Walaupun aku harus menatapmu dari jauh, setidaknya aku tahu kamu baik-baik saja.
***
Icha dan Meta sudah bersiap pulang, tas rangsel sudah bertengger dipundaknya. Rasanya hari ini sangat lelah, belum lagi ujian dadakan di akhir pelajaran yang menyebalkan.
"Cha gue enggak bareng lo dulu ya, gue ada perlu."
"Yaudah, gue juga mau ke warung dulu, mau bantu-bantu."
"Oke deh, hati-hati ya, Cha."
"Oke, Ta."
Icha menunggu angkutan di halte bersama yang lain. Ia sudah biasa pulang pergi dengan angkutan. Kali ini Icha mau menyambangi warung mie ayam milik orangtuanya, dengan berjualan mie ayam, ayah ibunya bisa menyekolahkan Icha dan adiknya sampai sekarang. Sebagai anak yang baik Icha sebisa mungkin membantu orangtuanya berjualan sepulang sekolah, sebagai bakti dan tanda terima kasih atas kerja keras mereka selama ini.
Sekitar 10 menit Icha sampai di warung Mie Ayam Monggo Mampir. Kalau siang seperti ini apalagi jam makan siang pasti warungnya cukup ramai, bahkan ayah dan ibu nya sempat kewalahan. Maka sebisa mungkin Icha membantu.
Tanpa sepengetahuan Icha ada sepasang mata dari balik helm berkaca hitam yang memperhatikannya dari jauh, ia selalu mengikuti Icha dari sekolah sampai ke warung atau ke rumahnya, seakan ia sedang memastikan kalau Icha selamat sampai tujuan dan setelahnya ia kembali pergi.
"Mba, saya mie ayamnya 2 sama es jeruknya juga 2 ya," pesan salah satu pelanggan yang di layani Icha.
"Baik, sebentar, Bu."
"Yah, mie ayam 2 di meja nomer 3 ya."
Setelahnya Icha membuatkan 2 gelas es jeruk.
Perlahan pelanggan mulai silih berganti, sampai jam sibuk mulai berkurang dan Icha bisa sedikit istirahat.
"Cha, makan dulu, itu ibu udah bawain makan siang buat kamu, atau mau buat mie ayam aja."
"Iya Bu, nanti. Icha mau bikin es kopi dulu."
"Ya sudah terus cepat makan ya, udah jam 3 sore kamu belum makan dari tadi."
"Iya, Bu sebentar."
Icha membuat segelas es kopi kesukaannya, hari ini cukup panas mungkin segelas es kopi bisa membuatnya sedikit bahagia.
"Chaaaaa! Ichaaa!"
Icha yang namanya dipanggil dengan lantang, menoleh ke asal suara.
"Astagfirullah, Meta. Kalau dateng ke rumah orang itu ngucapin salam dulu kek, kebiasaan deh."
"Hehehe, maaf. Assalamualaikum, om tante."
"Wa'alaikumsalam Meta." Jawab Pak Hadi dan Bu Kamila bersamaan.
"Wa'alaikumsalam, Ta. Kenapa lo lari-lari kesini, ada masalah lagi?"
"Enggak sih, Cha. Gue cuma laper terus pengen mie ayam, ya sudah gue kesini aja sekalian."
"Ya Allah kirain ada apaan, Ta. Yaudah duduk nanti di buatin ayah, gue bikin minum dulu buat lo."
"Es teh manis ya, Cha, haus nih diluar panas banget."
"Iya, Nyah."
"Makasih ya, Bi," ucap Meta sambil terkekeh.
Tak lama Icha duduk dihadapan Meta dengan segelas es teh dan juga es kopi miliknya yang belum sempat ia minum.
"Meta, ini mie ayamnya, selamat makan."
"Makasih, Om."
Icha juga mulai memakan bekal yang tadi dibawakan ibunya. Mereka menikmati hidangan masing-masing dengan di iringi obrolan ringan tak bermutu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cintamu Lagi
Teen FictionDamar yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan Icha, gadis yang dulu pernah disakitinya. Damar terjebak oleh perasaan cintanya pada Icha yang sudah terlanjur sakit hati bertahun-tahun