27. an apple a day keeps the doctor away

893 105 13
                                    

silakan bonus chapternya karena yoongi update (✿´‿')

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Maurielle sejenak diam di dalam mobil. Mengetukkan tangannya di setir beberapa kali kemudian tiba-tiba saja bibirnya menyunggingkan senyum melihat skenario yang ia bangun sendiri dalam kepala.

Ia baru saja menyepakati semacam perjanjian dengan Yoongi, katanya (1) tidak boleh seks dengan orang lain dengan hukuman pelanggaran tidak bisa tinggal di apartemen di hari yang sama dan diabaikan selama 3 hari; (2) tambahan rules* pakai kondom saat seks kecuali dengannya; (3) tidak boleh memakai kokain atau narkoba lainnya dengan hukuman pelanggaran diabaikan selama satu minggu; (4) tidak membahayakan diri sendiri dengan hukuman pelanggaran diabaikan selama satu bulan—ketakutan terbesar Elle memang cuma sekadar diabaikan Yoongi; (5) dan yang terakhir tidak boleh membunuh dengan hukuman pelanggaran paling berat Yoongi kembali menemui si gadis tetangga dan tidak ada lagi hubungan di antara mereka.

Kelihatannya begitu mudah. Pria itu cuma melarang sesuatu yang memang seharusnya tidak Elle lakukan. Poin 1 tidak dibutuhkan lagi karena dia punya Yoongi yang bisa kapanpun membuatnya mendesah nikmat, poin 2 tidak akan terjadi karena poin 1 tidak dilakukan, poin 3 juga rasanya tidak perlu karena Elle pun sebenarnya bukan pecandu atau pengguna aktif, tapi di poin 4 ia tidak tahu apa saja yang bisa jadi membahayakan dirinya sendiri, poin 5 rasanya paling mustahil terjadi tapi paling membuatnya takut setengah mati.

"Aku tidak bisa membunuh dokter itu karena Yoongi melarangku untuk membunuh..." gumamnya kesal. "Apa dia sengaja membuat pelanggarannya paling berat agar—"

Tok tok tok!

Kepalanya menoleh ke jendela mobilnya. Senyumnya mengembang kemudian melambaikan tangan dari dalam untuk orang di luar yang barusan mengetuk kaca jendelanya. Elle segera memunguti tas dan kacamata hitamnya dan segera keluar dari mobilnya.

"Sinting menyuruhku datang terus aku juga harus mencari kau yang menunggu di dalam mobil?" cerca Jemisha, sahabatnya yang sudah bersama sejak SMA. Mereka janjian bertemu siang itu di salah satu pusat perbelanjaan San Jose untuk shopping. Jemisha marah-marah karena ia disuruh mencari sendiri mobil Elle yang terparkir entah dimana.

Maurielle tertawa kemudian memeluk gadis itu. "Ya ampun iya nanti kubelikan—"

"Kalung berlian yang mirip punya Amber? Deal," tukas Jemisha tersenyum lebar. Elle menjauhkan dirinya, kemudian menggeleng. "Ayo."

"Aku cuma bilang mau membelikanmu es krim," sahut gadis itu.

"Sialan kau, Maurielle."

Keduanya berjalan masuk ke dalam Mall besar itu. Berbelanja mulai dari pakaian, aksesoris seperti kalung cincin, tas, sepatu; perawatan di salon, alibinya untuk perayaan Natal, padahal memang sudah kebiasaan.

Pertama Elle mengajaknya belanja bahan makanan di area supermarket. Jemisha mendelik tatkala tangannya ditarik masuk ke tempat yang jarang dikunjunginya di Mall itu. "Kau serius belanja bahan makanan? Memangnya kau pernah masuk ke dapur?"

Elle mengabaikan pertanyaan gadis itu dan memasukkan beberapa benda yang tak asing dilihatnya di dapur apartemen Yoongi ke dalam keranjang. Termasuk banyak sekali bubuk kopi premium untuk Yoongi agar pria itu tidak membeli americano di kafe depan apartemen mereka lagi. Cukup mengetahui pria itu berkenalan dengan si tetangga menyebalkan karena kehabisan kopi di apartemen.

Kemudian, ia mengambil banyak mie yang tulisannya huruf Korea itu. Ia mengatakan pada Jemisha, "akan kuberi setengahnya untukmu. Rasanya ini enak sekali."

Selanjutnya ia pergi ke bagian buah-buahan. Membeli banyak jenis jeruk kesukaan Yoongi juga mengambil lebih banyak apel. "Pepatah bilang satu apel setiap hari bisa menjauhkanmu dari dokter."

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang