Suara hujan diluar sana membuat suasana dan angin semilir dingin, langit begitu hitam pekat disertai suara gemuruh guntur itu tengah menjadi saksi."Aku gak mau pisah sama kamu, Res"
"Gak bakal ada yang misahin kita, ya? Kamu jangan khawatir, sembuh ya? Nanti kita sama sama cari ikan lagi, beli eskrim vanilla lagi oke? Aku tau kamu kuat, cantiknya aku harus kuat."
Percakapan sepasang kekasih yang tengah memenuhi ruang inap rumah sakit lentera ini cukup menyedihkan, sang gadis yang lemah dengan tancapan infus dan alat bantu pernafasan itupun mengerjapkan matanya.
"Sakit..."
"Iya sayang, aku tau. Mana yang sakit? Hm? Mau aku pukul yang bikin kamu sakit? Aku bisa mukul orang."
Gadis itupun tersenyum lemah, lemah sekali.
"Maafin aku ya."
Laki laki ini mengelus sayang rambut gadisnya itu dan beralih menggenggap erat tangan yang tidak diinfus seakan tidak akan ia lepaskan sampai kapanpun itu.
"Aku... Aku yang minta maaf... Pasti kamu sedih gak ada yang ngomelin kamu lagi" Gadis ini dengan tak sadar menitikkan air matanya.
Sedangkan ia tersenyum getir melihat gadisnya ini di susul mengusap pucuk matanya yang digenangi air mata.
tiiittt...
Monitor sebelah brankar milik gadis tersebut berbunyi dan menampilkan garis lurus disana, ia panik dan berusaha mengguncangkan tubuh kekasihnya itu.
"Gak.. Gak.. Ini gak bener!"
Ia bergegas berlari keluar ruangan untuk mencari dokter dengan tingkat kepanikan yang bisa dibilang sudah meledak. Tanpa sada ia pun menitikkan airmatanya, hatinya hancur lebur. Dia hanya bisa berharap bahwa tuhan mendengar doanya, "Tuhan jangan ambil dia, jangan" Gumamnya dalam hati.
☆ Vanilla ☆
BUGH!
"Anjing lo! Masih berharap hidup?!"
BUGH!
Trotoar jalan Cempaka terlihat sunyi, tapi tidak didepan minimarket yang tengah tutup. 2 orang laki laki tengah berkelahi, ah tidak. 1 orang laki laki tengah memukuli habis habisan 1 laki laki lainnya.
"Ba-cot" Laki laki bermata coklat itu menyeringai lemah. "Lo... Lo bunuh gue sekalipun, g-gak bikin keadaan adek lo balik"
BUGH!
Pukulan terakhir mendarat di rahangnya yang sudah sobek dan berlumuran darah, 2 detik kemudian pandangannya kabur dan ia tak mengingat apa apa lagi.
☆ Vanilla ☆
KAMU SEDANG MEMBACA
VANILLA [❌]
Подростковая литература"Porsi terbesar mencintai itu kamu, vanilla ku" -Lareska Kisah Lareska yang bertempur dengan perasaannya sendiri, hingga ia menyesali segala keputusannya. Lareska benci perpisahan, ia benci pertemuan, ia benci kenangan. Hingga kehidupan Lareska tan...