Chapter 12 (The Beginning)

82 29 54
                                    

Lareska melambaikan tangannya, berjalan kearah luar pintu rumah keluarga Ralston

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lareska melambaikan tangannya, berjalan kearah luar pintu rumah keluarga Ralston. Yasella yang melihat itu hanya tersenyum dan menggelengIkan kepalanya hingga laki laki itu hilang dari pandangannya.

Berbalik badan, Yasella memejamkan mata dan mengepalkan kedua telapak tangannya gemas. Ia berlari menuju lantai dua untuk memasuki kamarnya, segera mengunci pintu dan melempar tas selempangnya. Gadis itu membanting diri ke kasur kesayangannya dan menutupi wajahnya dengan bantal, berteriak didalamnya.

"Gila gue jadi pacar Lares?! Mimpi apa gue?!"

Gadis itu kini telentang diatas kasurnya menatap langit langit, masih menahan senyum.

Tentu saja Yasella histeris, secara kini Lareska menjadi miliknya. Yang sebelumnya ia hampir mengklaim bahwa ia akan membenci laki laki itu, tapi keadaan berbalik kepada Yasella.

Yasella meraih tas selempangnya yang tak terlalu jauh dari dirinya, merogoh isi tas tersebut dan mengeluarkan benda kecil halus berwarna orange. Boneka kecil nemo pemberian Lareska tadi, lucu.

Melihatnya dan mengusapnya cukup lama, Yasella tak henti hentinya tersenyum. Hingga ponselnya berbunyi menandai bahwa pesan masuk dari Lareska, iya itu notifikasi Lareska. Karena Yasella membedakan notifikasinya sedari lama, bucin.

Tertera tulisan "Aku udah sampe rumah, kamu udah mandi kan? Istirahat ya?"

Boom!

Dada gadis imut berponi ini tak karuan, terasa jantungnya melengser ke lutut. Mengulum bibirnya sembari mengulas senyum, menghentak hentakan kakinya pada kasur. Oh, kini ia lah yang seperti orang gila, maafkan Yasella Ona, gadis ini telah mengataimu orang gila yang sebenarnya dialah orang gila tersebut.

Dengan cepat ia menggerakkan jempolnya untuk mengetikkan balasan untuk Lareska

"Syukur, aku tinggal istirahat kok."

Sangat tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi bukan?!

Ini hari dimana mereka berangkat menuju Puncak sesuai rencana, Caraka yang langsung menyetujui pun membantu memberi beberapa arahan selama mereka disana. Mengingat Caraka dan Jola sedang menghadiri pertemuan bisnisnya di luar kota, jadi mereka tidak bisa ikut bergabung.

Akhirnya hari ini tiba, walaupun sebelumnya tak luput dengan perdebatan yang tidak penting. Si random, Reyaksa mencemaskan hal hal horor?! Si Berly yang mabuk perjalanan jauh, Dan Yasella yang menimpali dengan "Nah makanya mending gausah deh, yakan?"

"Lo gausah, kita berangkat." Seru Reyaksa, Berly, Zyva, dan Kak Jordan bebarengan.

Yasella yang merengut ditatap gemas oleh kakaknya dan Lareska, Jidan hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat sahabatnya itu.

"Kak, Ace mau nyetir dong!" Seru gadis yang memeluk boneka nemo.

"Jangan banyak tingkah, ayo sini di belakang sama aku."

VANILLA [❌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang