11. get a second wind

916 124 14
                                    

bonus update karena min yoongi hari ini gila sekali. Tertanda, 12 maret 2022, soundcheck konser PTD in Seoul day 2 ㅠㅠ

 Tertanda, 12 maret 2022, soundcheck konser PTD in Seoul day 2 ㅠㅠ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr belongs to amabile_suga

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Elle excited mendengar seseorang mencoba memasukkan beberapa kode di balik pintu. Ia berlari seperti anjing yang sudah seharian menunggu majikannya untuk pulang. Beberapa detik kemudian dia sudah berhadapan dengan seorang pria yang menatapnya dengan wajah datar.

"Kenapa kau masih disini—"

Yoongi berhenti bicara ketika gadis yang lebih gila di depannya itu melepaskan turun selimut tebal yang sebelumnya menutupi tubuhnya. Sekarang dia benar-benar telanjang di hadapan Yoongi, berdiri dengan begitu percaya diri.

Pria itu mengangkat tangan memijat keningnya lelah, membuat Elle menyadari sesuatu dari tubuh pria itu. "Kau terluka?" katanya, menyentuh noda merah di kemeja Yoongi bagian pinggangnya.

Yoongi mengernyit, melihat tempat yang gadis itu tunjuk. Dia bahkan tidak tahu kalau kemejanya terkena cat dari kegiatan melukis di sekolah tadi. "Cuma ketumpahan cat. Lagian untuk apa kau bertanya tentang kondisiku? Semalam kau bahkan hampir membunuhku," sahut Yoongi memiringkan kepala menunjuk plester di lehernya. Dia menyingkir darisana setelah melempar jasnya pada gadis itu. "Kenakan pakaianmu."

Elle mendengus. Menghirup wangi yang tertinggal di jas pria itu sebelum memakainya. Memungut selimut yang jatuh di bawah mengikatnya di pinggang menutupi tubuh bawahnya yang terbuka lebar. Selanjutnya gadis itu mengikuti dari belakang ke arah dapur. Duduk di meja makan yang cuma muat dua kursi, mengamati pria itu membuat kopi. Lengan kemejanya di tekuk tidak beraturan, tiga kancing kemejanya dilepas, dasinya sudah tergeletak di sebelah gelas kopinya. Panas.

"Kenapa kau tidak pulang?" tanya Yoongi lagi, mengingat pertanyaan sebelumnya belum dijawab.

"Aku suka disini," balas Elle, tersenyum senang mengetahui Yoongi mengajaknya bicara. "Bagaimana harimu?" Elle bersiap mendapat jawaban ketus lainnya seperti 'bukan urusanmu.'

"Sangat buruk," gumam pria itu, mendesah lelah. Elle mengigit bibirnya tambah senang.

"Memangnya ada kasus apa?"

"Boleh aku bertanya dulu?" tukasnya, tanpa melihat atau mendengar jawaban Elle, sudah lebih dulu melontarkan pertanyaannya. "Apa kau juga bercinta dengan musuh Darren kalau dia perempuan?"

Elle tertawa mendengar pertanyaannya. Dia sedikit terharu pria itu memikirkan dirinya dan kehidupan seksnya. Apakah Yoongi tipe yang tidak membagi kepunyaannya dengan siapapun juga? batin Elle. "Tidak tertarik," katanya. "Ada lagi?"

Yoongi menggeleng. Tangannya bertumpu di meja dapur menunggu full shot espressonya turun.

"Kalau begitu ceritakan apa yang kau lakukan hari ini?" tanya Elle lagi, menunggu dengan tenang.

"Dia seorang guru TK. Awalnya aku menyamar cuma jadi guru honorer yang tidak masuk kelas, tapi kemudian beberapa hal membuatku terpaksa mengajar bocah-bocah ingusan yang menyebalkan," jelas Yoongi, mengingat lagi kesengsaraannya tadi. "Ada anak yang menemukan pistolku, kemudian menodong ke segala arah. Simon tidak memberitahuku kalau itu cuma pistol mainan."

Elle terkekeh mendengar ceritanya. Dia suka bagaimana Yoongi bercerita, dia akan meminta pria itu menceritakan tentang kesehariannya setiap hari. "Kau jadi tambah membenci anak-anak kalau begitu?"

"Sangat," ucap Yoongi.

Elle mengamati dari awal pria itu membuat americano-nya sendiri. Kemudian akhirnya sudah jadi di dalam gelas. Membalikkan badannya menemukan gadis itu duduk di meja sudah tidak telanjang bulat, meskipun ia masih bisa menemukan puting gadis itu yang mengintip diam-diam.

"Sudah makan?" tanya Yoongi lagi. Ia meninggalkan Elle cuma dengan sebungkus ramyeon dan sekarang hari sudah gelap, tidak mungkin bisa bertahan cuma dengan sebungkus mie saja.

Maurielle menggigit bibirnya yang penuh. "Belum. Kalau kau juga belum makan, aku tidak keberatan menjadi makan malammu."

Yoongi mengabaikkan kalimat sensualnya. Ia membuka rak menggantung di atas kepala, mencari bahan-bahan makanan yang mungkin bisa dimasaknya. Tetapi ketika ia membuka rak ramyeonnya berada, cuma tinggal 1. Sebelumnya dia punya 5.

Yoongi membalikkan tubuhnya, meminta penjelasan tentang itu. "Kau yakin belum makan, nona Maurielle?"

"Jangan memanggilku nona Maurielle selain ketika melakukan seks, Yoon. Aku terangsang," seru Elle tidak tahan lagi. Dengan posisi seperti ini tanpa dalaman di balik selimut yang menutupi kewanitaannya, Elle tidak yakin kuat tidak menyerang pria itu terlebih dahulu. "—dan ya, maaf menghabiskan mi milikmu, rasanya sangat enak jadi aku selalu membuatnya ketika perutku keroncongan. Beli lagi yang banyak, aku suka."

Yoongi berjalan ke kamarnya. "Aku mau mandi." Kemudian melarang Elle ikut bersamanya. Di kamar mandi dia kembali mengocok sendiri kejantanannya yang sudah tegang karena melihat tubuh telanjang Elle di depan matanya sedari tadi. Sebenarnya dia bisa melakukan seks dan gadis itu pasti dengan senang hati melakukannya juga. Tetapi dia cuma tidak ingin saja.

30 menit akhirnya pria itu sudah segar kembali. Meskipun masih kelelahan karena energinya benar-benar terkuras habis di sekolah tadi. Rambutnya acak-acakan setengah basah, handuk melilit di pinggangnya, aroma musk dari sabun mandinya lebih mendominasi. Ia memakai celana panjang tidurnya. Tanpa atasan, pria itu berjalan ke ranjangnya yang ternyata sudah berubah warna. Tak hanya itu, lagi-lagi menemukan dia tidak sendirian di kamar, Yoongi pasrah saja karena lelah dia tidak ingin berdebat dan memilih menidurkan tubuhnya disana.

"Kau lebih suka mengocok penismu dengan tangan daripada memasukkannya ke dalam sini?" tanya Elle, setengah frustasi karena dia sudah menahan seharian untuk merasakan Yoongi di dalamnya. Dia ingin merasakan apa yang Elena rasakan, dengan tanpa Yoongi tak bisa menginvasi tubuhnya. Membayangkan akan seberapa jauh lebih nikmatnya lagi membuat selangkangannya basah.

"Aku lelah," gumam pria itu, tidak bergerak dari tempatnya, matanya hampir terpejam kalau Elle tidak tiba-tiba memeluk tubuhnya yang sudah telanjang lagi, bertemu punggungnya yang juga tak mengenakan atasan sama sekali.

"Pinjamkan saja penismu kalau begitu," desis Elle, ingin menangis. Memeluk Yoongi dan memberi hujaman kecupan di punggungnya.

Pria itu tidak akan bisa tidur kalau begini caranya. Yoongi berbalik, ia terkejut menemukan wajah gadis itu yang sudah merah, dan ada air yang menghiasi sudut matanya. "Sini kubantu keluar dengan jariku, nona Maurielle."

Setelah kegiatan panas itu. Keduanya tidur dengan damai. Elle memunggungi Yoongi, sementara pria itu melingkarkan tangan di tubuhnya, memeluk dari belakang, tidak ada jarak, hangat. Elle tidur dengan lengan Yoongi menjadi bantalnya, kemudian jari mereka saling berkait erat.

To be continued...

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang