Halo dear! Seperti biasa, tolong jangan lupan berkomentar sekreatif mungkin ya! Boleh berupa review, kritik maupun saran kok. Jangan pelit-pelit komentar biar aku semangat ngetiknya ya^^
Huh, sialan!
Fiya mengutuk di dalam hatinya setelah menghela napas panjang dengan tangan terkepal erat.
Shit! Aku pasti berhutang pada lelaki itu di kehidupan sebelumnya!
Ia membatin sebelum berjalan mendekati laki-laki yang meringkuk di samping makam.
Berdiri beberapa langkah di depan Ibra, ia memandang lelaki itu dengan tatapan samar.
Bagaimana dia setuju menikahi lelaki seperti ini?
"Kak Ibra, ayo pulang!"
"...." Ibra masih tidak menanggapi ajakan Fiya dan terus mengumamkan kalimat-kalimat acak.
Menarik napas panjang, Fiya berusaha menenangkan dirinya sebelum berjongkok guna membelai punggung kepala lelaki itu.
"Kak Ibra, ayo — DUAR!!!"
"Argh! Pergi!!!" Sambaran petir tiba-tiba membuat Ibra meraung keras, menepi tangan Fiya dengan kasar yang membuat wanita itu terjungkal beberapa langkah ke belakang.
"KAK IBRA! APA YANG KAMU LAKUKAN?!!!" Fiya membentak, memegangi pantatnya yang terasa sakit karena mencium tanah berbatu.
Sementara itu, tubuh Ibra semakin gemetar mendengar suara keras sang istri. Mendongak, pupil mata Ibra dengan tidak fokus memandang Fiya yang mengerutkan wajah.
"A-aku .... a-aku —"
A-aku tidak ingin menyakiti istri, aku ... a-ku ....
Ibra dengan bingung berpikir, sementara Fiya yang melihat ekspresi kebingungan di wajah sang suami menjadi semakin kesal.
Sial! Bagaimana aku bisa menikahi lelaki seperti ini???
Berdiri, Fiya mengusap pantatnya beberapa kali sebelum bertolak pinggang fan memandang Ibra dengan kemarahan di matanya.
"Kak Ibra! Ayo pulang!" Fiya menggertakkan gigi, entah karena marah atau karena kedinginan, sementara Ibra semakin bergetar ketakutan.
Dengan wajah pucat dan bibir bergetar, Ibra memeluk kepalanya sambil menggeleng.
"T-tida-k, a-aku .... ,a—" Sementara Fiya yang merasa semakin kesal menggertakkan gigi dan dengan paksa menarik tangan Ibra yang memeluk kepalanya.
"KAK IBRA! BERHENTI BERTINDAK BODOH DAN AYO PULANG!!"
Tindakan yang Fiya lakukan sontak membuat Ibra terkejut, saklar-saklar di otaknya seolah terputus saat telinganya berdengung kencang.
"ARGHH!!!!" Ibra berteriak sambil dengan paksa mendorong tangan Fiya yang menarik tangannya. Hal ini membuat Fiya terpelanting kebelakang dengan punggung kepala menabrak salah satu batu nisan di sana, sementara Ibra menabrak batu di samping dengan panik.
Hal inilah yang dilihat pak Di ketika ia tiba di sana.
"Den Ibra!" Pak Di berseru panik, membuang payung di tangannya dan berlari menghampiri Ibra yang masih menjerit sambil menabrakkan dahinya ke permukaan batu.
"Den Ibra, nyebut Den, nyebut. Tenang, jangan takut, ada pak Di di sini ..." Pak Di berbisik sambil memeluk Ibra untuk mencegahnya menyakiti dirinya lagi, sementara Ibra sama sekali tidak mendengarkan bisikan pak Di dan terus menerus berontak sambil berterik untuk melepaskan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Husband
Teen FictionFiya Aulia, seorang remaja brokenhome dengan gejala selfharm yang terpaksa menikahi Muhammad Gibran, seorang spektrum autisme sekaligus teman masa kecilnya. Pernikahan itu membuat keduanya terjebak di dalam toxic relationship, di mana keduanya salin...