Baru aja mau kutinggal tidur karena stuck di 18 terus 19 :") tapi ternyata ada teman kita yang vote lagi yh 2 jam 14 menit wow record hahahahah kenapa aku selalu merasa seperti senjata makan tuan? :"D
Belum pada tidur kan yaa?
Happy reading~
· · • • • 𓏸 • • • · ·
Beberapa jam sebelumnya, di markas, San Jose.
"...go find a place that no one can reach you or you'll get fucking killed once they find you."
"Yoon, sebentar—"
Yoongi mematikan sambungan. Ia menggeram kehilangan akal. Semua terjadi begitu saja karena tingkah Maurielle yang selalu membuatnya gila. Gadis itu masih gila sampai detik ini ternyata, batin Yoongi kesal setengah mati.
"Hyung, bagaimana Maurielle?"
Yoongi menoleh ke belakang, Hoseok menghampirinya. Mungkin disuruh Simon melihat keadaan.
"Fucked up, Seok."
"Ya ya... Aku dengar hampir semuanya tadi," ucap Hoseok, menepuk bahu Yoongi satu kali. Tetapi ini bukan saatnya ia mengurusi hubungan pria itu. Simon harus tahu kalau Maurielle memang sedang tidak di San Jose. "Apa yang mau kau lakukan sekarang?"
"Aku putus dengan Maurielle. Tidak peduli lagi, aku tidak mau memikirkannya, terserah dia. Toh, tim kita tidak mendapat tugas apa-apa di misi dadakan ini," sahut Yoongi masih menormalkan emosi yang menguasai dirinya. Kepalanya mau pecah, dia ingin marah, meneriaki siapapun, membawa paksa Maurielle kembali ke San Jose, mengurungnya di apartemen atau di kamar mansionnya.
"Kau harus dengar informasi yang baru didapatkan Simon," ucap Hoseok, berkacak pinggang merasa cemas dan khawatir. "Sekarang cuma kau yang tahu keberadaan Maurielle. Kalau kau melepaskan gadis itu saat ini, kau bakal menemukan tubuhnya besok sudah dingin, biru, kaku entah dimana—"
"Katakan apa yang ditemukan Simon," seru Yoongi, menarik kerah Hoseok, cara lebih cepat menyuruh pria itu berhenti bicara menentukan takdir Maurielle seenaknya.
Hoseok menaikkan tangannya, melepaskan kerahnya yang ditarik pria itu perlahan. "Oke. Simon menghubungi orang yang selalu mengawasi Maurielle dan baru sadar kalau orang yang biasanya lagi cuti. Jadi sepertinya yang beberapa minggu terakhir ini mengawasi Maurielle itu... yap, benar—"
"Sialan." Yoongi segera berlari kembali ke ruangan Simon bersama Hoseok di belakangnya. Dia segera menyampaikan kepada Simon keberadaan Maurielle sekarang, di Los Angeles. "Apa yang harus kulakukan? I have to do something, the only person who knows where Maurielle's now is me."
Simon langsung menghubungi bagian radar, yang bisa melacak keberadaan Maurielle.
"Ada dimana?" tanya Simon. Keadaan ruangan itu yang sebelumnya sedikit santai membicarakan masalah yang bukan misi mereka, menjadi tegang. "Lacak ponselnya sekarang lalu hubungi aku di saluran 1."
"Apa tidak bisa menghubungi siapa bodyguard Maurielle? Kau yakin dia melakukan penyamaran?" tanya Yoongi tentang penyusupan itu. Membayangkan selama ini bahaya selalu mengincar gadisnya. Demi apapun hidupnya tidak pernah tenang sedikitpun. Lepas dari hajaran Darren, kecelakaan, tidak bisa berjalan kemana-mana, lalu saat sehat pun malah diincar.
"Tony baru saja menghubungi kalau protofonnya tidak tersambung lagi, seperti dihancurkan," balas Seokjin menatap Yoongi. "Apa kau sempat bicara pada Maurielle tadi?"
"Ya, tetapi kami mengacaukan semuanya."
"Dia tidak mengabari Yoongi pergi ke Los Angeles," tambah Hoseok, membantu pria itu menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellegirl [M] ✔
Fiksi Penggemar❝𝘐'𝘮 𝘵𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘥, 𝘣𝘶𝘵 𝘵𝘩𝘦 𝘸𝘰𝘳𝘴𝘦 𝘢𝘭𝘸𝘢𝘺𝘴 𝘣𝘦 𝘺𝘰𝘶𝘳𝘴.❞ [21+] [M] [⚠️] [VERY EXPLICIT] [🔞] - Maunya Yoongi cuma pergi ke California dan menjadi anak buah pebisnis kaya raya, Pierson Group. Tinggal di apartemen dan dibayar ma...