My Devil Husband [REVISI]

16

SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIK NYA UNTUK FOLLOW AKUN INI AGAR KALIAN TIDAK KETINGGALAN INFORMASI TERKAIT UPDATEAN AKUN INI.

❗WARNING TYPO BERSEBARAN❗

HAPPY READING

-MY DEVIL HUSBAND-

Hari ini keluarga Albara mengadakan makan malam bersama, seperti biasa Albara akan bersandiwara seolah-olah mencintai Nesha, dan hubungan antar keduanya baik-baik saja.

Nesha memakai baju dress berwarna matcha dibawah lutut dan dilapisi kain transparan bermotif bunga yang terlihat cantik.

Ia pun lantas keluar dari kamar dan menghampiri Albara yang sedang duduk di sofa ruang tamu. "Kak ayok, udah siap." Ujarnya

Albara pun melihat penampilan Nesha dari atas sampai bawah, ia berdecak kesal melihat make up Nesha yang terlihat begitu menor di penglihatannya.

"Hapus!" Ujarnya membuat Nesha menyerit.

"Apanya?" Heran Nesha.

"Make up lo hapus! Kayak badut di pinggir jalan, menor." Uar nya. Padahal Nesha hanya memakai make up yang tidak berlebihan, Nesha pun kekeh tak mau menghapusnya.

"Gak mau, tini udah paling natural kak." Ucap nya.

"Seterah lo sih, kalau gak mau hapus gue tinggal lo disini sendiri." Ancam Albara.

Mereka pun berdebat beberapa menit. Albara sangat keras kepala membuat Nesha mau tak mau harus mengalah.

Ia pun kembali ke kamar untuk menghapus make upnya dan memakai cushion agar wajah nya tidak begitu buruk.

Dengan wajah di tekuk dia pun kembali mendatangi Albara yang duduk di sofa. "Udah" Ujarnya bete.

Albara pun hanya mengangguk dan keluar terlebih dahulu. Didalam mobil pun Nesha hanya diam dengan wajah cemberut, ia sudah susah payah merias wajahnya sambil menonton youtube tapi malah disuruh hapus.

Mereka pun akhirnya sampai di perumahan orang tua Albara,

"gak usah sok ngambek, muka lo udah jelek tambah jelek. Enek gue." Ujar Albara dan langsung keluar dari mobil. Membuat Nesha harus extra sabar menghadapi laki-laki tersebut.

Nesha pun ikut turun dan mengejar Albara. Sesampainya di depan pintu, Albara melirik Nesha yang berada di sampingnya dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang ramping perempuan itu.

Mereka memasuki rumah dengan Albara yang memeluk pinggang nesha, membuat Nesha menghela nafas.

'Seandainya kamu gini terus..Aku pasti bahagia kak.' Batin nya.

"Eh sudah datang." Ujar seorang wanita paruh baya yang melihat dua insan berjalan ke arahnya.

"Mah."