ?.

Karena saat ingin menolong Jess di hari naas itu dia melihat huruf ' L '  yang menjadi sumber arogansi  mereka terajah jelas di bagian tubuh mereka saat Saros membantai mereka.

Semua karena dirinya!!

Bodoh sekali saat dia mengira hanya karena dia lari dari keluarga ini, mengubah identitasnya, mengganti penampilannya, dia benar benar bebas dari Familia.

Kenyataannya sejauh apapun dia berlari. Sebesar apapun pengorbanan yang dia berikan, semua hanyalah sia sia.

Dia tak akan pernah bebas dari cengkraman Familia.

Bahkan mengorbankan orang yang paling dia cintai telah menjadi penyesalan terbesarnya yang tak akan pernah berhenti menyiksanya nya.

Kalau saja sosok misterius itu menarik pelatuknya saat itu juga, Saros akan sangat berterimakasih kepadanya karena rasa bersalah ini masih saja membebaninya. Menggerogotinya setiap waktu bahkan dalam mimpinya.

Tidak!

Kematian hanya menjadikannya tak lebih dari seorang pecundang yang sekali lagi lari dari masalah masalahnya.

Balas dendam pada Lawless Family menjadi tujuan utamanya sekarang. Membalas kematian Jess. Membebaskan Rigel dari jerat hutang budinya. Dan Ares...

Ares...

Nama yang awalnya memberikan kehangatan dalam raganya kini hanya membuat desir darahnya seolah membeku.

Wajah yang Ia perlihatkan dalam mimpi Saros malam itu membawa ketakutan yang tak akan pernah terlupakan.

Orang yang paling berharga dalam hidupnya. Orang tercinta. Namun dengan mudahnya Saros hempaskan begitu saja demi kehidupan hampa yang ia jalani sekarang.

Semua sia sia!.

Ares membencinya...

Tentu saja Ares membencinya!.

Ketika kenyataan terpampang jelas di depan mata seketika membuat jantung berhenti berdetak.

Sejak awal ada dua pilihan didepan nya. Meninggalkan Lawless Family demi kebahagian ideal nya sendiri atau tetap bersama Ares.

Bullshit!!

Semua akan berbeda jika Saros memilih Ares.

Kembali padanya. Tidak bersembunyi layaknya tikus got menyedihkan yang bahkan takut akan kebusukan dunia walaupun dia termasuk penghuni sejati di dalamnya.

Berdua mereka akan tetap menjadi penguasa Lawless. Tidak peduli bagaimana dia sangat membenci keluarga nya sendiri.

Tidak peduli bagaimana keserakahan akan meremukkan jiwa raganya.

Selama dia bisa terus selamanya bersama Ares.

Hanya manusia naif yang mengharapkan kebahagiaan layaknya orang normal namun kenyataannya sejak lahir tanganmu telah dipenuhi oleh darah.

Namun semua terlambat. Karena idealismenya.

Jika tidak, Saros tidak akan terjebak dalam kehidupan menyedihkan ini yang terus terusan tersiksa dalam rasa bersalah dan penyesalan.

Saros akan kembali!.

Kembali pada Lawless Family!.

Menghancurkan mereka...

Tidak!

Dia akan berikan Lawless Family pada Ares. Itu yang Ares inginkan, kan.

Dia akan lakukan apa saja untuk Ares.

Selama bisa kembali bersama Ares.

Namun sebelumnya dia pastikan semua saudaranya mendapatkan balasan setimpal karena telah memaksa nya untuk meninggalkan Ares.

Memaksanya untuk menjalani pelarian penyedihkan ini.

Yah, Saros akan kembali.

Senyum mengembang indah diatas bibir sang malaikat. Namun tatapan nya menjanjikan darah pembantaian.

***

HITMAN BL STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang