5. Orang Baru

24 7 2
                                    

Pertama kali melihatmu, aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja

***

"Ichaaa! Tunggu." Meta berlari mengejar Icha dari arah gerbang.

"Buru-buru amat sih, Cha. Lo belum ngerjain tugas ya?" tembak Meta.

"Tugas apa sih, Ta. Hari ini kan kita enggak ada tugas.

"Oiya lupa. Terus lo kenapa buru-buru banget?"

"Gue kebelet ini mau pipis. Bawel ih."

"Ya maaf Cha, gue kan enggak tahu. Yaudah sana buruan tar keburu ngompol lagi."

Icha berlari secepat mungkin ke arah toilet, sampai tak sadar ia sudah menabrak orang lain.

"Aauuww!" Icha jatuh terduduk di koridor.

"Maaf, maaf, kamu enggak apa-apa?" tanya seseorang yang mengulurkan tangannya.

"Enggak apa-apa." Icha berusaha bangun sendiri tanpa menyambut uluran tangan tersebut.

"Seriusan kamu enggak apa-apa?"

"Iya enggak apa-apa, saya permisi." Icha melanjutkan tujuan utamanya, toilet.

Orang tadi terus memperhatikan Icha yang terburu-buru sampai hilang di belokan koridor.

"Pak Bayu, sedang apa disini?" tanya Bu Gina.

"Eh iya Bu. Enggak apa-apa, saya permisi ke kantor dulu." Pak Bayu juga pergi meninggalkan Bu Gina.

Dengan perasaan lega Icha ke kelas. Sejak tadi ia menahan rasa ingin buang air kecil sampai perutnya sakit dan sekarang sudah aman terkendali.

"Cha, sini cepetan, udah bel nih." Meta melambai-lambai agar Icha mempercepat langkahnya.

"Iya."

"Selamat pagi anak-anak." Sapa guru yang baru saja masuk.

"Pagi, Pak."

"Perkenalkan nama saya Bayu Anggoro, kalian bisa panggil saya Pak Bayu, mulai hari ini saya akan mengajar disekolah ini untuk pelajaran olahraga. Saya harap kita bisa menjadi partner yang baik ya."

Bayu Anggoro mahasiswa tingkat akhir yang memang menjadi guru honorer di sekolah ini. Ia memang masih sangat muda dan tampan. Semua mata tertuju padanya.

"Pak, boleh tanya?"

"Iya silakan."

"Bapak umurnya berapa sih, kok masih muda banget."

"Saya baru 24 tahun, ya sebenarnya tidak beda jauh dengan kalian."

"Pak, udah punya pacar belum ya?" tanya siswi yang penasaran.

"Sudah-sudah, jadi ngelantur nanyanya, kita mulai pelajaran hari ini. Saya mau coba absen dulu ya, supaya kita saling kenal." Bayu mengambil list absen yang ada di atas meja.

Pak Bayu mulai memanggil satu persatu siswanya sesuai dengan urutan yang ada di list absen. Ia terhenti di satu nama Icha Kirana, siswi yang tadi pagi menabraknya di koridor sekolah. Sesaat ia tersenyum pada Icha.

"Permisi." Semua mata tertuju ke arah pintu.

"Iya."

"Maaf pak saya telat."

"Nama kamu siapa?"

"Damar, Pak." Sudah menjadi langganan kalau Damar senang sekali telat datang ke sekolah, lebih tepatnya memperlambat jam masuk kelasnya.

"Oke silakan duduk."

Pak Bayu melanjutkan absennya.

Pelajaran berlangsung selama 90 menit, bertepatan dengan bel istirahat berbunyi. Siswa laki-laki mulai keluar, sedangkan yang perempuan masih tetap bertahan sampai guru yang mulai menjadi idola ini juga keluar.

Mengejar Cintamu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang