***
Hari pertama, mereka akan mengoperasikan minimarket itu sendirian, tanpa bantuan pegawai paruh waktu. Setelah tiga puluh menit istirahat dan bersiap-siap, mereka masuk kembali ke minimarketnya. Lisa dengan celana dan jaket abu-abunya melangkah ke kasir sembari mengikat rambutnya. "Rosie, besok pagi bantu aku menata poniku ya," pinta Lisa sembari menggelung rambutnya yang panjang. Membuatnya jadi gulungan rapi sebelum ia ikat dengan tali rambutnya.
Seunghyun berjalan mengikutinya dengan kedua tangan yang ia masukan ke saku. Pria itu memakai celana jeansnya, dengan kemeja berlengan panjang yang rapi namun tetap terkesan santai karena ia membiarkan bagian bawah kemejanya tetap di luar. Jiyong memakai kaus berlengan pendek miliknya, dengan celana jeans yang sobek di bagian lututnya. Ia berpenampilan sangat berbeda dari Seunghyun, berlutut di sebelah rak tepung, mengikat tali sepatunya.
Rose yang paling terkahir muncul. Ia baru keluar setelah sibuk di kamar mandi. Gadis itu keluar dengan kaus dan overall selutut berwarna biru. Rambut pirangnya yang panjang ia ikat dua di kanan dan kiri kepalanya, menggantung pasrah di atas bahunya. Di tangan gadis itu ada sebuah tas kertas, ia memeluknya seolah benda di dalamnya terlalu berat untuk ia bawa dengan satu tangan.
"Oke, kita bagi tugas sebelum ada pelanggan pertama datang," kata Jiyong setelah mereka berempat berdiri bersama di kasir. "Rose di dapur, kau sudah belajar caranya membuat ramyun kepiting kan?" katanya, bersikap sebagai direktur utama di minimarket itu.
"Hehe," Rose tersenyum canggung. Ia melangkah mundur, pergi ke belakang Lisa kemudian memiringkan kepalanya agar tetap bisa melihat Jiyong. "Aku sudah disuruh belajar kemarin, tapi Lisa mengajakku bermain jadi aku lupa. Aku akan belajar sekarang, sungguh," katanya.
"Ya! Kenapa aku?" protes Lisa, dengan ekspresi tidak percaya khasnya, ekspresi yang pasti akan disiarkan dan jadi meme terbaru untuk fans-fansnya. "Kau yang bilang, hanya perlu merebus kepiting lalu diberi ramyunnya lalu tunggu matang!" protes gadis itu, tidak ingin dijadikan kambing hitam.
"Masih ada waktu sebelum makan siang, coba buat dulu ramyunnya, sesuai resep," kata Jiyong, sudah lebih dulu lelah karena melihat dua gadis di depannya hampir bertengkar— menurutnya begitu. "Lisa membantu di dapur, Seunghyun hyung dan aku di kasir, pelanggan disini pasti butuh bantuan untuk mencari barang atau apapun itu."
"Lalu toko dagingnya?" tanya Lisa.
"Sepertinya aku bisa mengatasinya," Seunghyun menawarkan diri. "Kau fokus saja di meja kasir, mesin kasir sampai tiket bus dan kartu transportasi, kepalamu pasti meledak," susulnya, membicarakan Jiyong dan meja kasirnya.
"Sebenarnya aku ingin menangis sekarang," komentar Jiyong. "Kalau begitu, pembagian tugasnya selesai. Tapi itu bisa berubah sewaktu-waktu, jadi... Bertahanlah?" bingung Jiyong, menyesal karena kemarin ia bersedia jadi direktur utamanya. Ia masih tidak habis pikir tokonya akan sebesar ini, sebab katanya mereka akan bekerja di pinggiran kota. Padahal, justru karena itu adalah satu-satunya toko di daerah sana, jadi wajar saja kalau tokonya besar. Sebab semua orang memenuhi kebutuhan mereka di sana. Di toko serba ada itu. "Mau bersorak sebelum mulai?" tanya pria itu kemudian.
Dengan semangat, Lisa dan Rose menganggukan kepala mereka. Sorakan itu lah yang mereka tunggu. Keduanya ingin tahu bagaimana Big Bang biasanya bersorak sebelum mulai bekerja, sebab hampir tidak ada video sorakan itu di YouTube. Jiyong mengulurkan tangannya, Seunghyun dan dua gadis di sana juga melakukan hal yang sama. Untuk beberapa detik pertama, mereka diam, saling menatap menunggu seseorang memulai sorakan penyemangat itu.
"Ke atas atau ke bawah?" tanya Jiyong.
"Bagaimana Big Bang biasa melakukannya?" kata Lisa, balas bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Mart
FanfictionFanfiction dari acara ragam TvN judulnya Unexpected Businesses. Castnya Cha Taehyun sama Jo Insung