🌶》Epilog

1.5K 100 55
                                    

Sudah dua tahun sejak Maurielle menghilang tanpa memberikan kabar apapun. Benar-benar seperti hembusan angin yang berlalu saja. Pemutar piringan hitam milik gadis itu dipeluk debu, alat makan pasangan yang salah satunya tak pernah lagi dipakai, baju-bajunya yang menggantung menghabiskan tempat di almari dan celana dalam mahal di laci aksesoris masih dibiarkan tak digeser sama sekali. Mimpi-mimpi dan rencana yang suka mereka diskusikan melayang di langit-langit kamar, mengganggu seorang pria yang selalu tidur sendirian.

Yoongi hanya tahu gadis itu ada di Belanda dan cuma itu informasi yang diketahuinya. Pria itu pernah saking frustasinya pergi ke Belanda sendirian, tujuh kali, tetapi tentu tak berhasil temukan apa-apa.

Pukul 10 malam. Yoongi kembali ke apartemen setelah lelah seharian berada di luar. Senyumnya mengembang melihat seekor anjing pudel berwarna cokelat menunggunya pulang dengan begitu menggemaskan di atas sofa. Yoongi tertawa, ketika kakinya ditabrak, menggonggong kecil-kecil kepadanya, ekspresinya sama seperti Maurielle saat menunggunya pulang.

Pria itu melipat lengan kemejanya sebelum mengisi tempat makannya yang kosong. Anjing pudel itu langsung menyantap dengan lahap. "Kau menghabiskan makan siangmu tadi, artinya kau sudah sembuh," ucapnya, mengelus anjing itu gemas. "Pintar sekali!"

Anjing itu menggonggong beberapa kali, suka dengan pujian yang diberikan untuknya, seperti dia mengerti apa yang diucapkan Yoongi barusan.

Selanjutnya Yoongi masuk ke dalam kamar, melepas bajunya, lalu mengganti celananya dengan celana tidur. Tubuhnya langsung melompat ke kasur. Mengusap pelan bantal di sebelahnya yang dingin, tapi tak dibiarkan ia memikirkan apa-apa, tiba-tiba saja gonggongan kecil itu ramai memenuhi ruangan.

Woof woof woof!

Yoongi tertawa lagi ketika anjing pudelnya itu naik ke ranjang dan menelusup di tangannya, minta diusap juga. Mungkin menghentikan pria itu agar tidak tenggelam dalam kesepiannya. "Makan malammu sudah habis?" tanyanya.

Yoongi segera menarik anjing itu, memberikan banyak ciuman. Bermain sebentar dengan melempar bola lalu ditangkap, dikembalikan padanya, lalu dilempar lagi. Holly suka.

"Kemari, tidur, sudah malam," ucap pria itu menepuk ranjang kosong di sebelahnya. Kadang-kadang Yoongi akan membiarkan Holly tidur bersamanya, kadang juga anjing itu tidur di rumahnya.

Holly naik mendekati pria itu lalu masuk ke dalam dekapannya tanpa diperintah lagi. Dua tahun lamanya mereka bersama, anjing itu jelas sudah memahami bagaimana perasaan Yoongi dan keinginan-keinginannya. Kalau ia dibiarkan tidur di atas ranjang, artinya pria itu lagi merindukan seseorang.

"Selamat tidur, aku mencintaimu," gumamnya, tersenyum, mendekap anjing itu erat lalu memejamkan matanya. Lucunya Holly juga ikut terlelap di dalam dekapannya.

~❉~

"Aghh ahh aaahg hhhg ahh-"

Tubuh perempuan di bawahnya itu terhentak-hentak, terus mendesah keras tiap vaginanya dihujam batang kejantanan. Hari ini pria itu bermain lebih kasar dari biasanya, mengejar klimaks gila-gilaan tanpa mendengar rintihan yang keluar dari gadis itu.

"Hahhhgg-fuck... pelan-pelan mmghh, kau mau bayar lebih kalau-ahhgg, kalau vaginaku lecet?" serunya, namun pria di belakangnya tidak merespon, cuma menurut memelankan gerakannya sedikit. "Nngghh begini lebih enak... hahh... ahh ahhh..."

Keduanya berada di tempo itu beberapa saat sebelum akhirnya pria itu kembali menghentak penisnya kuat dan cepat lagi. Gadis di bawahnya sudah pasrah, menikmati genjotannya saja dengan mengimbangi gerakannya.

"Ahhg ahh ah... tumben kau datang empat kali-gghhh, dalam minggu ini-mmgghh nggh."

"Sudah kubilang jangan bicara saat melakukan seks denganku, jalang," tukas pria itu, tangannya turun mengusap pantat, meremat, lalu memberi tamparan kuat sebagai hukuman. Detik selanjutnya ia menarik tubuh sang puan menempelkan punggung gadis itu di dadanya, kemudian berbisik di telinganya kesal. "Kau boleh membuka mulutmu cuma untuk mendesah dan kalau kau kesakitan, ingat?" tambah pria itu, menutup mulut gadis di pelukannya, pinggulnya kemudian bergerak lebih kasar. Bibirnya menggeram, kepalanya mengadah, sedikit lagi dia klimaks.

Ellegirl [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang