Hari ini udah double up, jadi vote nya banyakin yaa!!
❗WARNING TYPO BERSEBARAN❗
HAPPY READINGG
.
.
.-MY DEVIL HUSBAND-
Wajahnya semakin binggung kala melihat seorang wanita paruh baya yang sepertinya berusia 50 tahunan berada di depannya dengan membawa beberapa tempat makanan.
"Emm, cari siapa ya?" Tanya Nesha dengan wajah binggung nya.
Wanita tersebut tersenyum, "saya tetangga baru disini, jadi mau bagi-bagi makanan." Jawabnya.
Wanita itu menyerahkan tempat makan yang ia pegang kepada Nesha, "neng udah makan?" Tanya nya.
"Emm, b-belum." Jujur Nesha, dan wanita itu memperhatikan keseluruh badan Nesha, wajahnya yang tadi senyum berubah menjadi kaget ketika melihat beberapa luka yang ada di tubuh Nesha.
"Ya ampun ini kenapa bisa begini? Sini saya bantu obatin."
"Eh, gaus-" Ucapan Nesha terhenti kala wanita tersebut izin masuk ke apartemennya dan langsung menarik lengan Nesha tanpa menjawab pertanyaan Nesha.
Ia ditarik masuk ke dalam apartemen dan di bawa duduk di sofa ruang tamu.
"Sini saya bantu obatin," Ujar wanita tersebut secara mencari-cari p3k yang ada di apartemen tersebut.
Ketika ia sudah menemukannya wanita itu mengambil p3k dan mulai mendekati Nesha, dan mulai mengobati lukanya. Nesha hanya terdiam saja, ia tak tahu harus berbuat apa.
Tak ada obrolan hingga wanita tersebut membuka suaranya.
"Nama saya Ratna, panggil saja bi Ratna. Soalnya saja dari desa hehe, oh ya nama neng nya siapa?" Tanya bi Ratna.
"Saya Nesha bi," Jawab Nesha dengan lirih.
"Namanya cantik, kayak orangnya." Ucap bi Ratna sambil tersenyum membuat Nesha ikut tersenyum pula.
"Oh ya, maaf ya neng bibi tadi narik tangan nya soalnya kalau bibi panik udah gak bisa berfikir jernih." Ujar bi Ratna berniat menjelaskan.
Nesha pun menatap bi Ratna dan menggeleng pelan, "gak papa kok bi, aku yang malah makasih sama bibi udah di kasih makanan, di obatin lagi." Jawab Nesha.
Bi Ratna pun menghela nafas lega, 'gadis di depannya ini sangat baik.' Batin nya.
"Oh ya neng Nesha kan Belum makan.. Nih makan dulu, bibi bikinkan nasi goreng. Maaf seadanya soalnya baru selesai beres-beres, semoga suka ya." Bi Ratna menyodorkan tempat makanan itu kepada Nesha. Dan di terima oleh Nesha.
"Makasih ya bi." bi Ratna pun hanya menganggukkan kepalanya.
Nesha pun membuka makanan tersebut dan memakan masakan bi Ratna dengan perlahan, sedangkan bi Ratna tersenyum kecil melihatnya. Nesha begitu lahap memakan nasi goreng tersebut.
"Kamu tinggal sendiri?" Tanya bi Ratna basa-basi.
"Emm, saya..."
"Tinggal bareng S-suami." Ucanya dengan gugup.
Entahlah Nesha benar-benar takut mengucapkan hal tersebut. Ia melirik ke arah bi Ratna yang terlihat biasa saja dan tidak terkejut sama sekali.
"Cuma berdua saja?" Tanya bi Ratna, dan Nesha menganggukkan kepalanya.
"Ohh, yaudah. Nanti kalau Nesha kesepian bisa datang ke apartemen bibi ya, soalnya bibi tinggal sendiri, takut bosen." Ucap bi Ratna.
Nesha pun kembali menganggukan kepalanya, bi Ratna terlihat baik. Bahkan tidak bertanya lebih tentang privasinya.
"kalau begitu bibi pamit pulang dulu yaa neng." Ucap bi Ratna seraya bangkit dari sofa duduk.
"Iya bi." Saat Nesha hendak berdiri untuk mengantarnya, bi Ratna malah menahan bahu Nesha dan menggeleng.
"Gausah, bibi bisa sendiri. Kamu istirahat aja." Ujarnya sambil tersenyum, dan Nesha pun ikut tersenyum kecil seraya mengangguk. Bi Ratna pun berjalan ke arah pintu.
Ketika hendak membuka pintu, pintu tersebut malah terbuka dari luar dan menampilkan wajah datar seorang laki-laki yang baru saja datang.
Nesha yang melihat itu pun terkejut, Raut wajah Nesha langsung berubah. Dirinya takut Albara akan marah ketika melihat orang asing masuk tanpa sepengetahuannya.
Nesha pun lantas berdiri dan menghampiri keduanya yang saling pandang.
"Emm, kak ini-" Ucapan Nesha terhenti ketika Albara langsung masuk ke dalam dan tidak menghiraukan perihal itu. Albara tampak acuh.
Sedangkan bi Ratna hanya menatapnya dan langsung keluar dari apartemen tanpa mengucap sepatah kata pun.
Nesha terdiam di tempat, ia merasa aneh dengan sikap bi Ratna yang seolah-olah sudah mengetahui apa yang terjadi.
Ia tidak menanyai apa yang terjadi pada tubuh Nesha, dan langsung mengobati luka tersebut tanpa tahu penyebab. Bi Ratna juga terlihat tidak terkejut ketika ia memberitahu bahwa ia tinggal bersama suami. Padahal usia Nesha masih belia.
Nesha menepis pemikiran tersebut, bukankah tidak boleh berburuk sangka kepada seseorang? Bi Ratna juga udah baik kepadanya, tak seharusnya pikiran itu muncul di kepalanya.
Nesha pun kembali ke ruang tamu untuk membersihkan tempat makanan tersebut.
"Masak, gue lapar!"
Nesha membalikkan badan ketika mendengar suara dari balik badannya, ia melihat Albara yang berdiri sambil bersedekap dada menatap datar ke arahnya.
"kakak mau aku yang masak?" Tanya Nesha, ia heran bukankah Albara tak suka makanannya?
"Bodoh, lo tuli?"
"Cepet sana masak!" Titah Albara sambil mendorong tubuh Nesha ke arah dapur.
Nesha pun membuka kulkas untuk mencari bahan makanan. Sejujurnya ia juga masih belajar masak, dan takut Albara akan membuangnya seperti dulu.
5 menit Nesha masih berdiri di depan kulkas memikirkan masakan apa yang akan ia hidangkan kepada Albara.
"Mau sampe kapan lo disitu?" Nesha kembali membalikkan badan dan ternyata Albara sedari tadi sudah ada disana memperhatikannya.
"aku, masih..binggung mau masak apa." cicit Nesha pelan, ia menundukan kepalanya.
"Masak mie aja sana cepat." ujar Albara. Dan nesha pun menganggukan kepalanya dan segera mengambil salah satu mie yang baru dia beli.
Setelah beberapa menit mie goreng tersebut jadi, Nesha pun menaruh di piring dan membawanya ke meja makan tempat Albara menunggu.
Diletakkan nya piring tersebut dengam hati-hati, dan memberikan sendok kepada Albara.
Nesha berdiam diri sembari memperhatikan Albara yang tengah menyuapkan mie goreng bikinannya ke dalam mulut.
Tak ada reaksi apapun dari Albara membuat hati Nesha sedikit lega. Nesha berjalan ke arah plastik belanjaan yang belum selesai ia rapiin. Nesha pun berniat kembali menyusun barang-barang tersebut ke tempatnya agar rapi.
Setelah beberapa menit Albara pun menyudahi kegiatan memakannya, ia langsung beranjak dari meja makan dan meninggalkan piring makan begitu saja.
Nesha pun menghela nafas mencoba bersabar dengan sikap Albara.
Ia pun mulai membereskan piring tersebut, dan mencuci piringnya.
.
.
.To be continue...
-MY DEVIL HUSBAND-
GIMANA NIH PART KALI INI, MEMUASKAN?
Kalian tim mana nih?
#Sad Ending
#Happy Ending
Hayooo, kuy buruan spam di salah satunya yaa biar aku tau kalian tim happy or sad Ending.
Bye byeee
[10/02/2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband [REVISI]
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] My Devil Husband Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang menikah di usia 18 karena suatu peristiwa tidak terduga antara ia dan juga pacarnya. Sifat kekasihnya yang dulu ketika berpacaran dengannya berbeda setelah...