"Kak, please."
Suaranya memelan, membuat ketukan pintu dari Rafael pun berhenti. "Oke, kakak dikamar kalo kamu butuh."
Yasella berdecak di tengah isakannya, mengusap wajahnya kasar dan mengadahkan kepalanya. "Gue bodoh."
Gadis itu pun beranjak dari kasur dan mencuci mukanya, bercermin memastikan wajahnya itu masih pantas di perlihatkan kepada orang lain.
Bergegas menuju kamar Rafael, ia mengetuk ragu pintunya. "Masuk dek."
"Kak..."
Rafael menghela nafas melihat adiknya itu, mengulurkan tangannya memberi ruang untuk tubuh Yasella. Pria setengah dewasa itu mendekap tubuh Yasella, mengusap surai hitam beraroma shampo dengan lembut.
"Baru semalem kakak kasih tau."
Yasella yang kini sudah berada di dekapan kakaknya itu meremat kaos putih Rafael, mengerjapkan matanya perlahan. Rafael sangat peka bukan? Padahal Yasella belum mengucapkan sepatah kata untuk menjelaskan kondisi dia saat ini.
"Kok kakak tau?"
"Apa sih yang kakak gak tau soal kamu, Ce."
"Kak, Lares.."
Rafael mengerutkan keningnya, tak henti ia mengusap rambut sebahu milik Yasella. "Lares orangnya? Mau cerita gak sama kakak?"
Gadis itu menggeleng pelan, melepaskan dekapan sang kakak dan merebahkan dirinya di kasur milik Rafael.
"Kenapa Ace bodoh sih kak? Kenapa? Dulu Caka, sekarang Lares-
"Bahkan Lares lebih brengsek nyakitin Ace sebelum semuanya dimulai, nyakitin Ace diem diem."
Rafael yang dengan teliti mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir Yasella, bersiap untuk menceramahi adik manja nya itu.
"Ace sayang sama Lares, tapi ketika Ace yakin malah Lares ngancurin semuanya."
Terduduk di kursi belajarnya, Rafael menunduk, menghela nafasnya samar. Malang sekali adiknya, selalu disakiti oleh laki laki. Tentu kecuali dirinya, dan papa. Bahkan papa kandungnya pun turut membuat gadis itu menderita.
Perselingkuhan Eros dengan wanita lain sempat disangkal oleh Eros, hingga dalam waktu lama kasus itu baru bisa terungkap kebenarannya. Dan selama itu Yasella tak diberi kasih sayang oleh papanya. Yasella tak masalah saat Jola dan Eros bercerai, karena dari dulu Yasella tidak terlalu dekat dengan Eros. Ia sibuk bekerja -katanya- yang ternyata sibuk mengurus keluarganya yang lain -selingkuhannya- bahkan ia sudah memiliki anak, berumur 2 tahun.
Ah, bajingan macam apa Eros itu.
"Dek, kakak gak bisa bantu soal ini. Karena kakak turut kecewa sama Lares, tapi dia kenapa?"
"Oh gosh kakak! Dia punya pacar."
Mengulum bibirnya, Rafael menatap ke arah kanan. "Selama ini? Kamu gak tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILLA [❌]
Teen Fiction"Porsi terbesar mencintai itu kamu, vanilla ku" -Lareska Kisah Lareska yang bertempur dengan perasaannya sendiri, hingga ia menyesali segala keputusannya. Lareska benci perpisahan, ia benci pertemuan, ia benci kenangan. Hingga kehidupan Lareska tan...