My Devil Husband [REVISI]

02

-MY DEVIL HUSBAND-

Sesampainya disekolah Nesha melihat sahabatnya-Nara yang berada tak jauh darinya,

"NARA!" Panggilnya sambil melambaikan tangan ke atas udara. Merasa namanya di panggil, Nara pun menoleh ke arah Nesha, ia memberikan kode untuk menyuruh Nesha agar menghampirinya.

Nesha pun berlari ke arah Nara dengan cepat, ia tak memperhatikan sekelilingnya hingga..

Bruk

Seseorang dari arah yang berlawanan tanpa sengaja menabraknya, Nesha pun terjatuh dan meringis kesakitan.

"Awsh," rintihnya dan ia melihat lututnya yang memerah dan berdarah akibat terjatuh tadi

"Eh, sorry g-gue gak sengaja." ujar seseorang dengan suara gugupnya ketika melihat perempuan yang kini terduduk di lantai sambil memegang lutut.

Nesha menoleh ke arah sumber suara itu, ia melihat seorang laki-laki yang sama sepertinya memakai seragam sekolah. Nesha tak mengenalnya tapi, wajahnya tidak asing.

Laki-laki tersebut membantu Nesha berdiri, sambil memegangin tangannya.

"Gue antar ke uks ya?" Tanyanya saat melihat luka di lutut Nesha, namun perempuan itu menggelengkan kepala.

"Ga usah, gapapa."

"Nesha, Lo kenapa?! Astagaa lutut lo berdarah." pekik Nara kaget melihat kondisi sahabatnya.

'Namanya nesha?' Batin laki-laki itu.

"Gue gapap-"

Belum sempat Nesha menyelesaikan omongannya, Nara pun kembali membuka suara.

"Lo gimana sih! Tanggung jawab lo, bawa ke uks cepetan." omel Nara kepada laki-laki tersebut.

"Tapi dianya gam-"

"CEPETANN!!" teriak Nara dengan suara khas cempreng miliknya, tanpa mendengarkan jawaban dari lawan bicaranya.

Laki-laki itu pasrah dan langsung menggendong Nesha ala bridal style membuat Nesha membelalak matanya.

Nesha memberontak dalam gendongan laki-laki itu, ia tidak mau menjadi pusat perhatian murid-murid sekolahnya.

"Gak usah banyak gerak, lo mau jatuh?" Ucap laki-laki itu tanpa melihat ke arah Nesha.

"Ya tap-"

"Ngomong lagi lo gue lepas," Ancamnya.

Nesha membungkam mulutnya, jika ia dilepas maka tubuhnya akan langsung jatuh ke lantai, ia takut bayi nya kenapa-napa.

Disisi lain, ia juga sangat risih dengan tatapan siswa-siswi yang sedari tadi melirik ke arahnya. Ia pun menutup wajahnya dengan tangan.

Sesampainya di uks lelaki itu menaruh tubuh Nesha ke atas brangkar dan mengambil kotak p3k untuk membersihkan luka Nesha.

"Gue bisa sendiri." Nesha mencoba mengambil alih kotak itu dan laki-laki tersebut menahannya.

"Diam."

Nesha hanya pasrah dan memilih untuk diam saja, karena kalau dia menolak maka akan memperpanjang masalah.

-

Jam pulang sekolah tiba, Nesha dengan kaki tertatih berjalan menuju apartemen yang lumayan jauh dari sekolahnya, tapi apa boleh buat? Uang saku nya sudah habis, tidak ada cara lain selain jalan kaki.

Ia memilih untuk menikmati angin yang sejuk, dan matahari yang bersinar terang sampai tidak sadar ada motor yang mendekat ke arahnya.

Suara klakon motor membuat Nesha tanpa melihat kebelakang memilih untuk bergeser ke tepi jalan agar sang pengendara motor bisa lewat. Namun,