My Devil Husband [REVISI]

24

-MY DEVIL HUSBAND-

"Kamu tenang aja, secepatnya aku bakal nikahin kamu."

PRANG!!

Suara gelas pecah membuat kedua insan itu langsung menoleh kebelakang dengan terkejut, mereka melihat Nesha yang berderai air mata.

Nesha menatap Albara dengan perasaan kecewa, "maksud kakak apa?" Tanya perempuan itu dengan lirih.

"Dia bakal nikahin gue, secepatnya. Iyakan sayang?" Ujar Chintya tersenyum manis.

Gadis itu memeluk lengan Albara yang kekar, Albara pun hanya mengangguk.

Nesha mendekat dan langsung menarik lengan Albara. "Aku mau ngomong. Penting!" Nesha membawa Albara ke kamarnya meninggalkan Chintya kebingungan sendirian.

(Di kamar)

"Maksud kakak apa hah? Kak Bara bercanda kan tadi?" Tanya Nesha.

"Gak."

"Kak, aku istri kakak! Aku juga hamil anak kak Bara-"

"Gue udah bilang dari awal gugurin anak itu! Tapi lo sendiri kan yang gak mau? Gausah nyalahin gue deh."

"Anak ini gak salah! Dia gak tau apa-apa, kak Bara memang brengsek! AKU NYESAL KENAL KAK BARA!"

PLAK!

Tamparan yang sangat keras mengenai pipi lembut Nesha, Nesha mematung sambil memegang pipinya, air matanya kembali jatuh.

"Lo harusnya tau diri ya! Masih mending gue mau tanggung jawab, Jaman sekarang gak ada laki-laki yang mau sama cewe yang udah jebol kayak lo."

Nesha tertawa miris, ia menatap nyalang ke arah Albara. "Yang bikin aku kayak gini juga kamu!"

"Kamu? Mulai berani manggil gue dengan kata gitu huh?" Ujar nya sambil mencengram dagu Nesha.

"Lo tau? Hidup lo terlalu menyedihkan! Lo tuh sampah, Pembawa sial! Lo liat keluarga lo, apa ada yang hamil di luar nikah? GAK ADA! Cuma lo doang."

"Lo tuh benalu. Gue gak pernah nganggap lo sebagai istri gue karna lo tuh nyusahin, memalukan! Lo gak cantik, gak bisa masak, gemuk, jelek, manja, pemalas, kekanak-kanakan, anak mami, dan bodoh!"

"Liat Chintya. Dia cantik, pinter, multitalent, badannya bagus, mandiri, gak nyusahin, rajin, dan yang penting gak malu-maluin kayak lo!!"

"Lo tau, kenapa gue gak pernah ngenalin lo ke orang lain? Ya karn-"

"CUKUP!"

"Cukup kak!" Nesha terisak dalam tangisnya.

Perempuan mana yang kuat saat dirinya di banding-bandingkan dengan orang lain? Apalagi dengan selingkuhan suaminya.

"Kenapa? Benarkan kata gue? Lo tuh bisanya cuma nangis, nangis, dan nangis! Di bentak dikit aja cengeng!! Telinga gue sakit dengar tangisan lo yang menjijikan!"

"Aku mau pulang.."

"Pulang kerumah bunda." Lanjut Nesha.

"Gak usah mancing emosi! Banyak drama banget hidup lo."

"BARA!! KOK LAMA BANGET SIH DI DALEM!! KELUAR." Teriak Chintya sambil menggedor-gedor pintu.

"Awas lo sampai keluar dari sini, gue habisin lo!" Ancam Albara dan berlalu meninggalkan Nesha di kamar.

"Kamu ngapain sih, lama banget."

"Ga ada apa-apa."

"Sayang jalan yuk, aku mau beli tas-"