🔞》42. go back to the drawing board

1.8K 93 10
                                    

emoticon chapter is back (n˘v˘•)

selamat membaca double update-nyaa~ vote vote vote <3

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Sudah satu bulan sejak Elle dirawat di rumah sakit, akhirnya hari ini ia diperbolehkan pulang. Yoongi tidak pernah meninggalkannya selama itu, bisa dibilang libur walaupun ia bertugas menjaga Elle di rumah sakit. Natal maupun Tahun Baru sudah lewat, mereka merayakan keduanya bersama-sama pada akhirnya.

Retak tangan dan kaki kiri Elle sudah mulai pulih, gadis itu sudah bisa menggerakkan keduanya. Sementara sebelah kanannya masih sakit tidak boleh melakukan apa-apa. Yoongi mendorong kursi rodanya keluar dari lift di lantai unit apartemennya. Elle mendekap boneka berbentuk buah tangerine hadiah Tahun Baru dari Yoongi di sepanjang jalannya menuju apartemen mereka.

Ketika pintunya dibuka dan kursi rodanya didorong ke dalam, Elle terkejut melihat pohon Natalnya masih berdiri, lampunya menyala sendirian. Ia tertawa sambil menunjuk-nunjuk pohon. Yoongi segera menggendong gadis itu, membawanya ke kamar mereka.

"Tapi kenapa bintangnya tidak dipasang?" tanya Elle, menunjuk lagi.

"Sudah dipasang oleh... Hazel, tapi besoknya jatuh. Jadi kubiarkan," balas pria itu sembari menurunkan tubuhnya perlahan di atas kasur, melepaskan sandal, kemudian menyampirkan scarf dan beanie gadis itu di tiang aksesoris.

"Karena bintangnya punyaku, jadi dia tidak mau disentuh siapa-siapa," ucap Elle memutar bola mata. Yoongi terkekeh mengiyakan sambil mengacak-acak rambutnya. Jaketnya dilepaskan juga perlahan-lahan dari tangan kirinya. "Ramyeonku tidak dihabiskan, kan?"

"Ah, sepertinya habis. Besok kubelikan lagi. Aku selalu cuma makan mi ketika pulang sebentar dari rumah sakit," sahut pria itu kemudian meminta maaf. Ia bergerak membantu Elle bersandar setelah membuat banyak tumpukan bantal di belakangnya.

"Beli yang banyak," seru Elle. Yoongi mengangguk. Ia menghela nafas panjang setelah selesai membawa gadisnya dari rumah sakit sampai di atas ranjangnya dengan selamat.

"Tidak ada yang sakit?" tanya Yoongi, mengusap kepalanya, menyingkirkan rambut yang menutupi kening Elle dan membawanya ke belakang telinga. Lembut sekali gerakannya, seperti kalau ia menekannya sedikit saja bisa menghancurkan gadis itu.

"Tidak," gumamnya. Elle membuka rentangkan tangannya, kemudian Yoongi terkekeh, maju, memeluknya.

"Aku mencintaimu," desis pria itu, sudah ribuan kali Elle mendengarnya. "Aku mencintaimu." Bibirnya menempel ringan. Dua kali memberikan kecupan, kemudian saling melumat. Cukup lama sampai Yoongi melepaskan tautan bibir mereka membiarkan Elle bernafas, ganti menyatukan kening. "Aku tidak akan melakukannya sampai kau sembuh."

"Yoon," erangnya tidak terima. Menarik leher pria itu agar mendekat lagi menyatukan bibirnya.

Minggu kemarin, keduanya mencoba bercinta di ranjang rumah sakit. Lancar semuanya, sampai ketika Yoongi lupa kalau kaki kanan Elle yang patah itu belum boleh digerakkan. Yoongi tak sengaja menggesernya. Elle langsung kesakitan. Kemudian pria itu dimarahi dokter Anderson, meskipun Elle membelanya, tetap saja Yoongi merasa bersalah sepenuhnya.

Karena itu Yoongi tidak mau melakukan seks lagi sampai Elle sembuh. Tapi Elle tidak suka dengan idenya.

"Ayo tidur saja kau pasti masih lelah," sahut Yoongi, melepaskan tautan bibir mereka lagi. Elle mendengkus. "Satu minggu lagi," bujuknya.

Elle memeluknya, sementara tangan Yoongi meremas pinggang gadis itu. "Kau tidak merindukan lubang analku?" bisiknya. Yoongi tertawa kecil, gadis itu sedang berusaha menggodanya sekarang.

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang