1. ONS

85.8K 2.3K 42
                                    

"Tidak pernah One night stand? Owhh.. Membosankan and cupu.."

Gelak tawa di selipi suara musik DJ yang samar kian menyapa telinga Andira yang kini duduk anggun nan kalem dengan segelas minuman di tangannya.

Andira masih menatap gelas itu, menimang apakah coba minum atau pulang saja dan mereka semakin puas mengatainya cupu.

"Coba malam ini, aku yakin kau pasti suka dan ketagihan.."

Gelak tawa kembali terdengar.

Andira kini menatap satu persatu teman yang dia kenal selama ada di negara ini.

Ada Anne Brith, dia blasteran Belanda-Amerika. Rambutnya tergerai ikal sepinggang berwarna merah. Pakaian bagai bikini dengan bando kelinci di kepalanya.

Di samping Anne ada, Nathaliaz Vortez. Dia asli Amerika. Rambutnya hitam sebahu, pakaiannya dress tipis sepaha tanpa tali atasnya.

Di sebrang Andira ada, Ruth Fabloza. Dia blasteran Rusia-Korea. Rambutnya berwarna coklat, kulitnya seputih susu namun tetap maskulin.

Di samping Ruth ada, Thavin Lee. Blasteran Korea-Amerika. Rambutnya gondrong berwarna hitam dengan kulit di hiasi tatto di mana-mana.

Di samping Thavin ada, Broyez Azu yang kini tengah mencumbu satu wanita bayaran. Dia blasteran China-Jepang. Rambutnya rapih berwarna silver, tubuhnya gagah.

Tatapan Andira berhenti tepat pada laki-laki di sampingnya.

Elbarak G Jabuz, asistennya sejak lama. Si datar yang pengatur melebihi orang tua dan saudara kembarnya.

"Cari makan buat nanti pulang sana." usir Andira.

El yang memang setenang air hanya melirik lalu beranjak patuh.

Melihat kesempatan itu, Andira fokus pada pembicaraan sebelumnya.

"One night stand, bagaimana caranya?"

Broyez menyudahi cumbuannya lalu menatap Andira tertarik. "Sungguh? Kau ingin?" tanyanya antusias.

Andira bukan ingin tapi penasaran caranya bagaimana dan supaya dia bisa tahu atau menghindar mungkin.

Anne sama semangat. "Virgindira, kau serius?" tanyanya memastikan.

Semua teman barunya itu menatap Andira.

Nathaliaz bersorak. "Kau bisa pilih, random." senyum merekah.

"No, kau bisa memilihku." Broyez protes.

Anne melempar Broyez dengan kacang-kacangan. "Pergi saja dengan jalang itu, Broyez!" usirnya.

***

Andira berjalan dengan tidak stabil, semua orang terasa berbayang dan tidak bisa diam.

Andira cekikikan dengan sesekali cegukan. "Party yeayy party!" teriaknya setelah sampai di lantai dance yang sesak itu.

Si kalem anggun nan angkuh kini berubah menjadi perempuan bar-bar hilang akal.

Andira berjingkrak mengikuti irama, mengabaikan senggolan sana sini yang menyapa tubuh olengnya.

"Oh astaga, semenyenangkan ini?" gumamnya takjub.

Andira semakin bergerak liar, membiarkan seseorang menari dengan membelitkan tangan ke pinggangnya.

"Hai.. Lo sendirian?" tanya Andira tanpa sadar memakai bahasa negara aslinya.

"Oh Indonesia juga? Pantes beda. Gue Fahrizal. Lo?"

One Night Stand (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang